Tahap Masukan Formulasi Alternatif Strategi Pemasaran

Adanya kenaikan biaya produksi akibat kenaikan BBM atau sembako dapat menyebabkan penurunan pendapatan bagi CFC. Selain itu juga dapat menyebabkan kenaikan harga produk yang berakibat pada semakin sulitnya CFC dalam bersaing terutama dari segi harga. 5. Adanya isu flu burung Isu flu burung yang merebak beberapa tahun terakhir ini dapat menjadi ancaman bagi kelangsungan restoran karena konsumen menjadi takut untuk mengkonsumsi produk CFC sehingga dapat menurunkan volume penjualan. Akan tetapi CFC telah melakukan usaha untuk mengantisipasi hal tersebut. CFC Darmaga Centre memasang spanduk yang menyatakan bahwa mengkonsumsi ayam aman selama proses pemasakannya benar dan CFC sudah melakukan pemasakan ayam yang aman dengan standar suhu pemasakan ayam 170 o C selama 14 menit, selain itu CFC memiliki Quality Assurance yang menjamin. Pihak pemerintah juga menyatakan melalui berbagai media bahwa jika ayam dimasak dengan benar maka aman untuk dikonsumsi. Sekarang ini dampak flu burung sudah tidak terlalu mempengaruhi CFC Darmaga Centre lagi.

5.4. Formulasi Alternatif Strategi Pemasaran

Setelah mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang, selanjutnya dilakukan perumusan strategi. Perumusan strategi meliputi tiga tahapan yaitu tahap masukan, tahap pencocokan, dan tahap pengambilan keputusan.

5.4.1 Tahap Masukan

Tahap masukan merupakan tahap untuk memasukkan hasil analisis dan identifikasi terhadap kondisi lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Hasil analisis dan identifikasi kondisi lingkungan internal berupa kekuatan dan kelemahan akan disusun ke dalam matriks IFE. Sedangkan hasil analisis dan identifikasi kondisi internal dan eksternal berupa peluang dan ancaman akan disusun ke dalam matriks EFE.

1. Matriks IFE

Matriks IFE digunakan untuk mengetahui seberapa besar peranan dari faktor-faktor internal yang terdapat pada perusahaan. Matriks IFE menggambarkan kondisi internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan yang dihitung dengan rating dan bobot. Hasil analisis matriks IFE pada Tabel 19 menunjukkan bahwa faktor strategis yang menjadi kekuatan utama perusahaan adalah sebagai memiliki standar SOP Standard Operation Procedure dan pelayanan yang baik kepada konsumen yang memiliki skor terbobot yang sama dan paling besar, yaitu 0,347. Hasil analisis matriks IFE juga memperlihatkan faktor strategis internal yang menjadi kelemahan utama perusahaan yaitu kurang melakukan kegiatan promosi dengan skor terbobot paling besar yaitu sebesar 0,087. Dari hasil perhitungan matriks IFE secara menyeluruh diperoleh total skor sebesar 2,817 yang menunjukkan bahwa posisi internal perusahaan kuat. Perusahaan telah mampu memanfaatkan kekuatannya dan mengatasi kelemahan yang dimiliki dengan baik. Tabel 19. Matriks IFE CFC Darmaga Centre

2. Matriks EFE

Matriks EFE digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari faktor-faktor eksternal perusahaan yaitu peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan. Langkah-langkah dalam penyusunan matriks EFE hampir sama dengan penyusunan matriks IFE. Namun pada matriks EFE, faktor-faktor strategis yang digunakan adalah peluang dan ancaman. Hasil perhitungan matriks EFE dapat dilihat pada Tabel 20. Hasil analisis matriks EFE memperlihatkan bahwa peluang utama yang dihadapi perusahaan adalah perubahan gaya hidup masyarakat dengan skor terbobot sebesar 0,389. Hasil analisis matriks EFE juga memperlihatkan faktor eksternal yang menjadi ancaman utama bagi CFC Darmaga Centre yaitu tingkat persaingan yang tinggi dengan skor sebesar 0,181. No Faktor Strategis Internal Bobot a Rating b Skor Terbobot a×b Kekuatan 1 Memiliki merek yang cukup dikenal masyarakat 0,064 3,67 0,233 2 Cita rasa internasional 0,081 3,67 0,297 3 Memiliki standar SOP 0,087 4,00 0,347 4 Dukungan franchisor dalam penyediaan bahan baku. 0,081 3,67 0,297 5 Lokasi outlet strategis 0,081 3,67 0,297 6 Sistem persediaan baik 0,087 3,67 0,318 7 Pelayanan yang baik kepada konsumen 0,087 4,00 0,347 Kelemahan 1 Kurang melakukan kegiatan promosi 0,087 1,00 0,087 2 Kebijakan mengenai inovasi produk ditentukan oleh kantor pusat 0,075 1,67 0,125 3 Kurangnya pelatihan program pelatihan tidak berkelanjutan 0,075 1,67 0,125 4 Tidak ada divisi pemasaran 0,052 2,00 0,104 5 Kurangnya fasilitas 0,064 1,67 0,106 6 Sebagian pekerjaan masih dilakukan secara manual 0,081 1,67 0,135 Total 1,000 2,817 Hasil perhitungan keseluruhan faktor strategis eksternal menghasilkan skor sebesar 2,772. Hal ini menunjukkan bahwa situasi eksternal perusahaan di atas rata-rata yaitu perusahaan mampu merespon faktor eksternal dengan memanfaatkan peluang yang ada untuk mengatasi ancaman. Dari total nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa perusahaan berada dalam posisi sedang dalam menghadapi peluang dan ancaman dengan nilai total skor terbobot lebih tinggi dari nilai rata-rata sebesar 2,50. Tabel 20. Matriks EFE CFC Darmaga Centre No Faktor Strategis Eksternal Bobot a Rating b Skor Terbobot a×b Peluang 1 Segmen pasar yang besar 0,108 2,33 0,253 2 Perubahan gaya hidup masyarakat 0,117 3,33 0,389 3 Perkembangan teknologi 0,108 3,00 0,325 4 Usaha pemasaran melalui anak‐anak semakin terbuka 0,117 3,00 0,350 Ancaman 1 Tingkat persaingan tinggi 0,108 1,67 0,181 2 Brand image dari pesaing yang sangat kuat 0,117 1,67 0,194 3 Kekuatan tawar menawar konsumen 0,117 3,00 0,350 4 Kenaikan biaya produksi 0,100 3,33 0,333 5 Adanya isu flu burung 0,108 3,67 0,397 Total 1,000 2,772 5.4.2 Tahap Pencocokan Tahap pencocokan merupakan tahap untuk perumusan strategi berdasarkan hasil analisis dan identifikasi akan kondisi lingkungan internal dan eksternal perusahaan yang telah terkumpul. Pada tahap pencocokan model yang akan digunakan dalam perumusan strategi adalah matriks IE Internal Eksternal dan matriks SWOT Strenght-Weakness-Opportunities-Threat.

1. Matriks IE

Matriks IE merupakan perpaduan dari skor tebobot matriks IFE dan skor terbobot matriks EFE yang dipetakan sehingga diketahui posisi perusahaan. Berdasarkan hasil analisis faktor internal menggunakan matriks IFE diperoleh skor terbobot sebesar 2,817 dan hasil analisis faktor eksternal menggunakan matriks EFE diperoleh skor terbobot sebesar 2,772. Hasil pemetaan pada matriks IE pada Gambar 5 memperlihatkan bahwa Restoran CFC Darmaga Centre dalam pemasarannya menempati posisi pada sel V. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan berada pada posisi Hold and Maintain Pertahankan dan Pelihara. Strategi yang dapat diterapkan perusahaan adalah strategi penetrasi pasar market penetration dan pengembangan produk product development. Strategi penetrasi pasar merupakan strategi untuk meningkatkan pangsa pasar untuk produk atau jasa yang sudah ada lewat usaha pemasaran yang lebih gencar. Strategi pengembangan produk adalah strategi yang mencari peningkatan penjualan dengan memperbaiki atau memodifikasi produk atau jasa yang sudah ada. SKOR TOTAL IFE Kuat Rata-rata Lemah 4,0 3,0 2,0 1,0 1,0 Gambar 5. Hasil analisis matriks IE

2. Matriks SWOT

Berdasarkan kekuatan, kelemahan peluang, dan ancaman yang diperoleh melalui audit lingkungan internal dan eksternal, dapat diformulasikan alternatif SK O R TOTAL EFE 4,0 Tinggi 3,0 Rata ‐rata 2,0 Rendah I Grow and Build II Grow and Build III Hold and Maintain IV Grow and Build V Hold and Maintain VI Harvest and Divestiture VII Hold and Maintain VIII Harvest and Divestiture IX Harvest and Divestiture strategi yang dapat diambil. Formulasi strategi ini dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT yang dapat dilihat pada Tabel 21. Alternatif strategi yang diperoleh adalah sebagai berikut:

a. Strategi S-O

Dokumen yang terkait

Analisis Pengalaman Pelanggan (Customer Experience) terhadap Kepuasan Konsumen pada CFC (California Fried Chicken) Cabang Simalingkar Medan

10 94 112

Analisis Persepsi Konsumen Terhadap Strategi bauran Pemasaran Pada Restoran Kentucky Fried Chicken (KFC) Cabang Helvetia Medan

4 115 111

ANALISIS PENILAIAN IMPORTANCE DAN PERFORMANCE KUALITAS PELAYANAN UNTUK MENGUKUR KEPUASAN KONSUMEN RESTORAN WARALABA CALIFORNIA FRIED CHICKEN CABANG JEMBER

0 4 20

ANALISIS PENILAIAN IMPORTANCE DAN PERFORMANCE KUALITAS PELAYANAN UNTUK MENGUKUR KEPUASAN KONSUMEN RESTORAN WARALABA CALIFORNIA FRIED CHICKEN CABANG JEMBER

0 4 20

ANALISIS PENILAIAN IMPORTANCE DAN PERFORMANCE KUALITAS UNTUK MENGUKUR KEPUASAN KONSUMEN RESTORAN WARALABA CALIFORNIA FRIED CHICKEN CABANG JEMBER

0 4 21

Analisis Proses Keputusan Konsumen Dalam Pembelian Makanan Siap Saji Di Kentucky Fried Chicken Cabang Pajajaran, Bogor Dan Implikasinya Terhadap Bauran Pemasaran

17 322 160

Analisis tingkat kepuasan konsumen di restoran siap saji California Fried Chicken Darmaga centre, Bogor

0 6 72

Positioning Produk Ayam Goreng dan Faktor-Faktor yang mempengaruhi Konsumen dalam Memilih Restoran Fried Chicken (Kasus : California Fried Chicken, Bogor Trade Mall),

1 14 191

Analisis strategi pemasaran restoran California fried chicken Darmaga centre, Bogor

0 6 60

ANALISIS POSITIONING RESTORAN CEPAT SAJI WARALABA FRIED CHICKEN DI BANJARMASIN BERDASARKAN PERSEPSI KONSUMEN (Studi Pada KFC Duta Mall, Texas Fried Chicken Duta Mall, AW Duta Mall Dan California Fried Chicken Rs Ulin Banjarmasin)

0 1 11