3. Menghitung rating pada kolom 3 untuk masing-masing faktor dengan
memberikan skala mulai dari 4 respon superior, 3 respon diatas rata-rata, 2 respon rata-rata, dan 1 respon di bawah rata-rata. Rating yang diberikan
mengindikasikan seberapa efektif perusahaan dalam merespon peluang dan ancaman yang timbul. Rating diperoleh dengan mengajukan pertanyaan
kepada responden. Hasil dari pertanyaan tersebut diambil rataannya yang akan digunakan dalam matriks EFE.
4. Mengalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk
memperoleh skor pada kolom 4. 5.
Menjumlahkan skor pembobotan pada kolom 4 untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan. Nilai 1 pada matrik EFE menunjukkan bahwa
perusahaan tidak mampu memanfaatkan peluang-peluang untuk menghindari ancaman-ancaman. Sedangkan nilai 4 menunjukan bahwa perusahaan telah
mampu memanfaatkan peluang dengan baik untuk menghindari ancaman. Nilai 2,5 menunukkan perusahaan mampu merespon situasi eksternal secara
rata-rata. Tabel 6. Matrik faktor strategi eksternal.
Sumber : Rangkuti 2005
D. Matrik Internal Eksternal IE
Matrik internal eksternal ini dikembangkan dari model General Electric GE-Model. Parameter yang digunakan meliputi parameter kekuatan internal
Faktor-faktor Strategi Eksternal
Bobot Rating Skor Peluang
1 2
Ancaman 1
2 Total 1,00
perusahaan dan pengaruh eksternal yang dihadapi. IE bermanfaat untuk memposisikan suatu SBU perusahaan ke dalam matriks yang terdiri dari 9 sel.
Matriks IE terdiri dari dua dimensi, yaitu: a
Dimensi X : total skor dari matriks IFE b
Dimensi Y : total skor dari matriks EFE Menurut David 2002, pada sumbu X dari matriks IE, skornya ada tiga yaitu :
skor 1,0-1,99 menyatakan bahwa posisi internal adalah lemah, skor 2,0-2,99 menyatakan posisinya adalah rata-rata dan skor 3,0-4,0 adalah kuat. Dengan cara
yang sama, pada sumbu Y yang dipakai untuk matriks IFE, skor 1,0-1,99 adalah rendah, skor 2,0-2,99 adalah sedang dan skor 3,0-4,0 adalah tinggi.
IE Matrix
memiliki tiga implikasi strategi yang berbeda, yaitu : 1.
Sel I, II, atau IV dapat digambarkan sebagai Tumbuh dan Membangun Grow and Build. Strategi-strategi yang cocok adalah Strategi Intensif
Market Penetration, Market Development, dan Product Development atau Strategi Terintegrasi Backward Integration, Forward Integration dan
Horizontal Integration 2.
Sel III, IV, atau VI paling baik dikendalikan dengan strategi-strategi Pertahankan dan Pelihara Hold and Maintain. Strategi-strategi yang umum
dipakai yaitu strategi Penetrasi Pasar Market Penetration dan Pengembangan Produk Product Development.
3. Sel VI, VII atau IX dapat menggunakan strategi Panen atau Divesture
Harvest or Divesture. Matriks IE disajikan dalam Gambar 3. Strategi penetrasi pasar market penetration adalah meningkatkan pangsa
pasar melalui usaha pemasaran yang lebih intensif atau maksimal. Strategi pengembangan pasar market development adalah strategi meningkatkan pangsa
pasar produk atau jasa ke daerah baru. Strategi pengembangan produk product development adalah strategi meningkatkan penjualan dengan mengembangkan
atau memodifikasi produk atau jasa yang ada. Strategi integrasi ke depan adalah pengendalian atau pengawasan lebih
terhadap distributor atau pengecer. Strategi integrasi ke belakang adalah strategi pengendalian dan pengawasan lebih terhadap pemasok. Strategi integrasi
horizontal adalah strategi pengawasan lebih terhadap pesaing.
SKOR TOTAL IFE
Kuat Rata-rata Lemah 4,0 3,0 2,0 1,0
1,0 Gambar 1. Matriks IE Husein Umar, 2003
E. Matrik SWOT.