Pembelajaran Tematik Kajian Teori

Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. http:www.ebooklibs.comred.php?web=http:sertifikasi.unm.ac.idM odel20Pembelajaran10-1120Model20Pembelajaran20SD.pdf diunduh 25 Februari 2011:12.30 Pembelajaran tematik sebagai model pembelajaran temasuk salah satu tipejenis daripada model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna siswa Depdiknas, 2006 dalam Trianto, 2010:79 Menurut Depdiknas, 2006 dalam Trianto 2010:91-92 sebagai suatu model pembelajaran di sekolah dasar, pembelajaran tematik memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut: 1. Berpusat pada siswa Pembelajaran tematik berpusat pada siswa student centered, hal ini sesuai dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak menempatkan siswa sebagai subjek belajar sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator yaitu memberikan kemudahan- kemudahan kepada siswa untuk melakukan aktivitas belajar. 2. Memberikan pengalaman langsung Pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa direct experiences. Dengan pengalaman langsung ini, siswa 25 dihadapkan pada sesuatu yang nyata konkrit sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak. 3. Pemisahan matapelajaran tidak begitu jelas Dalam pembelajaran tematik pemisahan antar mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas. Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa. 4. Menyajikan konsep dari berbagai matapelajaran Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian, Siswa mampu memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini diperlukan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah- masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. 5. Bersifat fleksibel Pembelajaran tematik bersifat luwes fleksibel dimana guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya, bahkan mengaitkannya dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan dimana sekolah dan siswa berada. 6. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa Siswa diberi kesempatan untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya sesuai dengan minat dan kebutuhannya. 7. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan pembelajaran tematik adalah salah satu model pembelajaran terpadu 26 yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman belajar yang bermakna pada siswa. Dan pembelajaran tematik memiliki karakteristik: 1 Berpusat pada siswa; 2 Memberikan pengalaman langsung; 3 Pemisahan matapelajaran tidak begitu jelas; 4 Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran; 5 Bersifat fleksibel; 6 Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa; 7 Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan b Menetapkan Jaringan Tema Jaringan tema adalah pola hubungan antara tema tertentu dengan sub-sub pokok bahasan yang diambil dari berbagai bidang studi terkait. Dengan terbentuknya jaringan tema diharapkan peserta didik memahami suatu tema tertentu dengan melakukan pendekatan interdisiplin berbagai bidang ilmu pengetahuan. Selain untuk mempermudah pemahaman, jaringan tema juga mengajari pembiasaan agar peserta didik mampu berpikir secara integratif dan holistik. Trianto, 2010:148. Menurut Akhmad Sudrajat pembuatan jaringan tema yaitu menghubungkan kompetensi dasar dan indikator dengan tema pemersatu. Dengan jaringan tema tersebut akan terlihat kaitan antara tema, kompetensi dasar dan indikator dari setiap mata pelajaran. Jaringan tema ini dapat dikembangkan sesuai dengan alokasi waktu setiap tema. http:akhmadsudrajat.files.wordpress.com200807 model-tematik-kelas-awal.pdf, diunduh 25 Februari 2011:10.40 27 Menurut Trianto 2010:150-151 dalam pembuatan jaringan tema ada beberapa tahapan yang harus dilalui diantaranya: 1. Menentukan tema Dalam menentukan tema dapat dilakukan dengan dua cara yakni: Cara pertama , mempelajari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terdapat dalam masing-masing mata pelajaran, dilanjutkan dengan menentukan tema yang sesuai. Cara kedua , menetapkan terlebih dahulu tema-tema pengikat keterpaduan, untuk menentukan tema tersebut, guru dapat bekerjasama dengan peserta didik sehingga sesuai dengan minat dan kebutuhan anak. 2. Menginventarisasi materi-materi yang masuksesuai dengan tema yang telah ditentukan. Langkah ini tidak terlalu rumit karena pada pertemuan sebelumnya telah dilakukan pemetaan terhadap materi- materi yang akan diajadikan bahan pembuatan tema 3. Mengelompokkan materi-materi yang sudah diinventarisir ke dalam rumpun mata pelajarannya masing-masing 4. Menghubungkan materi yang telah dikelompokkan dalam rumpun mata pelajaran dengan tema. Pola hubungan antara tema dengan rumpun materi diilustrasikan dengan sebuah bagan. Dari teori di atas dapat disimpulkan bahwa jaringan tema adalah pola yang menghubungkan kompetensi dasar dan indikator dari tiap- tiap mata pelajaran dengan tema materi yang akan dipelajari. Dan 28 langkah-langkah membuat jaringan tema yaitu: 1 menetapkan tema, 2 menginventarisasi materi-materi yang masuksesuai dengan tema yang telah ditentukan, 3 mengelompokkan materi-materi yang sudah diinventarisir ke dalam rumpun mata pelajarannya masing-masing, 4 menghubungkan materi yang telah dikelompokkan dalam rumpun mata pelajaran dengan tema.

6. Hakikat IPS di SD

Istilah Pendidikan IPS dalam menyelenggarakan pendidikan di Indonesia masih relatif baru digunakan. Pendidikan IPS merupakan padanan dari social studies dalam konteks kurikulum di Amerika Serikat. Istilah tersebut pertama kali digunakan di Amerika Serikat Marsh, 1980; Martorella, 1976 dalam Solihatin, 2008:14 Pada dasarnya Mulyono Tj memberi batasan IPS adalah merupakan suatu pendekatan interdsipliner Inter-disciplinary Approach dari pelajaran Ilmu-ilmu Sosial. IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang Ilmu-ilmu Sosial, seperti sosiologi, antropologi budaya, psikologi sosial, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik, dan sebagainya. Hal ini lebih ditegaskan lagi oleh Saidiharjo bahwa IPS merupakan hasil kombinasi atau hasil pemfusian atau perpaduan dari sejumlah mata pelajaran seperti: geografi, ekonomi, sejarah, sosiologi, antropologi, politik. http:www.7generasi.co.cc201004karakteristik-dan-hakikat- ips-di-sd.html, diunduh 17 Januari 2011:13.50 29 Ilmu Pengetahuan Sosial membahas hubungan antara manusia dengan lingkungannya. Lingkungan masyarakat dimana anak didik tumbuh dan berkembang sebagai bagian dari masyarakat, dihadapkan pada berbagi permasalahan yang ada dan terjadi di lingkungan sekitarnya. Pendidikan IPS berusaha membantu siswa dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi sehingga akan menjadikannya semakin mengerti dan memahami lingkungan sosial masyarakat. Kosasih, 1994 dalam Trianto, 2010:173 Dan menurut KTSP 2006 Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: 1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya 2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial 3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan 4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global. Setelah mengetahui tujuan pembelajaran IPS, guru juga harus mengetahui karakteristik materi IPS dan bagaimana cara penyampaian untuk anak SD. Hal tersebut diperlukan agar dalam tujuan pembelajaran 30

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS III SDN KARANGANYAR 02 SEMARANG

1 12 297

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS IV SDN GUNUNGPATI 02 SEMARANG

0 6 232

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT SISWA KELAS V SDN KANDRI 01 SEMARANG

0 3 210

Penerepan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas VIII-3 SMPN 3 Kota Tangerang Selatan 2015/2016 Dalam Pelajaran IPA

0 4 10

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT SISWA KELAS V SDN KANDRI 01 SEMARANG.

0 0 1