B. Pembahasan 1.
Pemaknaan Temuan Penelitian
Pembahasan didasarkan pada hasil observasi dan refleksi pada setiap siklusnya. Menurut Uzer Usman 2009, 74-107 dalam kegiatan
belajar mengajar guru memeliki peran yang sangat penting. Untuk itu guru harus menguasai sedikitnya delapan keterampilan mengajar, yaitu: 1
keterampilan bertanya, 2 keterampilan memberi penguatan, 3 keterampilan mengadakan variasi, 4 keterampilan menjelaskan, 5
keterampilan membuka dan menutup pelajaran, 6 keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, 7 keterampilan mengelola kelas, 8
keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan. Diendrich yang dikutip oleh Sardiman 2011:101 menggolongkan
aktivitas sebagai berikut: 1 Visual activities, 2 Oral activities, 3 Listening activities, 4 Writing activities, 5 Drawing activities, 6 Motor
activities, 7 Mental activities, 8 Emotional activities. Aktivitas-aktivitas yang dikemukakan oleh Diendrich dijadikan dalam indikator dalam
penelitian ini. Pembelajaran kooperatif muncul dari konsep bahwa siswa akan
lebih mudah menenemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Siswa secara rutin bekerja dalam
kelompok untuk saling membantu memecahkan masalah-masalah yang kompleks. Jadi, hakikat sosial utama dan penggunaan kelompok sejawat
menjadi aspek utama dalam pembelajaran kooperatif Trianto, 2007: 41. Model pembelajaran Teams Games Tournament TGT adalah salah satu
117
tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status,
melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan reinforcement. Aktivitas belajar dengan permainan yang
dirancang dalam pembelajaran kooperatif model Teams Games Tournament TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping
menumbuhkan tanggung jawab, kejujuran, kerja sama, persaingan sehat dan
keterlibatan belajar http:www.scribd.comdoc31253549Team-Game- Tournament, diakses 19 Februari 2011: 13.05.
Berdasarkan uraian di atas guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing bagi siswa saat pembelajaran berlangsung. Siswa dituntut aktif
dalam pembelajaran baik saat pengajaran, belajar tim maupun permainan. Hal ini diharapkan siswa dapat memahami konsep IPS dengan baik
sehingga kualitas pembelajaran dapat meningkat. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP satu
kompetensi dasar terdiri dari beberapa kompetensi dasar dan setiap kompetensi dasar dijabarkan ke dalam indikator-indikator pencapaian hasil
belajar yang dirumuskan atau dikembangkan oleh guru dengan mempertimbangkan situasi sekolahdaerah masing-masing. Indikator yang
dikembangkan merupakan acuan yang digunakan untuk menilai pencapaian kompetensi dasar bersangkutan. Dan Bloom pada tahun 1956
mengklasifikasikan hasil belajar menjadi tiga ranah yaitu cognitive, affective, dan psychomotor Poerwanti, 2008:1-23.
118