akhir dan awal tidak dapat menjelaskan secara tepat mana yang sebenarnya dikatakan gain tinggi dan mana yang dikatakan gain rendah. Misalnya, siswa
yang memiliki gain 3 dari 2 ke 5 dan siswa yang memiliki gain 3 dari 6 ke 9 dari suatu soal dengan skor maksimal 10. Gain absolut menyatakan bahwa kedua
siswa memiliki gain yang sama. Padahal secara logis seharusnya siswa yang kedua memiliki gain lebih tinggi dari siswa yang pertama. Hal ini karena usaha
untuk meningkatkan skor dari 6 ke 9 akan lebih berat daripada meningkatkan dari 2 ke 5. Dalam hal ini indeks gain menggantikan kedudukan rata-rata dalam
pengujian.
3.7 Prosedur Penelitian
Dalam prosedur penelitian ini terdapat beberapa tahapan yang dilakukan oleh peneliti, yaitu:
3.7.1 Tahap Persiapan Penelitian
Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan adalah sebagai berikut. 1 Melakukan observasi di sekolah.
2 Mengidentifikasi masalah, membuat rumusan masalah beserta batasannya, mengkaji berbagai literatur sebagai dasar untuk merumuskan hipotesis,
metode, serta desain penelitian. 3 Membuat proposal penelitian.
4 Menyempurnakan proposal berdasarkan masukan-masukan dari dosen pembimbing.
5 Membuat instrumen penelitian beserta Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dan bahan ajar penelitian yang disertai dengan proses bimbingan
dengan dosen pembimbing. 6 Mengajukan surat izin penelitian dari Universitas Negeri Semarang dan
menyampaikannya kepada Kepala SMP Negeri 7 Semarang sekaligus meminta izin untuk melaksanakan penelitian di sekolah tersebut.
7 Melakukan uji coba instrumen di kelas uji coba untuk mengetahui validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda butir soal tes komunikasi
matematika. 8 Menganalisis hasil uji coba instrumen yang meliputi validitas, reliabilitas,
taraf kesukaran, dan daya pembeda butir soal sehingga layak dipakai untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian.
9 Merevisi instrumen penelitian.
3.7.2 Tahap Pelaksanaan Penelitian
Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut.
1 Memberikan tes pendahuluan di kelas eksperimen untuk mengetahui kemampuan awal komunikasi matematika siswa dan pemilihan subjek
penelitian. 2 Menganalisis hasil tes pendahuluan.
3 Pemilihan subjek penelitian. 4 Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model problem
posing berbantuan scaffolding pada kelas eksperimen sesuai RPP dengan
tetap melakukan observasi selama pembelajaran berlangsung dan wawancara di luar jam pelajaran kepada kelima subjek penelitian.
5 Memberikan tes kemampuan komunikasi matematika di kelas eksperimen. 6 Melakukan analisis hasil tes kemampuan komunikasi matematika siswa.
7 Melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran matematika untuk mendapatkan data mengenai kemampuan komunikasi matematika yang
dimiliki subjek penelitian sebagai cross-check atas hasil pekerjaan subjek penelitian.
3.7.3 Tahap Pencatatan dan Pengolahan Data