mencerminkan hirarki yang bertentangandari keinginan untuk menerima sampai dengan pembentukan pola hidup. Kategori tujuan siswa afektif adalah penerimaan
receiving, penanggapan responding, penilaian valuing, pengorganisasian organization, dan pembentukan pola hidup organization by a value complex.
Ranah psikomotorik sebagaimana dikutip oleh Rifa’i Chatarina 2011 berkaitan dengan kemampuan fisik seperti keterampilan motorik dan syaraf,
manipulasi objek, dan koordinasi syaraf. Kategori jenis perilaku untuk ranah psikomotorik menurut Elizabeth Simpson adalah persepsi perception, kesiapan
set, gerakan terbimbing guided responded, gerakan terbiasa mechanism, gerakan kompleks complex overt response, penyesuaian adaptation, dan
kreativitas originality.
2.1.5 Analisis Tema Bunyi dan Pendengaran
Pembelajaran IPA disampaikan secara tematik. Tujuannya adalah agar tidak terjadi pengulangan materi dan siswa mengetahui keterhubungan antar
materi maupun disiplin ilmu. Namun, dalam perangkat kurikulum 2006 masih terpisah sehingga guru IPA ataupun peneliti harus menyajikan pembelajaran IPA
secara tematik. Bunyi merupakan materi fisika yang diajarkan di kelas VIII semester genap sesuai dengan kurikulum 2006 dengan Kompetensi Dasar 6.2
yang berbunyi “Mendeskripsikan konsep bunyi dalam kehidupan sehari-hari”. Materi bunyi kemudian dipadukan dengan materi indera pendengaran manusia
yang merupakan materi biologi. Materi ini terdapat pada Kompetensi Dasar 1.3 yang berbunyi “Mendeskripsikan sistem koordinasi dan alat indera pada manusia
dan hubunganny a dengan kesehatan” pada kelas IX semester ganjil. Keterpaduan
materi bunyi dan indera pendengaran membentuk tema yaitu bunyi dan pendengaran.
Pemaduan materi dapat menggunakan ragam model pembelajaran terpadu. Ragam model pembelajaran terpadu menurut Forgarty, sebagaimana dikutip oleh
Sudarmin 2011 terdapat sepuluh macam, namun yang umum digunakan ada tiga model. Deskripsi, kelebihan, dan kelemahan ketiga model tersebut dapat dilihat
pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3 Ragam Model Pembelajaran Terpadu Nama Model
Deskripsi Kelebihan
Kelemahan Keterhubungan
Connected Topik-topik
dalam satu disiplin ilmu
berhubungan satu sama lain.
Konsep-konsep utama saling
terhubung, mengarah pada
pengulangan dan asimilasi gagasan.
Disiplin-disiplin ilmu tidak
berkaitan, konten tetap
berfokus pada satu disiplin
ilmu.
Terbagi Shared Pengajaran dua
disiplin difokuskan satu
konsep, keterampilan, dan
sikap yang sama. Terdapat
pengalaman intruksional
bersama dengan 2 orang guru dalam
satu tim. Membutuhkan
waktu, kelenturan,
komitmen, dan kompromi.
Jaring laba-laba
Webbed Pengajaran
tematis, menggunakan
suatu tema dari berbagai disiplin
mata pelajaran. Memotivasi murid-
murid membantu melihat
keterhubungan antar gagasan.
Tema yang dipilih harus
selektif dan relevan dengan
konten.
Bunyi merupakan konsep yang terdapat dalam fisika dan alat indera merupakan konsep yang terdapat pada biologi. Tema dari dua disiplin ilmu
tersebut menggunakan ragam model webbed. Model Webbed dapat digambarkan seperti gambar 2.2.
Gambar 2.2 Model Webbed Tema Bunyi dan Pendengaran Bunyi dihasilkan dari benda yang bergetar. Benda yang bergetar dan
menghasilkan bunyi disebut sumber bunyi. Syarat terjadi dan terdengarnya bunyi adalah terdapat sumber bunyi, medium perantara, ada pendengar penerima
bunyi. Bunyi dan
Pendengaran
Syarat terjadi dan terdengarnya
bunyi Bagian-bagian
telinga dan fungsinya
Frekuensi, amplitudo, nada, desah, dan resonansi
Berdasarkan frekuensi gelombang bunyi dibedakan menjadi tiga,yaitu gelombang infrasonik, gelombang audiosonik, dan gelombang ultrasonik. Bunyi
memiliki karakteristik. Adapun karakteristik bunyi yaitu tinggi rendah dan kuat lemah bunyi, nada, warna bunyi, resonansi, dan pemantulan bunyi. Pemantulan
bunyi dibedakan lagi menjadi tiga yaitu bunyi asli, gaung, dan kerdam. Manusia memiliki alat indera untuk mendengar bunyi yaitu telinga.
Bagian-bagian pada telinga bisa dilihat pada gambar 2.3.
Sumber : aliffidianto15.blogspot.com
Gambar 2.3 Bagian-Bagian Telinga Telinga manusia dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu bagian luar,
bagian tengah, dan bagian dalam. 1 Telinga bagian luar yang terdiri atas : daun telinga, saluran telinga, kelenjar
minyak, dan selaput gendang. 2 Telinga bagian tengah terdiri atas : saluran eustachius, tulang pendengaran
tulang martil,tulang landasan, dan tulang sanggurdi. 3 Telinga bagian dalam terdiri atas : tingkap jorong, rumah siput.
Mekanisme pendengaran pada manusia berawal dari suara yang kita dengar yang akan ditangkap oleh daun telinga, kemudian sampai ke gendang
telinga sehingga membuat gendang telinga bergetar. Getaran ini diteruskan oleh tiga tulang pendengaran ke tingkap jorong dan diteruskan ke rumah siput. Di
dalam rumah siput, cairan limfe akan bergetar sehingga meransang ujung-ujung saraf pendengaran dan menimbulkan impuls saraf yang ditujukan ke otak. Di
dalam otak, impuls tersebut akan diolah sehingga kita bisa mendengar dan mengenali suara tersebut.
Mekanisme pendengaran pada manusia dapat dilihat pada gambar 2.4.
Gambar 2.4 Mekanisme Pendengaran pada Manusia
2.2 Landasan Empiris