Peneliti sebagai instrumen kunci dalam penelitian maksudnya peneliti sebagai perancana, pelaksana, pengendali, pengumpul, penganalisis data, penarik
kesimpulan dan pembuat laporan. Sebagai perencana peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan penelitian yaitu membuat rencana
pembelajaran, lembar pengamatan, dan alat evaluasi yang diperlukan dalam pengumpulan data. Sebagai pelaksana tindakan yaitu peneliti sendiri yang
mengajar dan melaksanakan tindakan. Sebagai pengendali peneliti mengendalikan dan mengawasi proses pembelajaran yang berlangsung dari awal hingga akhir
selama berlangsungnya penelitian ini. Selain itu peneliti bertindak sebagai pengumpul data penganalisis data penarik kesimpulan dan pembuat laporan. Pada
kegiatan pengamatan dan pengumpulan data, peneliti bertindak secara penuh. Peneliti akan mengumpulkan semua data yang diperlukan dari subjek penelitian
yaitu data hasil tes, observasi dan wawancara secara mendalam.
3.2 Subjek dan Objek Penelitian
Dalam penelitian kualitatif tidak mengenal istilah populasi dan sampel Arikunto, 2006:13. Sampling dalam penelitian kualitatif berbeda tafsirannya
dengan sampling yang ada dalam penelitian kuantitaif. Sampel dalam penelitian kualitatif bukan merupakan sampel statistik, tetapi merupakan sampel teoritis
karena tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menghasilkan teori. Penelitian kualitatif menggunakan non-probabilitas sampling. Hal ini disebabkan karena
peneliti lebih menekankan makna secara mendalam daripada generalisasi. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik purposive yaitu menentukan sampel
dengan pertimbangan tertentu yang dipandang dapat memberikan data secara
maksimal. Sampling dalam penelitian kualitatif disebut subjek penelitian. Pada penelitian ini, pengambilan subjek penelitian dilakukan dengan pemberian tes
pendahuluan kemudian hasilnya diranking. Hasil ranking akan diambil 5 siswa ekstrem yaitu ranking 1, ranking terakhir, kuartil 1, kuartil 2, dan kuartil 3.
Peneliti mengadakan penelitian di SMP Negeri 7 Semarang. Sistem pembagian kelas di sekolah tersebut menggunakan sistem acak yang artinya setiap
siswa di masing-masing kelas memiliki kemampuan yang hampir sama. Dalam penelitian ini, subjek penelitian diambil dari lima orang siswa di kelas VII-E
SMP Negeri 7 Semarang yang dipilih dengan pertimbangan hasil tes pendahuluan. Objek penelitian ini merupakan keseluruhan proses dan hasil pembelajaran
matematika melalui model pembelajaran problem posing berbantuan scaffolding sebagai upaya meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa kelas
VII-E SMP Negeri 7 Semarang.
3.3
Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan diambil kesimpulannya Sugiyono, 2010a: 3. Variabel dalam penelitian ini adalah karakter tanggung jawab, keterampilan
komunikasi matematika, dan kemampuan komunikasi matematika siswa. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu variabel independen variabel
bebas dan variabel dependen variabel terikat. Variabel independen atau variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen Sugiyono, 2010a: 4. Variabel
dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel independen. Variabel independen dalam penelitian
ini adalah karakter tanggung jawab dan keterampilan komunikasi matematika, sedangkan variabel dependennya adalah kemampuan komunikasi matematika.
3.4 Instrumen Penelitian