Analisis Pengolahan Horizontal Elemen Strategi Operasional

Prioritas kelima dari tujuan menjadikan Taman Anggrek Ragunan sebagai agrowisata yang potensial di DKI Jakarta adalah bukti fisik dengan bobot 0,106. Untuk mendukung keberadaan Taman Anggrek Ragunan sebagai tempat agrowisata, bukti fisik sangat diperlukan. Hal tersebut dikarenakan, dengan adanya bukti fisik atau fasilitas fisik yang lengkap akan memberikan kepuasan kepada pengunjung, sehingga dapat menarik pengunjung lebih banyak lagi dan pada akhirnya Taman Anggrek Ragunan dapat menjadi agrowisata yang potensial dan dapat diandalkan di wilayah DKI Jakarta. Strategi tempat menempati urutan keenam dalam strategi bauran pemasaran untuk tujuan menjadikan Taman Anggrek Ragunan sebagai agrowisata yang potensial di DKI Jakarta dengan bobot 0,094. Letak Taman Anggrek Ragunan yang cukup strategis memberikan keunggulan bagi terwujudnya tujuan Taman Anggrek Ragunan sebagai agrowisata yang potensial. Prioritas terakhir dari bauran pemasaran untuk menjadikan Taman Anggrek Ragunan sebagai agrowisata yang potensial di DKI Jakarta adalah orang. Strategi orang mempunyai bobot sebesar 0,078. Walaupun menjadi prioritas terakhir, faktor ini juga perlu diperhatikan oleh manajemen karena tanpa komitmen dari karyawan dan manajemen untuk memajukan Taman Anggrek Ragunan, tujuan dari Taman Anggrek Ragunan tidak akan tercapai.

7.3.3. Analisis Pengolahan Horizontal Elemen Strategi Operasional

Hasil pengolahan horizontal tingkat empat membahas mengenai prioritas masing- masing strategi operasional dari elemen ketiga yaitu elemen pemasaran yang sesuai dengan tujuan pemasaran yang ingin dicapai oleh Taman Anggrek Ragunan. 7.3.3.1. Analisis Hasil Pengolahan Horizo ntal Elemen Strategi Operasional untuk Tujuan Meningkatkan Jumlah Pengunjung Dari hasil pengolahan horizontal didapat prioritas elemen taktik untuk tujuan meningkatkan jumlah pengunjung Taman Anggrek Ragunan. Hasil pengolahan horizontal dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Hasil Pengolahan Horizontal Elemen Strategi Operasional untuk Tujuan Meningkatkan Jumlah Pengunjung Taman Anggrek Ragunan Bauran Pemasaran Strategi Operasional Bobot Prioritas Rasio Inkonsistensi Produk Keragaman anggrek 0,371 1 0,04 Jumlah anggrek 0,183 3 Keragaman atraksi wisata 0,163 4 Kualitas atraksi wisata 0,283 2 Harga Harga dilihat dari segmen pelanggan 0,333 2 0,00 Harga dilihat dari persepsi mutu 0,667 1 Tempat saluran distribusi Lokasi strategis dan sarana transportasi 0,400 1 0,00 Kenyamanan kebersihan 0,200 2 Tempat penyedia informasi wisata 0,400 1 Promosi Iklan 0,246 2 0,02 Pomosi penjualan 0,210 3 Hubungan masyarakat 0,246 2 Pemasaran langsung 0,298 1 Orang Jumlah karyawanpemandu 0,175 3 0,02 Kompetensi 0,246 2 Kesigapan 0,289 1 Keramahan 0,289 1 Proses Tanggapan atas keluhan 0,114 3 0,03 Kualitas dalam layanan 0,481 1 Kekonsistenan dalam pengembangan agrowisata 0,405 2 Bukti fisik Penunjuk arah 0,053 7 0,05 Parkir 0,111 3 Toilet 0,092 4 Kantin 0,078 5 Kios anggrek 0,406 1 Tempat ibadah 0,185 2 Daftar aktifitas 0,074 6 Pengolahan secara horizontal pada tingkat tiga dengan tujuan meningkatkan jumlah pengunjung telah memenuhi persyaratan rasio inkonsistensi, yaitu dibawah 10 persen. Pada strategi produk, keragaman anggrek menempati prioritas pertama dengan bobot 0,371. Keragaman anggrek mendapat prioritas pertama dalam meningkatkan jumlah kunjungan karena dari nama nya saja yaitu agrowisata Taman Anggrek Ragunan sudah memberikan gambaran mengenai keragaman anggrek yang ada di sana, sehingga pihak manajemen lebih memperhatikan keragaman anggrek sebagai bagian dari bauran produk. Dengan semakin banyak jenis anggrek yang dikoleksi Taman Anggrek Ragunan, diharapkan lebih menarik masyarakat untuk datang. Prioritas kedua dari strategi produkjasa adalah kualitas atraksi wisata dengan bobot 0,283. Taman Anggrek Ragunan lebih memprioritaskan kualitas atraksi wisata yang ditawarkan dibandingkan jumlah atraksi wisata. Hal tersebut sesuai dengan fungsi Taman Anggrek Ragunan sebagai sarana untuk mempelajari seluk beluk anggrek, sehingga Taman Anggrek Ragunan lebih memperhatikan segi kualitas atraksi wisata yang ditawarkan. Jumlah anggrek menjadi prioritas ketiga dari strategi produk dengan bobot 0,183. Pihak manajemen Taman Anggrek Ragunan bekerjasama dengan para petani melakukan usaha perbanyakan anggrek baik dengan cara konvensional maupun dengan kultur jaringan, usaha ini bertujuan untuk melestarikan jenis-jenis anggrek terutama anggrek-anggrek langka. Jumlah anggrek yang cukup banyak di Taman Anggrek Ragunan dapat menarik masyarakat untuk berkunjung atau bahkan membeli anggrek yang tersedia di Taman Anggrek Ragunan. Prioritas keempat dari strategi produk adalah keragaman atraksi wisata dengan bobot 0,163. Saat ini terdapat lima atraksi wisata yang ditawarkan oleh Taman Anggrek Ragunan, seluruh atraksi wisata yang ditawarkan lebih mengedepankan unsur pengetahuan tentang anggrek. Harga dilihat dari persepsi mutu merupakan prioritas pertama dari strategi harga dengan bobot 0,667. Taman Anggrek Ragunan berusaha untuk menetapkan harga sesuai dengan mutu dari produk dan layanan yang ditawarkan, sehingga pengunjung merasakan kepuasan berkunjung ke Taman Anggrek Ragunan. Diharapkan dengan kepuasan yang dirasakan pengunjung, mereka dapat melakukan kunjungan ulang ke Taman Anggrek Ragunan. Penetapan harga dilihat dari segmen pelanggan merupakan prioritas kedua dengan bobot 0,333. Penetapan harga berdasarkan segmen pelanggan yang diterapkan oleh Taman Anggrek Ragunan adalah membedakan harga tiket masuk pengunjung “rombongan” usia sekolah yang bertujuan melakukan studi tur. Prioritas utama dari strategi tempatsaluran distribusi terdiri dari dua strategi operasional yaitu lokasi strategis dan sarana transportasi, dan tempat penyedia informasi wisata. Kedua strategi operasional tersebut mempunyai bobot masing- masing 0,400. Lokasi strategis dan sarana transportasi yang mendukung keberadaan agrowisata Taman Anggrek Ragunan merupakan keuntungan dalam menarik pengunjung untuk datang ke sana. Sedangkan, untuk tempat penyediaan informasi wisata juga diperlukan oleh Taman Anggrek Ragunan dalam memberikan informasi kepada masyarakat mengenai keberadaan agrowisata Taman Anggrek Ragunan dan produk apa saja yang ditawarkan di sana. Prioritas kedua dari strategi tempat adalah kenyamanan dan kebersihan dengan bobot 0,200. Taman Anggrek Ragunan cukup memperhatikan kenyamanan dan kebersihan tempat wisata sehingga pengunjung merasa puas dan dapat melakukan kunjungan ulang ke Taman Anggrek Ragunan. Pemasaran langsung merupakan prioritas pertama dari strategi promosi dengan bobot 0,298. Dalam mempromosikan agrowisata Taman Anggrek Ragunan, pihak manajemen lebih memprioritaskan pemasaran langsung dengan menggunakan website dan penerbitan katalog. Untuk menemukan profil Taman Anggrek Ragunan dapat dilihat di situs internet Dinas Pertanian dan Kehutanan DKI Jakarta. Prioritas kedua dari strategi promosi terdiri dari dua strategi operasional yaitu, iklan dan hubungan masyarakat dengan bobot pada masing- masing strategi operasional sebesar 0,246. Iklan dan hubungan masyarakat memegang peranan yang cukup penting dalam mempromosikan Taman Anggrek Ragunan kepada masyarakat. Bentuk-bentuk promosi dengan menggunakan iklan dan hubungan masyarakat diantaranya adalah memuat profil Taman Anggrek Ragunan di media cetak dan elektronik, mengikuti pameran, penerbitan brosur, kompetisi, dan lain- lain. Prioritas terakhir dari strategi promosi dengan bobot 0,210 adalah promosi penjualan. Untuk menarik masyarakat untuk berkunjung, Taman Anggrek Ragunan juga menerapkan promosi penjualan yaitu berupa potongan harga atau diskon. Potongan harga atau diskon meliputi harga tiket masuk dan harga tanaman anggrek. Prioritas utama dari strategi orang terdiri dari dua strategi operasional yaitu kesigapan dan keramahan dengan bobot masing- masing sebesar 0,289. Peranan kesigapan dan keramahan orang atau karyawan yang bekerja dalam sebuah organisasi jasa sangat diperlukan, ini dikarenakan kualitas dari produk sangat tergantung dari orang atau karyawan yang bekerja di tempat tersebut. Oleh sebab itu Taman Anggrek Ragunan cukup memperhatikan kesigapan dan keramahan karyawan dan pemandu atau guide yang bekerja di sana. Kompetensi mendapat prioritas kedua dari strategi orang dengan bobot 0,246. Taman Anggrek Ragunan perlu memperhatikan pengetahuan karyawan- karyawannya. Hal itu diperlukan agar dalam melayani pengunjung, karyawan dan pemandu dapat menjelaskan tentang profil Taman Anggrek Ragunan dan seluk beluk anggrek dengan baik kepada pengunjung. Prioritas ketiga dari strategi orang adalah jumlah karyawanpemandu dengan bobot sebesar 0,175. Jumlah karyawan dan pemandu dalam sebuah organisasi juga harus diperhatikan karena jumlah karyawan dan pemandu harus disesuaikan dengan luas organisasi, sehingga dengan jumlah karyawan yang ada dapat menangani semua tugas dengan baik. Kualitas layanan merupakan prioritas pertama dari stategi proses dengan bobot 0,481. Kualitas layanan memegang peran yang sangat penting dalam meningkatkan jumlah kunjungan ke Taman Anggrek Ragunan, karena dengan kualitas layanan yang baik akan memberikan citra baik bagi agrowisata Taman Anggrek Ragunan. Prioritas kedua dari strategi proses adalah kekonsistenan dalam pengembangan agrowisata dengan bobot sebesar 0,405. Kekonsistenan dalam pengembangan agrowisata merupakan proses yang sangat diperlukan dalam memajukan Taman Anggrek Ragunan, sehingga kekonsistenan pihak manajemen dalam pengembangan agrowisata cukup menjadi perhatian. Prioritas ketiga adalah tanggapan atas keluhan dengan bobot 0,114. Keluhan para pengunjung berusaha ditanggapi Taman Anggrek Ragunan dengan cepat dan sigap. Tanggapan dari pihak manajemen diharapkan dapat memberikan kesenangan bagi pengunjung karena merasa dihargai. Sejak berdiri, Taman Anggrek Ragunan belum menerima keluhan yang berarti dari pengunjung- pengunjungnya dan selama ini masih dapat diselesaikan dengan baik. Strategi bukti fisik memberikan prioritas pertama pada fasilitas kios anggrek dengan bobot 0,406. Keberadaan kios anggrek cukup penting bagi Taman Anggrek Ragunan karena selain berfungsi sebagai tempat jual beli anggrek, tempat ini juga berfungsi sebagai ruang pamer atau promosi anggrek. Prioritas kedua adalah tempat ibadah dengan bobot 0,185. Fasilitas tempat ibadah sangat diperlukan bagi sebuah tempat wisata karena dengan adanya tempat ibadah akan memberikan kenyamanan bagi pengunjung untuk beribadah disela-sela wisata mereka. Prioritas ketiga dari strategi bukti fisik adalah fasilitas parkir dengan bobot sebesar 0,111. Areal Taman Anggrek Ragunan telah dilengkapi dengan areal parkir yang cukup luas bagi pengunjung yang menggunakan kendaraan pribadi. Fasilitas toilet menjadi prioritas keempat dari strategi bukti fisik dengan bobot 0,092. Taman Anggrek Ragunan telah menyediakan fasilitas toilet, walaupun dari segi jumlah masih agak kurang. Fasilitas kantin mendapat prioritas kelima dari strategi bukti fisik dengan bobot 0,078. Pada awalnya di Taman Anggrek Ragunan sudah menyediakan fasilitas kantin, namun karena jumlah pengunjung yang relatif sedikit sehingga fasilitas kantin tidak difungsikan. Taman Anggrek Ragunan merencanakan untuk membuka atau memfungsikan kembali fasilitas kantin. Prioritas keenam dan ketujuh dari strategi bukti fisik adalah daftar aktifitas dan penunjuk arah dengan bobot masing- masing 0,074 dan 0,053. Daftar aktifitas diperlukan untuk memberikan informasi kepada pengunjung mengenai kegiatan apa saja yang ada dan ditawarkan di Taman Anggrek Ragunan. Penunjuk arah ke dan di dalam Taman Anggrek Ragunan diperlukan untuk memudahkan pengunjung untuk datang ke Taman Anggrek Ragunan. 7.3.3.2. Analisis Hasil Pengolahan Horizontal Elemen Strategi Operasional untuk Tujuan Menjadikan Taman Anggrek Ragunan sebagai Objek Agrowisata yang Potensial di DKI Jakarta Dari hasil pengolahan horizontal didapat prioritas stratregi operasional untuk tujuan menjadikan Taman Anggrek Ragunan sebagai objek agrowisata yang potensial di DKI Jakarta. Hasil pengolahan horizontal dapat dilihat pada Tabel 14. Pengolahan secara horizontal pada tingkat tiga dengan tujuan menjadikan Taman Anggrek Ragunan sebagai objek agrowisata yang potensial di DKI Jakarta telah memenuhi persyaratan rasio inkonsistensi, yaitu dibawah 10 persen. Prioritas pertama dari strategi produk adalah keragaman anggrek dengan bobot 0,371. Taman Anggrek Ragunan berusaha untuk memperbanyak koleksi anggrek, bahkan beberapa petani di Taman Anggrek Ragunan mengimpor bibit anggrek dari luar negeri untuk dibudidayakan. Hal tersebut dilakukan agar Taman Anggrek Ragunan menjadi salah satu tempat agrowisata terlengkap dari segi keragaman anggreknya. Tabel 14. Hasil Pengolahan Horizontal Elemen Strategi Operasional untuk Tujuan Menjadikan Taman Anggrek Ragunan sebagai Objek Agrowisata yang Potensial di DKI Jakarta Bauran Pemasaran Strategi Operasional Bobot Prioritas Rasio Inkonsistensi Produk Keragaman anggrek 0,371 1 0,04 Jumlah anggrek 0,183 3 Keragaman atraksi wisata 0,163 4 Kualitas atraksi wisata 0,283 2 Harga Harga dilihat dari segmen pelanggan 0,500 1 0,00 Harga dilihat sari persepsi mutu 0,500 1 Tempat saluran distribusi Lokasi strategis dan sarana transportasi 0,444 2 0,00 Kenyamanan kebersihan 0,472 1 Tempat penyedia informasi wisata 0,084 3 Promosi Iklan 0,287 2 0,07 Pomosi penjualan 0,237 3 Hubungan masyarakat 0,136 4 Pemasaran langsung 0,340 1 Orang Jumlah karyawanpemandu 0,246 2 0,02 Kompetensi 0,298 1 Kesigapan 0,246 2 Keramahan 0,210 3 Proses Tanggapan atas keluhan 0,260 3 0,05 Kualitas dalam layanan 0,413 1 Kekonsistenan dalam pengembangan agrowisata 0,327 2 Bukti fisik Penunjuk arah 0,048 6 0,07 Parkir 0,102 5 Toilet 0,102 5 Kantin 0,108 3 Kios anggrek 0,397 1 Tempat ibadah 0,140 2 Daftar aktifitas 0,104 4 Prioritas kedua dari strategi produk adalah kualitas atraksi wisata dengan bobot sebesar 0,283. Untuk menjadikan Taman Anggrek Ragunan sebagai sebuah tempat agrowisata yang potensial harus diperhatikan kualitas dari atraksi wisata yang ditawarkan. Jadi, pengunjung yang datang tidak hanya mendapatkan hiburan tetapi juga mendapatkan pengetahuan tentang seluk beluk anggrek. Jumlah anggrek merupakan prioritas ketiga dari strategi produk dengan bobot 0,183. Saat ini, jumlah anggrek yang tersedia di Taman Anggrek Ragunan sudah cukup banyak dan beraneka macam jenisnya. Dengan jumlah anggrek yang cukup banyak merupakan salah satu modal dalam menjadikan Taman Anggrek Ragunan sebagai tempat agrowisata yang potensial. Prioritas keempat dari strategi produkjasa adalah keragaman atraksi wisata dengan bobot sebesar 0,163. Untuk menjadi tempat agrowisata yang potensial Taman Anggrek Ragunan merencanakan untuk menambah atraksi wisata agar dapat lebih menarik masyarakat untuk berkunjung. Penetapan harga dilihat dari segmen pelanggan dan penetapan harga dilihat dari persepsi mutu, dari strategi harga mempunyai prioritas yang sama dengan bobot 0,500. Taman Anggrek Ragunan memprioritaskan kedua strategi operasional taktik tersebut karena keduanya mempunyai pengaruh yang sama untuk menjadikan Taman Anggrek Ragunan sebagai agrowisata yang potensial di DKI Jakarta. Kenyamanan dan kebersihan Taman Anggrek Ragunan merupakan prioritas pertama dari strategi tempatsaluran distribusi dengan bobot 0,472. Kenyamanan dan kebersihan berperan penting dalam mendukung tujuan jangka panjang Taman Anggrek Ragunan yaitu sebagai tempat agrowisata yang potensial di DKI Jakarta. Kenyamanan dan kebersihan lebih diprioritaskan karena dengan kondisi tempat yang nyaman dan bersih akan membuat para pengunjung akan senang dan merasa puas, dan diharapkan mereka dapat melakukan kunjungan ulang ke Taman Anggrek Ragunan. Prioritas kedua dari stategi tempatsaluran distribusi adalah lokasi strategis dan sarana transportasi dengan bobot sebesar 0,444. Berdasarkan Rencana Induk Pola Pengembangan Pariwisata Daerah RIPPPD DKI Jakarta, Taman Anggrek Ragunan sebagai salah satu bagian dari kawasan wisata Ragunan memiliki keunggulan dari segi lokasi karena letaknya yang dekat dengan Kebun Binatang Ragunan. Kondisi tersebut mendukung tujuan untuk menjadikan Taman Anggrek Ragunan sebagai agrowisata yang potensial karena letaknya yang strategis dan mudah dijangkau. Prioritas ketiga dari strategi tempatsaluran distribusi adalah tempat penyediaan informasi wisata dengan bobot 0,084. Walaupun menjadi prioritas terakhir, keberadaan tempat penyediaan informasi wisata cukup penting karena berfungsi untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang keberadaan Taman Anggrek Ragunan dan apa saja produk yang ditawarkan di sana. Strategi promosi memberikan prioritas pertama pada pemasaran langsung dengan bobot 0,340. Hampir sama dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah pengunjung, untuk tujuan menjadikan Taman Anggrek Ragunan sebagai agrowisata yang potensial, strategi operasional ini masih diprioritaskan oleh pihak manajemen untuk mempromosikan Taman Anggrek Ragunan. Prioritas kedua dari strategi promosi adalah iklan dengan bobot 0,287. Selama ini, Taman Anggrek Ragunan rutin mempromosikan tempat agrowisata ini di majalah Trubus. Promosi penjualan merupakan prioritas ketiga dari strategi promosi dengan bobot 0,237. Promosi penjua lan yang biasanya dilakukan adalah pemberian diskon atau potongan harga. Diskon atau potongan harga diberikan kepada pengunjung dengan maksud untuk menarik pengunjung sebanyak- banyaknya ke Taman Anggrek Ragunan. Dengan semakin meningkatnya jumlah pengunjung diharapkan tujuan jangka panjang Taman Anggrek Ragunan dapat tercapai. Prioritas keempat dari strategi promosi adalah hubungan masyarakat dengan bobot 0,136. Hubungan masyarakat atau public relation yang dijalankan oleh Taman Anggrek Ragunan yaitu melalui pameran-pameran, seminar, kompetisi anggrek, dan penerbitan brosur. Kompetensi merupakan prioritas pertama dari strategi orang dengan bobot 0,298. Sebagai sebuah tempat untuk mengetahui seluk beluk pemeliharaan dan budidaya anggrek, kompetensi karyawan dan pemandu atau guide tentang anggrek sangat diperlukan untuk memberikan informasi kepada pengunjung mengenai seluk beluk anggrek. Prioritas kedua dari strategi orang terdiri dari dua strategi operasional yaitu jumlah karyawan dan pemandu serta kesigapan dengan bobot masing- masing elemen taktik adalah 0,246. Kuantitas dan kesigapan karyawan dan pemandu sangat menentukan kualitas layanan yang ditawarkan. Untuk itu, Taman Anggrek Ragunan perlu memperhatikan jumlah dan kesigapan karyawannya. Keramahan merupakan prioritas ketiga dari strategi orang dengan bobot 0,210. Sikap ramah yang ditampilkan oleh karyawan atau orang yang bekerja di sana, akan memberikan point tersendiri bagi pengunjung yang datang. Pengunjung yang merasa puas diharapkan dapat memberikan informasi yang baik tentang Taman Anggrek Ragunan kepada orang lain. Prioritas pertama dari strategi proses adalah kualitas layanan dengan bobot 0,413. Taman Anggrek Ragunan berusaha untuk memberikan kualitas layanan yang baik kepada pengunjung. Dengan kualitas layanan yang baik akan memberikan citra baik bagi agrowisata Taman Anggrek Ragunan. Kekonsistenan dalam pengembangan agrowisata merupakan prioritas kedua dari strategi proses dengan bobot 0,327. Kekonsistenan pihak manajemen dalam mengembangkan Taman Anggrek Ragunan menjadi agrowisata yang baik sangat diperlukan untuk terwujudnya tujuan jangka panjang Taman Anggrek Ragunan yaitu sebagai agrowisata yang potensial di DKI Jakarta. Prioritas ketiga dari strategi proses adalah tanggapan atas keluhan dengan bobot 0,260. Keluhan para pengunjung berusaha ditanggapi Taman Anggrek Ragunan dengan cepat dan sigap. Tanggapan yang serius dan cepat dari pihak manajemen diharapkan dapat memberikan kesenangan bagi pengunjung karena merasa dihargai. Prioritas pertama dari strategi bukti fisik adalah fasilitas kios anggrek dengan bobot 0,397. Keberadaan kios anggrek sebagai salah satu fasilitas di Taman Anggrek Ragunan sangat diperlukan karena pengunjung dapat membeli segala keperluan menanam anggrek di kios ini. Jadi, selain berwisata pengunjung juga dapat membeli keperluan-keperluan untuk menanam anggrek seperti pupuk, bibit, pestisida, dan lain- lain. Tempat ibadah merupakan prioritas kedua dari strategi bukti fisik dengan bobot 0, 140. Untuk mencapai tujuan menjadi agrowisata yang potensial, Taman Anggrek Ragunan harus dilengkapi dengan berbagai fasilitas salah satunya adalah tempat ibadah. Selain keberadaannya, perlengkapan yang menunjang tempat ibadah juga perlu diperhatikan. Kantin merupakan prioritas ketiga dari strategi bukti fisik dengan bobot 0,108. Fasilitas kantin cukup berperan dalam memberikan kepuasan pengunjung terhadap fasilitas yang tersedia di Taman Anggrek Ragunan. Prioritas keempat adalah daftar aktifitas dengan bobot 0,104. Daftar aktifitas diperlukan untuk memberikan informasi kepada pengunjung mengenai kegiatan apa saja yang ada dan ditawarkan di Taman Anggrek Ragunan. Fasilitas parkir dan toilet merupakan prioritas kelima dari strategi bukti fisik dengan bobot 0,102. Untuk memberikan kenyamanan dan kepuasan pengunjung dan untuk memberikan kesan yang baik, keberadaan dan kebersihan fasilitas juga harus diperhatikan oleh pihak manajemen Taman Anggrek Ragunan. Penunjuk arah menjadi prioritas keenam dengan bobot sebesar 0,048. Saat ini, Taman Anggrek Ragunan sudah dilengkapi dengan penunjuk arah yang menunjukkan lokasi Taman Anggrek Ragunan. Strategi operasional yang ada pada strategi bukti fisik diharapkan dapat mendukung tujuan Taman Anggrek Ragunan menjadi agrowisata yang potensial di DKI Jakarta.

7.4. Analisis Hasil Pengolahan Vertikal Agrowisata Taman Anggrek Ragunan