10 Kebutuhan wisata berbeda-beda menurut kategori umur, misalnya, kaum remaja
lebih menyukai atraksi hiburan, sedangkan wisatawan lansia lebih menyukai tempat-tempat bersejarah.
Pariwisata merupakan faktor penting dalam pengembangan ekonomi, karena kegiatannya mendorong perkembangan beberapa sektor ekonomi nasional
misalnya meningkatkan devisa negara melalui wisatawan asing, menggugah industri- industri baru yang berkaitan dengan jasa-jasa wisata, menambah
permintaan akan hasil- hasil pertanian karena bertambahnya pemakaian, memperluas pasar barang-barang lokal, menyerap tenaga kerja, dan membantu
pembangunan daerah terpencil yang memiliki daya tarik wisata Wahab, 1992.
2.1.2. Pemasaran Pariwisata
Berdasarkan definisinya, pemasaran pariwisata adalah upaya- upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan oleh Organisasi Pariwisata Nasional dan
badan-badan usaha pariwisata, pada taraf internasional, nasional, dan lokal. Pemasaran pariwisata berguna untuk memenuhi kepuasan wisatawan baik secara
kelompok maupun pribadi dengan maksud meningkatkan pertumbuhan pariwisata Wahab, 1992.
Seperti halnya produk, pariwisata yang merupakan kategori usaha jasa juga memerlukan kegiatan pemasaran. Peranan kegiatan pemasaran bagi
pariwisata sangat penting, yaitu :
Hamid dalam Harahap, 2006 1. Objek dan produk wisata yang dikembangkan sedapat mungkin dimanfaatkan
secara terus menerus oleh konsumen atau wisatawan dari berbagai pasar. Oleh karenanya informasi mengenai atraksi dan fasilitas wisata yang telah
11 dikembangkan perlu disebarluaskan ke konsumen yang belum mengetahui dan
memelihara atau mempertahankan konsumen yang telah menikmati. 2. Agar fasilitas dan jasa-jasa yang ada dapat disesuaikan dengan citra rasa,
keinginan, dan harapan wisatawan. Dalam hal ini penelitian dan monitoring sebagai salah satu bagian dari kegiatan pemasaran perlu terus dilaksanakan,
agar produk-produk yang akan dikembangkan dapat disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan pasar wisatawan yang senantiasa berkembang dan
berubah terus. 3. Dengan semakin meningkatnya standar hidup, pendapatan, ilmu pengetahuan,
dan teknologi, telah meningkatkan jumlah penduduk yang berkeinginan melakukan perjalanan wisata. Mereka menghendaki informasi yang cukup
mengenai objek wisata yang dapat dikunjungi. Menurut Kotler dalam buku Marketing Plus mengatakan bahwa pemasaran
pariwisata tourism marketing dibagi menjadi dua kategori yaitu service marketing dan place marketing. Service marketing berpegang pada Tiga P, yaitu
presentation, people, dan process. Presentation erat hubungannya dengan “tampak luar” dari karakteristik fisik si pembuat jasa misalnya tata letak ruang,
bangunan hotel, dan lain- lain. People dalam industri jasa adalah orang yang memegang peranan kunci, sebab proses konsumsi terjadi bersamaan dengan
proses produksi. Sedangkan process artinya proses yang harus diperhatikan ketika konsumen menikmati sesuatu jasa. Konsumen masa depan menginginkan proses
yang lebih cepat, profesional, dan praktis Kartajaya, 1995.
12
2.1.3. Proses Pengambilan Keputusan Berwisata