Implikasi Hasil Penelitian Pembahasan 1.

b. Implikasi Teoritis Implikasi teoritis dari penelitian ini adalah untuk menambah ilmu pengetahuan tentang penelitian tindakan kelas, sehingga dapat memacu guru dan peneliti lain untuk melakukan penelitian sejenis demi meningkatkan proses dan hasil pembelajaran. Penelitian ini juga dapat sebagai bahan referensi untuk mengembangkan pembelajaran yang lebih aktif, kreatif dan menyenangkan, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi guru untuk menerapkan teknik skrambel dalam pembelajaran. c. Implikasi Paedagogis Penelitian ini berimplikasi secara paedagogis yaitu memberikan gambaran yang jelas tentang keberhasilan motivasi dan peningkatan hasil pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor tersebut adalah keberhasilan guru dalam mengelola kelas, metode pembelajaran, media pembelajaran, sumber belajar, dan siswa itu sendiri. Faktor-faktor itu saling terkait satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu faktor-faktor tersebut harus dikembangkan dengan baik untuk menghasilkan kualitas suatu proses pembelajaran. Metode dan media pembelajaran harus tepat dengan materi pembelajaran. Sumber belajar harus sesuai dengan materi yang sedang diajarkan saat itu, sehingga minat dan motivasi siswa semakin meningkat, dan mereka dapat berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Semua faktor diatas dapat terpenuhi dengan baik jika keterampilan guru dalam mengelola kelas juga baik. 134

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan siklus I sampai siklus III yang telah dilaksanakan oleh peneliti, maka simpulan penelitian ini adalah sebagai berikut :”kualitas pembelajaran IPS dapat ditingkatkan melalui Cooperative Learning tipe Teams Games Turnamen TGT pada siswa kelas III SDN Kandri 02 Semarang”. Dibuktikan dengan peningkatan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa pada tiap siklus. 1. Pada pembelajaran siklus I, jumlah skor dari hasil pengamatan keterampilan guru dalam pembelajaran kooperatif adalah 37 dengan kategori baik. Kemudian dalam siklus II dan siklus III terjadi peningkatan jumlah skor, dengan jumlah skor pada siklus II adalah 42 dengan kategori baik dan pada siklus III adalah 48 dengan kategori sangat baik. 2. Pada pembelajaran siklus I, jumlah skor rata-rata yang didapat dari hasil pengamatan aktivitas siswa adalah 21,38 dengan kategori baik. Kemudian setelah dilaksanakan siklus II dan siklus III terjadi peningkatan jumlah skor rata-rata aktivitas siswa, dengan jumlah skor pada siklus II adalah 23,64 dengan kategori baik dan pada siklus III adalah 27,26 dengan kategori sanagat baik. 3. Pada pembelajaran siklus I tingkat ketuntasan belajar mencapai 54,55. Kemudian terjadi peningkatan ketuntasan hasil belajar yang terjadi pada siklus II sebesar 72,73, dan pada siklus III sebesar 90,91. Selain itu 135 juga terjadi peningkatan nilai rata-rata kelas. Pada siklus I nilai rata- ratanya adalah 58,64, nilai rata-rata siklus II adalah 63,18, dan meningkat pada siklus III dengan nilai rata-rata kelas sebesar 76,09.

B. Saran dan Tindak Lanjut

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka saran-saran yang diajukan adalah sebagai berikut: 1. Bagi para pendidik atau para guru agar pembelajaran dapat terselenggara dengan efektif dan bermakna maka guru harus mengggunakan keterampilan mengajar dengan baik. Selain memperhatikan aspek keterampilan mengajar guru harus memperhatikan faktor-faktor lain seperti penggunaan media, kualitas materi dan bahan ajar, iklim pembelajaran, dan sistem pembelajaran agar kualitas pembelajaran yang bagus dapat tercapai. 2. Agar kegiatan belajar mengajar dapat bermakna maka perlu adanya partisipasi aktif siswa. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberi kesempatan seluas-luasnya pada siswa untuk bertanya mengenai materi. Alternatif lain adalah menyelipkan permainan dalam kegiatan pembelajaran. 3. Agar hasil belajar siswa dapat mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal KKM dan prosentase ketuntasan klasikal kelas lebih dari 50 maka kualitas pembelajaran harus meningkat. Hal ini dapat diperhatiakan dari indikator-indikator kualitas pembelajaran, yaitu keterampilan guru, keterampilan siswa, kualitas bahan dan materi ajar, pemakaian media, iklim pembelajaran, serta sistem pembelajaran. 136

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS III SDN KARANGANYAR 02 SEMARANG

1 12 297

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS IV SDN GUNUNGPATI 02 SEMARANG

0 6 232

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT SISWA KELAS V SDN KANDRI 01 SEMARANG

0 3 210

Penerepan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas VIII-3 SMPN 3 Kota Tangerang Selatan 2015/2016 Dalam Pelajaran IPA

0 4 10

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT SISWA KELAS V SDN KANDRI 01 SEMARANG.

0 0 1