Keterampilan Komunikasi Matematika Kemampuan Komunikasi Matematika

2.5.2 Keterampilan Komunikasi Matematika

Sejalan dengan harus terpenuhinya ketiga ranah pembelajaran yaitu kognitif, afektif dan psikomotor, dalam penelitian ini, aspek psikomotor yang dipilih adalah keterampilan komunikasi matematika. Istilah keterampilan sulit untuk didefinisikan dengan suatu kepastian yang tidak dapat dibantah. Keterampilan dapat menunjuk pada aksi khusus yang ditampilkan atau pada sifat di mana keterampilan itu dilaksanakan. E.R. Guthrie dalam Schmidt, 1991:132, yang mengatakan bahwa keterampilan merupakan kemampuan untuk membuat hasil akhir dengan kepastian yang maksimum dan pengeluaran energi dan waktu yang minimum. Pendapat lain dari Yudha dan Rudhyanto 2005:7 yang menyebutkan keterampilan adalah kemampuan anak dalam melakukan berbagai aktivitas seperti motorik, berbahasa, social-emosional, kognitif, dan afektif niali-nilai moral. Sedangkan Singer 1980 menyatakan bahwa keterampilan adalah derajat keberhasilan yang konsisten dalam mencapai suatu tujuan dengan efisien dan efektif. Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan adalah kemampuan anak dalam berpikir, bernalar, atau melakukan sesuatu yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa keterampilan komunikasi matematika adalah kemampuan siswa dalam berpikir, bernalar, dan melakukan sesuatu dalam menyatakan ide-ide matematika baik secara lisan maupun tertulis secara efektif dan efisien. Dalam penelitian ini, keterampilan komunikasi siswa akan dinilai menggunakan lembar pengamatan dengan indikator seperti yang telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya. Untuk mempermudah penilaian, indikator tersebut dibagi menjadi beberapa aspek pengamatan yang dapat dilihat pada Lampiran 30.

2.5.3 Kemampuan Komunikasi Matematika

Ranah pembelajaran yang ketiga yaitu ranah atau aspek kognitif. Dalam penelitian ini yang dinilai adalah kemampuan komunikasi matematika. Kemampuan komunikasi matematika merupakan kemampuan merefleksi pemahaman matematis dan merupakan daya matematika Syaban, 2008. Kemampuan komunikasi matematika mencakup berbagai hal di antaranya, kemampuan menulis, membaca, berdiskusi, dan evaluasi. Dalam penelitian ini kemampuan komunikasi matematika diukur dengan tes kemampuan komunikasi matematika yang dirancang sesuai indikator yang ditetapkan. Tes ini berupa soal uraian. Penyusunan soal ini menuntut kemampuan menggambar, ekspresi matematika, dan menuliskannya dengan bahasa sendiri. Kemampuan menggambar meliputi kemampuan siswa mengungkap ide-ide matematis ke dalam bentuk gambar, diagram, atau grafik. Kemampuan ekspresi matematis adalah kemampuan membuat model matematika. Sedangkan kemampuan menulis berupa kemampuan memberikan penjelasan dan alasan dengan bahasa yang benar.

2.6 Model Pembelajaran Problem Posing

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN KARAKTER DAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TAPPS BERBANTUAN KARTU PERMASALAHAN KELAS VII PADA MATERI SEGIEMPAT

3 95 456

PEMBENTUKAN KARAKTER DAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL SCAFFOLDING FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG PROBING PROMPTING BERBANTUAN MATERI BARISAN

23 182 303

IMPLEMENTASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 KUDUS PADA MATERI SEGITIGA

4 75 624

PEMBENTUKAN KARAKTER DAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SUPERITEM BERBANTUAN SCAFFOLDING MATERI TRIGONOMETRI KELAS X SMK

27 358 374

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PROBLEM BASED Pembelajaran Matematika Melalui Problem Based Learning dan Problem Posing Ditinjau dari Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII.

0 2 16

PENGEMBANGAN MATERI SEGITIGA KELAS VII SEMESTER II SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI MEDIA PENGEMBANGAN MATERI SEGITIGA KELAS VII SEMESTER II SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI.

0 0 12

UPAYA PENINGKATAN KOMUNIKASI SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM Upaya Peningkatan Komunikasi Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving Berbasis Lkspada Pokok Bahasan Segitiga (Ptk Pembelajaran Matematika Di Kelas Vii Mts

0 0 17

UPAYA PENINGKATAN KOMUNIKASI SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM Upaya Peningkatan Komunikasi Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving Berbasis Lkspada Pokok Bahasan Segitiga (Ptk Pembelajaran Matematika Di Kelas Vii Mts

0 3 19

Pengembangan Bahan Ajar Materi Garis Istimewa pada Segitiga dengan Pendekatan Problem Posing berbantuan Geogebra

0 0 12

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TGT BERBANTUAN POWERPOINT MATERI SEGITIGA DAN SEGIEMPAT KELAS VII MTS MA’ARIF NU KARANGANYAR

0 0 6