a. Bagi guru
Mengenalkan guru tentang penerapan model Problem Based Learning PBL menggunakan alat peraga untuk merangsang kemampuan berpikir kritis
siswa. b.
Bagi siswa Memberikan pengalaman belajar berpikir kritis, terlatih dalam mengasah
kemampuan berpikir kritis dan meningkatkan hasil belajar siswa. c.
Bagi sekolah Memberikan sumbangan pada sekolah dalam rangka perbaikan proses
pembelajaran, khususnya mata pelajaran IPA dan dapat sebagai bahan pertimbangan dalam memilih model pembelajaran dalam perbaikan kualitas
pembelajaran. d.
Bagi peneliti Memberikan pengalaman dalam menggunakan model Problem Based
Learning sehingga hasil yang dicapai lebih efektif.
1.5 Penegasan Istilah
Kesalahan penafsiran perlu dihindari dalam memahami penelitian ini. Oleh sebab itu membutuhkan penegasan istilah yaitu :
1.5.1 Efektivitas
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, efektivitas adalah sesuatu yang memiliki pengaruh atau akibat yang ditimbulkan, manjur, membawa
hasil, dan merupakan keberhasilan dari suatu usaha atau tindakan Nuraeni et al., 2010. Maksud dari penelitian ini efektivitas dapat dilihat dari:
a. meningkatnya kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar kognitif siswa
yang dianalisis menggunakan uji N-gain dan uji hipotesis. b.
ketercapaian skor afektif dan psikomotorik lebih dari 62,50 dan meningkat setiap pertemuannya.
1.5.2 Problem Based Learning PBL
Savery, sebagaimana dikutip oleh Kemendikbud 2014 menyatakan bahwa PBL adalah model yang menekankan pada pembelajaran berbasis student-
centered yang dapat memberdayakan siswa untuk melakukan penyelidikan, mengintregasikan
teori dan
praktik, menerapkan
pengetahuan dan
keterampilannya untuk mengembangkan penemuan solusi atau pemecahan terhadap masalah tertentu. Saat penelitian dibentuk kelompok dan tiap kelompok
diberi permasalahan yang sama untuk diselesaikan. Lembar Kegiatan Siswa LKS dan Lembar Diskusi Siswa LDS yang digunakan untuk membantu
pembelajaran tersebut.
1.5.3 Alat Peraga Tiga Dimensi