Anidityas et al. 2012 menyatakan bahwa penggunaan alat peraga sistem pernapasan manusia dapat mengoptimalkan kualitas belajar siswa yang
ditunjukkan dengan keaktifan siswa mencapai 93 dengan kriteria sangat aktif serta ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal termasuk dalam kriteria sangat
baik yakni sebesar 89,58. Keseluruhan penelitian di atas merupakan penelitian yang terpisah antara
model PBL dengan alat peraga. Model PBL sudah banyak diteliti dan menghasilkan hasil belajar yang baik. Begitupun dengan penggunaan alat peraga.
Pemilihan alat peraga ini tidak serta merta tanpa pertimbangan melainkan menyesuaikan materi yang akan disampaikan, keefektifan, dan ketersediaan.
2.3 Kerangka Berpikir
Penelitian ini dilakukan karena adanya kesenjangan antara harapan karakteristik yang harus dimiliki manusia abad 21 salah satunya yaitu berpikir
kritis. Kesenjangan ini memunculkan paradigma termasuk juga dalam pendidikan yang terumuskan dalam Tujuan Nasional UU No. 20 tahun 2003. Kenyataannya,
siswa yang merupakan generasi penerus bangsa masih rendah dalam berpikir kritis. Padahal, abad 21 ini kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat
pesat. Butuh kemampuan berpikir kritis dalam memecahkan suatu persoalan untuk bisa mengikuti perkembangan zaman.
Berawal dari permasalahan inilah adanya solusi yang menjadi potensi yaitu menggunakan model Problem Based Learning PBL dalam pembelajaran.
Model PBL ini menyajikan orientasi berbasis masalah yang nantinya akan diselesaikan oleh siswa. Penerapan model PBL ini berbantuan alat peraga tiga
dimensi untuk mengukur peningkatan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar kognitif siswa. Peningkatan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar kognitif
siswa dapat dicari menggunakan rumus N-gain kemudian mencari tingkat signifikasi menggunakan uji-t. Uraian-uraian tersebut akan tersusun sistematis
pada kerangka berpikir.
Kerangka berpikir pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.5.
Gambar 2.5 Kerangka Berpikir Teori
Fakta
Ide Pokok
Solusi
Langkah Uji Coba Harapan
Peningkatan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa
Eksperimen
N-gain dan Uji Hipotesis Pembelajaran yang dapat
menumbuhkembangkan kemampuan berpikir kritis dan
hasil belajar siswa. 1. Salah satu karakteristik manusia
abad 21 adalah berpikir kritis. 2. Siswa menjadi manusia yang
beriman, berakhlak,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri.
1. 21
st
Century Partnership Learning Framework
2. UU Nomor 20 tahun 2003 1. Siswa
kurang kritis
dalam kegiatannya sehari-hari.
2. Hasil belajar kognitif belum memuaskan
Paradigma Pendidikan
Penerapan Problem Based Learning berbantuan alat peraga tiga dimensi terhadap kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa
Hasil Belajar Berpikir Kritis
Analisis Data Akhir
Hasil
2.4 Hipotesis