lainnya sehingga tercapai keabsahan data dan bisa ditarik suatu kesimpulan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam kaitannya dengan pengumpulan data
pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
3.5.1 Observasi Pengamatan
Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung terhadap tingkah laku siswa dimana mereka berada dan biasa melakukan
aktivitas sehari-hari. Dalam penelitian ini observasi dilakukan dengan cara mengamati aktivitas
siswa selama pembelajaran berlangsung, mengadakan pertimbangan, dan melakukan penilaian berdasarkan lembar pengamatan yang selanjutnya akan
dianalisis. Observasi ini dilakukan untuk mengetahui karakter tanggung jawab dan keterampilan komunikasi matematika siswa selama proses pembelajaran
menggunakan model problem posing berbantuan scaffolding berlangsung. Pengamatan dilakukan setiap kali pembelajaran dilaksanakan.
3.5.2 Wawancara Mendalam in Depth Interview
Wawancara yang dilakukan adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk memperoleh makna yang rasional, maka observasi perlu
dikuatkan dengan wawancara. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara bebas terpimpin. Suasana sebisa mungkin harus tetap terlihat santai
agar responden mendapatkan kebebasan dan kesempatan untuk mengeluarkan pikiran, pandangan, dan perasaan secara natural.
Dalam penelitian ini, proses wawancara didokumentasikan dalam bentuk audio rekaman, hal ini dilakukan untuk meningkatkan keaslian dari data yang
diperoleh. Wawancara dilakukan terhadap 5 orang siswa subjek penelitian dan guru mata pelajaran matematika. Wawancara dilakukan kepada masing-masing
subjek penelitian di setiap pertemuan. Untuk mengetahui perkembangan keterampilan komunikasi matematika, wawancara dilakukan dengan menanyakan
maksimal 2 soal yang telah dikerjakannya. Pemilihan soal yang akan dijadikan bahan wawancara ditentukan oleh peneliti dengan asumsi soal yang dipilih
merupakan soal yang menarik untuk masing-masing kemampuan subjek penelitian. Jadi materi wawancara untuk masing-masing subjek penelitian bisa
berbeda satu dengan yang lain. Wawancara selanjutnya dilakukan kepada guru mata pelajaran matematika. Wawancara ini dilakukan sebagai bahan perbandingan
temuan dan untuk mengungkapkan data yang sulit diamati oleh peneliti ketika melakukan pengamatan. Wawancara dilakukan untuk mengetahui alur berpikir
siswa dalam menjelaskan jawaban mereka sehingga dapat diketahui tingkat kesulitan dan keterampilan komunikasi matematika siswa setelah mengikuti
pembelajaran dengan model problem posing berbantuan scaffolding.
3.5.3 Tes Kemampuan Komunikasi Matematika