Prioritas kelima dari tujuan menjadikan Taman Anggrek Ragunan sebagai agrowisata yang potensial di DKI Jakarta adalah bukti fisik dengan bobot 0,106.
Untuk mendukung keberadaan Taman Anggrek Ragunan sebagai tempat agrowisata, bukti fisik sangat diperlukan. Hal tersebut dikarenakan, dengan
adanya bukti fisik atau fasilitas fisik yang lengkap akan memberikan kepuasan kepada pengunjung, sehingga dapat menarik pengunjung lebih banyak lagi dan
pada akhirnya Taman Anggrek Ragunan dapat menjadi agrowisata yang potensial dan dapat diandalkan di wilayah DKI Jakarta.
Strategi tempat menempati urutan keenam dalam strategi bauran pemasaran untuk tujuan menjadikan Taman Anggrek Ragunan sebagai agrowisata
yang potensial di DKI Jakarta dengan bobot 0,094. Letak Taman Anggrek Ragunan yang cukup strategis memberikan keunggulan bagi terwujudnya tujuan
Taman Anggrek Ragunan sebagai agrowisata yang potensial. Prioritas terakhir dari bauran pemasaran untuk menjadikan Taman
Anggrek Ragunan sebagai agrowisata yang potensial di DKI Jakarta adalah orang. Strategi orang mempunyai bobot sebesar 0,078. Walaupun menjadi prioritas
terakhir, faktor ini juga perlu diperhatikan oleh manajemen karena tanpa komitmen dari karyawan dan manajemen untuk memajukan Taman Anggrek
Ragunan, tujuan dari Taman Anggrek Ragunan tidak akan tercapai.
7.3.3. Analisis Pengolahan Horizontal Elemen Strategi Operasional
Hasil pengolahan horizontal tingkat empat membahas mengenai prioritas masing- masing strategi operasional dari elemen ketiga yaitu elemen pemasaran
yang sesuai dengan tujuan pemasaran yang ingin dicapai oleh Taman Anggrek Ragunan.
7.3.3.1. Analisis Hasil Pengolahan Horizo ntal Elemen Strategi Operasional untuk Tujuan Meningkatkan Jumlah Pengunjung
Dari hasil pengolahan horizontal didapat prioritas elemen taktik untuk tujuan meningkatkan jumlah pengunjung Taman Anggrek Ragunan. Hasil
pengolahan horizontal dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13.
Hasil Pengolahan Horizontal Elemen Strategi Operasional untuk Tujuan Meningkatkan Jumlah Pengunjung Taman Anggrek Ragunan
Bauran Pemasaran
Strategi Operasional Bobot
Prioritas Rasio
Inkonsistensi
Produk Keragaman anggrek
0,371 1
0,04 Jumlah anggrek
0,183 3
Keragaman atraksi wisata 0,163
4 Kualitas atraksi wisata
0,283 2
Harga Harga dilihat dari segmen
pelanggan 0,333
2 0,00
Harga dilihat dari persepsi mutu
0,667 1
Tempat saluran
distribusi Lokasi strategis dan sarana
transportasi 0,400
1 0,00
Kenyamanan kebersihan 0,200
2 Tempat penyedia informasi
wisata 0,400
1 Promosi
Iklan 0,246
2 0,02
Pomosi penjualan 0,210
3 Hubungan masyarakat
0,246 2
Pemasaran langsung 0,298
1 Orang
Jumlah karyawanpemandu 0,175
3 0,02
Kompetensi 0,246
2 Kesigapan
0,289 1
Keramahan 0,289
1 Proses
Tanggapan atas keluhan 0,114
3 0,03
Kualitas dalam layanan 0,481
1 Kekonsistenan dalam
pengembangan agrowisata 0,405
2
Bukti fisik Penunjuk arah
0,053 7
0,05 Parkir
0,111 3
Toilet 0,092
4 Kantin
0,078 5
Kios anggrek 0,406
1 Tempat ibadah
0,185 2
Daftar aktifitas 0,074
6
Pengolahan secara horizontal pada tingkat tiga dengan tujuan meningkatkan jumlah pengunjung telah memenuhi persyaratan rasio
inkonsistensi, yaitu dibawah 10 persen. Pada strategi produk, keragaman anggrek menempati prioritas pertama dengan bobot 0,371. Keragaman anggrek mendapat
prioritas pertama dalam meningkatkan jumlah kunjungan karena dari nama nya saja yaitu agrowisata Taman Anggrek Ragunan sudah memberikan gambaran
mengenai keragaman anggrek yang ada di sana, sehingga pihak manajemen lebih memperhatikan keragaman anggrek sebagai bagian dari bauran produk. Dengan
semakin banyak jenis anggrek yang dikoleksi Taman Anggrek Ragunan, diharapkan lebih menarik masyarakat untuk datang.
Prioritas kedua dari strategi produkjasa adalah kualitas atraksi wisata dengan bobot 0,283. Taman Anggrek Ragunan lebih memprioritaskan kualitas
atraksi wisata yang ditawarkan dibandingkan jumlah atraksi wisata. Hal tersebut sesuai dengan fungsi Taman Anggrek Ragunan sebagai sarana untuk mempelajari
seluk beluk anggrek, sehingga Taman Anggrek Ragunan lebih memperhatikan segi kualitas atraksi wisata yang ditawarkan.
Jumlah anggrek menjadi prioritas ketiga dari strategi produk dengan bobot 0,183. Pihak manajemen Taman Anggrek Ragunan bekerjasama dengan
para petani melakukan usaha perbanyakan anggrek baik dengan cara konvensional maupun dengan kultur jaringan, usaha ini bertujuan untuk melestarikan jenis-jenis
anggrek terutama anggrek-anggrek langka. Jumlah anggrek yang cukup banyak di Taman Anggrek Ragunan dapat menarik masyarakat untuk berkunjung atau
bahkan membeli anggrek yang tersedia di Taman Anggrek Ragunan. Prioritas keempat dari strategi produk adalah keragaman atraksi wisata
dengan bobot 0,163. Saat ini terdapat lima atraksi wisata yang ditawarkan oleh
Taman Anggrek Ragunan, seluruh atraksi wisata yang ditawarkan lebih mengedepankan unsur pengetahuan tentang anggrek.
Harga dilihat dari persepsi mutu merupakan prioritas pertama dari strategi harga dengan bobot 0,667. Taman Anggrek Ragunan berusaha untuk menetapkan
harga sesuai dengan mutu dari produk dan layanan yang ditawarkan, sehingga pengunjung merasakan kepuasan berkunjung ke Taman Anggrek Ragunan.
Diharapkan dengan kepuasan yang dirasakan pengunjung, mereka dapat melakukan kunjungan ulang ke Taman Anggrek Ragunan. Penetapan harga dilihat
dari segmen pelanggan merupakan prioritas kedua dengan bobot 0,333. Penetapan harga berdasarkan segmen pelanggan yang diterapkan oleh Taman Anggrek
Ragunan adalah membedakan harga tiket masuk pengunjung “rombongan” usia sekolah yang bertujuan melakukan studi tur.
Prioritas utama dari strategi tempatsaluran distribusi terdiri dari dua strategi operasional yaitu lokasi strategis dan sarana transportasi, dan tempat
penyedia informasi wisata. Kedua strategi operasional tersebut mempunyai bobot masing- masing 0,400. Lokasi strategis dan sarana transportasi yang mendukung
keberadaan agrowisata Taman Anggrek Ragunan merupakan keuntungan dalam menarik pengunjung untuk datang ke sana. Sedangkan, untuk tempat penyediaan
informasi wisata juga diperlukan oleh Taman Anggrek Ragunan dalam memberikan informasi kepada masyarakat mengenai keberadaan agrowisata
Taman Anggrek Ragunan dan produk apa saja yang ditawarkan di sana. Prioritas kedua dari strategi tempat adalah kenyamanan dan kebersihan
dengan bobot 0,200. Taman Anggrek Ragunan cukup memperhatikan
kenyamanan dan kebersihan tempat wisata sehingga pengunjung merasa puas dan dapat melakukan kunjungan ulang ke Taman Anggrek Ragunan.
Pemasaran langsung merupakan prioritas pertama dari strategi promosi dengan bobot 0,298. Dalam mempromosikan agrowisata Taman Anggrek
Ragunan, pihak manajemen lebih memprioritaskan pemasaran langsung dengan menggunakan website dan penerbitan katalog. Untuk menemukan profil Taman
Anggrek Ragunan dapat dilihat di situs internet Dinas Pertanian dan Kehutanan DKI Jakarta.
Prioritas kedua dari strategi promosi terdiri dari dua strategi operasional yaitu, iklan dan hubungan masyarakat dengan bobot pada masing- masing strategi
operasional sebesar 0,246. Iklan dan hubungan masyarakat memegang peranan yang cukup penting dalam mempromosikan Taman Anggrek Ragunan kepada
masyarakat. Bentuk-bentuk promosi dengan menggunakan iklan dan hubungan masyarakat diantaranya adalah memuat profil Taman Anggrek Ragunan di media
cetak dan elektronik, mengikuti pameran, penerbitan brosur, kompetisi, dan lain- lain.
Prioritas terakhir dari strategi promosi dengan bobot 0,210 adalah promosi penjualan. Untuk menarik masyarakat untuk berkunjung, Taman Anggrek
Ragunan juga menerapkan promosi penjualan yaitu berupa potongan harga atau diskon. Potongan harga atau diskon meliputi harga tiket masuk dan harga tanaman
anggrek. Prioritas utama dari strategi orang terdiri dari dua strategi operasional
yaitu kesigapan dan keramahan dengan bobot masing- masing sebesar 0,289. Peranan kesigapan dan keramahan orang atau karyawan yang bekerja dalam
sebuah organisasi jasa sangat diperlukan, ini dikarenakan kualitas dari produk sangat tergantung dari orang atau karyawan yang bekerja di tempat tersebut. Oleh
sebab itu Taman Anggrek Ragunan cukup memperhatikan kesigapan dan keramahan karyawan dan pemandu atau guide yang bekerja di sana.
Kompetensi mendapat prioritas kedua dari strategi orang dengan bobot 0,246. Taman Anggrek Ragunan perlu memperhatikan pengetahuan karyawan-
karyawannya. Hal itu diperlukan agar dalam melayani pengunjung, karyawan dan pemandu dapat menjelaskan tentang profil Taman Anggrek Ragunan dan seluk
beluk anggrek dengan baik kepada pengunjung. Prioritas ketiga dari strategi orang adalah jumlah karyawanpemandu dengan bobot sebesar 0,175. Jumlah karyawan
dan pemandu dalam sebuah organisasi juga harus diperhatikan karena jumlah karyawan dan pemandu harus disesuaikan dengan luas organisasi, sehingga
dengan jumlah karyawan yang ada dapat menangani semua tugas dengan baik. Kualitas layanan merupakan prioritas pertama dari stategi proses dengan
bobot 0,481. Kualitas layanan memegang peran yang sangat penting dalam meningkatkan jumlah kunjungan ke Taman Anggrek Ragunan, karena dengan
kualitas layanan yang baik akan memberikan citra baik bagi agrowisata Taman Anggrek Ragunan.
Prioritas kedua dari strategi proses adalah kekonsistenan dalam pengembangan agrowisata dengan bobot sebesar 0,405. Kekonsistenan dalam
pengembangan agrowisata merupakan proses yang sangat diperlukan dalam memajukan Taman Anggrek Ragunan, sehingga kekonsistenan pihak manajemen
dalam pengembangan agrowisata cukup menjadi perhatian.
Prioritas ketiga adalah tanggapan atas keluhan dengan bobot 0,114. Keluhan para pengunjung berusaha ditanggapi Taman Anggrek Ragunan dengan
cepat dan sigap. Tanggapan dari pihak manajemen diharapkan dapat memberikan kesenangan bagi pengunjung karena merasa dihargai. Sejak berdiri, Taman
Anggrek Ragunan belum menerima keluhan yang berarti dari pengunjung- pengunjungnya dan selama ini masih dapat diselesaikan dengan baik.
Strategi bukti fisik memberikan prioritas pertama pada fasilitas kios anggrek dengan bobot 0,406. Keberadaan kios anggrek cukup penting bagi Taman
Anggrek Ragunan karena selain berfungsi sebagai tempat jual beli anggrek, tempat ini juga berfungsi sebagai ruang pamer atau promosi anggrek. Prioritas
kedua adalah tempat ibadah dengan bobot 0,185. Fasilitas tempat ibadah sangat diperlukan bagi sebuah tempat wisata karena dengan adanya tempat ibadah akan
memberikan kenyamanan bagi pengunjung untuk beribadah disela-sela wisata mereka.
Prioritas ketiga dari strategi bukti fisik adalah fasilitas parkir dengan bobot sebesar 0,111. Areal Taman Anggrek Ragunan telah dilengkapi dengan areal
parkir yang cukup luas bagi pengunjung yang menggunakan kendaraan pribadi. Fasilitas toilet menjadi prioritas keempat dari strategi bukti fisik dengan bobot
0,092. Taman Anggrek Ragunan telah menyediakan fasilitas toilet, walaupun dari segi jumlah masih agak kurang.
Fasilitas kantin mendapat prioritas kelima dari strategi bukti fisik dengan bobot 0,078. Pada awalnya di Taman Anggrek Ragunan sudah menyediakan
fasilitas kantin, namun karena jumlah pengunjung yang relatif sedikit sehingga
fasilitas kantin tidak difungsikan. Taman Anggrek Ragunan merencanakan untuk membuka atau memfungsikan kembali fasilitas kantin.
Prioritas keenam dan ketujuh dari strategi bukti fisik adalah daftar aktifitas dan penunjuk arah dengan bobot masing- masing 0,074 dan 0,053. Daftar aktifitas
diperlukan untuk memberikan informasi kepada pengunjung mengenai kegiatan apa saja yang ada dan ditawarkan di Taman Anggrek Ragunan. Penunjuk arah ke
dan di dalam Taman Anggrek Ragunan diperlukan untuk memudahkan pengunjung untuk datang ke Taman Anggrek Ragunan.
7.3.3.2. Analisis Hasil Pengolahan Horizontal Elemen Strategi Operasional untuk Tujuan Menjadikan Taman Anggrek Ragunan sebagai Objek
Agrowisata yang Potensial di DKI Jakarta
Dari hasil pengolahan horizontal didapat prioritas stratregi operasional untuk tujuan menjadikan Taman Anggrek Ragunan sebagai objek agrowisata yang
potensial di DKI Jakarta. Hasil pengolahan horizontal dapat dilihat pada Tabel 14. Pengolahan secara horizontal pada tingkat tiga dengan tujuan menjadikan
Taman Anggrek Ragunan sebagai objek agrowisata yang potensial di DKI Jakarta telah memenuhi persyaratan rasio inkonsistensi, yaitu dibawah 10 persen. Prioritas
pertama dari strategi produk adalah keragaman anggrek dengan bobot 0,371. Taman Anggrek Ragunan berusaha untuk memperbanyak koleksi anggrek, bahkan
beberapa petani di Taman Anggrek Ragunan mengimpor bibit anggrek dari luar negeri untuk dibudidayakan. Hal tersebut dilakukan agar Taman Anggrek
Ragunan menjadi salah satu tempat agrowisata terlengkap dari segi keragaman anggreknya.
Tabel 14. Hasil Pengolahan Horizontal Elemen Strategi Operasional untuk
Tujuan Menjadikan Taman Anggrek Ragunan sebagai Objek Agrowisata yang Potensial di DKI Jakarta
Bauran Pemasaran
Strategi Operasional Bobot
Prioritas Rasio
Inkonsistensi
Produk Keragaman anggrek
0,371 1
0,04 Jumlah anggrek
0,183 3
Keragaman atraksi wisata 0,163
4 Kualitas atraksi wisata
0,283 2
Harga Harga dilihat dari segmen
pelanggan 0,500
1 0,00
Harga dilihat sari persepsi mutu
0,500 1
Tempat saluran
distribusi Lokasi strategis dan sarana
transportasi 0,444
2 0,00
Kenyamanan kebersihan 0,472
1 Tempat penyedia informasi
wisata 0,084
3 Promosi
Iklan 0,287
2 0,07
Pomosi penjualan 0,237
3 Hubungan masyarakat
0,136 4
Pemasaran langsung 0,340
1 Orang
Jumlah karyawanpemandu 0,246
2 0,02
Kompetensi 0,298
1 Kesigapan
0,246 2
Keramahan 0,210
3 Proses
Tanggapan atas keluhan 0,260
3 0,05
Kualitas dalam layanan 0,413
1 Kekonsistenan dalam
pengembangan agrowisata 0,327
2
Bukti fisik Penunjuk arah
0,048 6
0,07 Parkir
0,102 5
Toilet 0,102
5 Kantin
0,108 3
Kios anggrek 0,397
1 Tempat ibadah
0,140 2
Daftar aktifitas 0,104
4
Prioritas kedua dari strategi produk adalah kualitas atraksi wisata dengan bobot sebesar 0,283. Untuk menjadikan Taman Anggrek Ragunan sebagai sebuah
tempat agrowisata yang potensial harus diperhatikan kualitas dari atraksi wisata yang ditawarkan. Jadi, pengunjung yang datang tidak hanya mendapatkan hiburan
tetapi juga mendapatkan pengetahuan tentang seluk beluk anggrek. Jumlah anggrek merupakan prioritas ketiga dari strategi produk dengan
bobot 0,183. Saat ini, jumlah anggrek yang tersedia di Taman Anggrek Ragunan
sudah cukup banyak dan beraneka macam jenisnya. Dengan jumlah anggrek yang cukup banyak merupakan salah satu modal dalam menjadikan Taman Anggrek
Ragunan sebagai tempat agrowisata yang potensial. Prioritas keempat dari strategi produkjasa adalah keragaman atraksi wisata dengan bobot sebesar 0,163. Untuk
menjadi tempat agrowisata yang potensial Taman Anggrek Ragunan merencanakan untuk menambah atraksi wisata agar dapat lebih menarik
masyarakat untuk berkunjung. Penetapan harga dilihat dari segmen pelanggan dan penetapan harga
dilihat dari persepsi mutu, dari strategi harga mempunyai prioritas yang sama dengan bobot 0,500. Taman Anggrek Ragunan memprioritaskan kedua strategi
operasional taktik tersebut karena keduanya mempunyai pengaruh yang sama untuk menjadikan Taman Anggrek Ragunan sebagai agrowisata yang potensial di
DKI Jakarta. Kenyamanan dan kebersihan Taman Anggrek Ragunan merupakan
prioritas pertama dari strategi tempatsaluran distribusi dengan bobot 0,472. Kenyamanan dan kebersihan berperan penting dalam mendukung tujuan jangka
panjang Taman Anggrek Ragunan yaitu sebagai tempat agrowisata yang potensial di DKI Jakarta. Kenyamanan dan kebersihan lebih diprioritaskan karena dengan
kondisi tempat yang nyaman dan bersih akan membuat para pengunjung akan senang dan merasa puas, dan diharapkan mereka dapat melakukan kunjungan
ulang ke Taman Anggrek Ragunan. Prioritas kedua dari stategi tempatsaluran distribusi adalah lokasi strategis
dan sarana transportasi dengan bobot sebesar 0,444. Berdasarkan Rencana Induk Pola Pengembangan Pariwisata Daerah RIPPPD DKI Jakarta, Taman Anggrek
Ragunan sebagai salah satu bagian dari kawasan wisata Ragunan memiliki keunggulan dari segi lokasi karena letaknya yang dekat dengan Kebun Binatang
Ragunan. Kondisi tersebut mendukung tujuan untuk menjadikan Taman Anggrek Ragunan sebagai agrowisata yang potensial karena letaknya yang strategis dan
mudah dijangkau. Prioritas ketiga dari strategi tempatsaluran distribusi adalah tempat
penyediaan informasi wisata dengan bobot 0,084. Walaupun menjadi prioritas terakhir, keberadaan tempat penyediaan informasi wisata cukup penting karena
berfungsi untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang keberadaan Taman Anggrek Ragunan dan apa saja produk yang ditawarkan di sana.
Strategi promosi memberikan prioritas pertama pada pemasaran langsung dengan bobot 0,340. Hampir sama dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah
pengunjung, untuk tujuan menjadikan Taman Anggrek Ragunan sebagai agrowisata yang potensial, strategi operasional ini masih diprioritaskan oleh pihak
manajemen untuk mempromosikan Taman Anggrek Ragunan. Prioritas kedua dari strategi promosi adalah iklan dengan bobot 0,287. Selama ini, Taman Anggrek
Ragunan rutin mempromosikan tempat agrowisata ini di majalah Trubus. Promosi penjualan merupakan prioritas ketiga dari strategi promosi
dengan bobot 0,237. Promosi penjua lan yang biasanya dilakukan adalah pemberian diskon atau potongan harga. Diskon atau potongan harga diberikan
kepada pengunjung dengan maksud untuk menarik pengunjung sebanyak- banyaknya ke Taman Anggrek Ragunan. Dengan semakin meningkatnya jumlah
pengunjung diharapkan tujuan jangka panjang Taman Anggrek Ragunan dapat tercapai. Prioritas keempat dari strategi promosi adalah hubungan masyarakat
dengan bobot 0,136. Hubungan masyarakat atau public relation yang dijalankan oleh Taman Anggrek Ragunan yaitu melalui pameran-pameran, seminar,
kompetisi anggrek, dan penerbitan brosur. Kompetensi merupakan prioritas pertama dari strategi orang dengan bobot
0,298. Sebagai sebuah tempat untuk mengetahui seluk beluk pemeliharaan dan budidaya anggrek, kompetensi karyawan dan pemandu atau guide tentang anggrek
sangat diperlukan untuk memberikan informasi kepada pengunjung mengenai seluk beluk anggrek. Prioritas kedua dari strategi orang terdiri dari dua strategi
operasional yaitu jumlah karyawan dan pemandu serta kesigapan dengan bobot masing- masing elemen taktik adalah 0,246. Kuantitas dan kesigapan karyawan
dan pemandu sangat menentukan kualitas layanan yang ditawarkan. Untuk itu, Taman Anggrek Ragunan perlu memperhatikan jumlah dan kesigapan
karyawannya. Keramahan merupakan prioritas ketiga dari strategi orang dengan bobot
0,210. Sikap ramah yang ditampilkan oleh karyawan atau orang yang bekerja di sana, akan memberikan point tersendiri bagi pengunjung yang datang. Pengunjung
yang merasa puas diharapkan dapat memberikan informasi yang baik tentang Taman Anggrek Ragunan kepada orang lain.
Prioritas pertama dari strategi proses adalah kualitas layanan dengan bobot 0,413. Taman Anggrek Ragunan berusaha untuk memberikan kualitas layanan
yang baik kepada pengunjung. Dengan kualitas layanan yang baik akan memberikan citra baik bagi agrowisata Taman Anggrek Ragunan. Kekonsistenan
dalam pengembangan agrowisata merupakan prioritas kedua dari strategi proses dengan bobot 0,327. Kekonsistenan pihak manajemen dalam mengembangkan
Taman Anggrek Ragunan menjadi agrowisata yang baik sangat diperlukan untuk terwujudnya tujuan jangka panjang Taman Anggrek Ragunan yaitu sebagai
agrowisata yang potensial di DKI Jakarta. Prioritas ketiga dari strategi proses adalah tanggapan atas keluhan dengan
bobot 0,260. Keluhan para pengunjung berusaha ditanggapi Taman Anggrek Ragunan dengan cepat dan sigap. Tanggapan yang serius dan cepat dari pihak
manajemen diharapkan dapat memberikan kesenangan bagi pengunjung karena merasa dihargai.
Prioritas pertama dari strategi bukti fisik adalah fasilitas kios anggrek dengan bobot 0,397. Keberadaan kios anggrek sebagai salah satu fasilitas di
Taman Anggrek Ragunan sangat diperlukan karena pengunjung dapat membeli segala keperluan menanam anggrek di kios ini. Jadi, selain berwisata pengunjung
juga dapat membeli keperluan-keperluan untuk menanam anggrek seperti pupuk, bibit, pestisida, dan lain- lain.
Tempat ibadah merupakan prioritas kedua dari strategi bukti fisik dengan bobot 0, 140. Untuk mencapai tujuan menjadi agrowisata yang potensial, Taman
Anggrek Ragunan harus dilengkapi dengan berbagai fasilitas salah satunya adalah tempat ibadah. Selain keberadaannya, perlengkapan yang menunjang tempat
ibadah juga perlu diperhatikan. Kantin merupakan prioritas ketiga dari strategi bukti fisik dengan bobot
0,108. Fasilitas kantin cukup berperan dalam memberikan kepuasan pengunjung terhadap fasilitas yang tersedia di Taman Anggrek Ragunan. Prioritas keempat
adalah daftar aktifitas dengan bobot 0,104. Daftar aktifitas diperlukan untuk
memberikan informasi kepada pengunjung mengenai kegiatan apa saja yang ada dan ditawarkan di Taman Anggrek Ragunan.
Fasilitas parkir dan toilet merupakan prioritas kelima dari strategi bukti fisik dengan bobot 0,102. Untuk memberikan kenyamanan dan kepuasan
pengunjung dan untuk memberikan kesan yang baik, keberadaan dan kebersihan fasilitas juga harus diperhatikan oleh pihak manajemen Taman Anggrek Ragunan.
Penunjuk arah menjadi prioritas keenam dengan bobot sebesar 0,048. Saat ini, Taman Anggrek Ragunan sudah dilengkapi dengan penunjuk arah yang
menunjukkan lokasi Taman Anggrek Ragunan. Strategi operasional yang ada pada strategi bukti fisik diharapkan dapat mendukung tujuan Taman Anggrek
Ragunan menjadi agrowisata yang potensial di DKI Jakarta.
7.4. Analisis Hasil Pengolahan Vertikal Agrowisata Taman Anggrek Ragunan