Kelayakan usaha perikanan tangkap di Kota Cirebon

99 5 PEMBAHASAN

5.1 Kelayakan Usaha Perikanan Tangkap di Pesisir Utara Jawa Barat

Hasil analisis kondisi finansial usaha perikanan tangkap pada Bab 4, memberi informasi tentang kelayakan finansial usaha perikanan tangkap secara umum di pesisir utara Propinsi Jawa Barat. Semakin banyak usaha perikanan tangkap yang layak pengusahaannya secara finansial di suatu lokasi, maka semakin cerah prospek pengembangan perikanan tangkap di lokasi tersebut dan semakin memungkinkan untuk dikembangkannya kemitraan dengan lembaga keuangan. Untuk meningkatkan akurasi data kelayakan finansial usaha perikanan tangkap di setiap lokasi, maka analisis telah dilakukan terhadap enam sampai tujuh jenis usaha perikanan tangkap yang banyak dilakukan di setiap lokasi. Data usaha perikanan tangkap layak dan tidak layak dikembangkan akan menjadi informasi penting bagi perlu atau tidaknya usaha perikanan tangkap tersebut mendapat dukungan pembiayaan dari lembaga keuangan yanga ada.

5.1.1 Kelayakan usaha perikanan tangkap di Kota Cirebon

Pada Tabel 21 disajikan kesimpulan tentang kelayakan setiap usaha perikanan tangkap yang banyak dilakukan di Kota Cirebon. Berdasarkan Tabel 21, lima dari tujuh usaha perikanan tangkap dominan yang terdapat di Kota Cirebon layak secara finansial untuk dikembangkan. Usaha perikanan handline, jaring insang tetap JIT, dan jaring insang hanyut JIH merupakan usaha perikanan tangkap yang paling bagus secara finasial, karena ketiganya mempunyai BC ratio, IRR, dan ROI yang jauh di atas standar. BC ratio usaha perikanan handline, jaring insang tetap JIT, dan jaring insang hanyut JIH masing-masing 2,08, 1,44, dan 1,32, sedangkan syarat finansial hanya perlu lebih dari 1. IRR usaha perikanan handline, jaring insang tetap JIT, dan jaring insang hanyut JIH masing-masing 66,17 , 27,34 , dan 20,74 , sedangkan syarat finansial hanya lebih tinggi dari suku bunga yang berlaku 9,5 . ROI usaha perikanan handline, jaring insang tetap JIT, dan jaring insang hanyut JIH 100 masing-masing 7,27, 4,96, dan 4,96, sedangkan syarat finansial hanya perlu lebih dari 1. Tabel 21 Keputusan kelayakan pengembangan usaha perikanan tangkap di Kota Cirebon Usaha Perikanan Tangkap Keputusan Keterangan Payang Layak dikembangkan Semua parameter finansial memenuhi syarat Bubu Tidak layak dikembangkan NPV dan IRR tidak memenuhi syarat, BC ratio sangat rendah dan ROI rendah Jaring Angkat Lainnya Layak dikembangkan Semua parameter finansial memenuhi syarat JIH Layak dikembangkan Semua parameter finansial memenuhi syarat JIT Layak dikembangkan Semua parameter finansial memenuhi syarat Handline Layak dikembangkan Semua parameter finansial memenuhi syarat Pukat Udang Tidak layak dikembangkan NPV dan IRR tidak memenuhi syarat, dan BC ratio sangat rendah Bila dilihat dari NPV, usaha perikanan payang mempunyai NPV paling tinggi Rp 181.092.752. Namun payang ini tidak lebih bagus dari handline karena IRRnya jauh lebih rendah daripada IRR handline, yaitu 17,78 . Tingginya NPV payang lebih disebabkan oleh skala pengusahaan payang yang besar. Hal ini ditunjukkan oleh hasil analisis biaya investasi dimana biaya investasi payang mencapai Rp 277.721.774, sedangkan handline hanya Rp 1.073.684. Terlepas dari ini, payang tetap menjadi usaha perikanan tangkap yang layak secara finansial untuk dikembangkan. Usaha perikanan payang, jaring insang hanyut JIH, dan jaring insang tetap JIT dapat menjadi alternatif pengembangan bagi pengusaha atau kelompok nelayan yang ingin mengembangkan usaha perikanan tangkap skala besar di Kota Cirebon. Handline dan jaring angkat lainnya merupakan usaha perikanan tangkap dengan modal kecil. Kedua usaha perikanan tangkap ini termasuk layak secara 101 finansial untuk dikembangkan. Handline banyak dilakukan oleh nelayan kecil secara sendiri atau kekeluargaan menangkap ikan ke laut, sedangkan jaring angkat lainnya banyak dioperasikan di muara atau pinggir-pinggir pantai yang dangkal. Kedua usaha perikanan tangkap termasuk usaha perikanan yang tua dan sudah lama berkembang di Kota Cirebon. Dalam kaitan dengan dukungan lembaga keuangan, usaha perikanan tangkap layak mendapat bantuan pembiyaan dari lembaga keuangan. Bila handline mempunyai IRR paling tinggi di Kota Cirebon 66,17 , maka jaring angkat lainnya 14,97 sehingga tetap masih lebih terandalkan dan dan secara finansial dapat membayar angsuran kredit. Usaha perikanan bubu dan pukat udang merupakan usaha perikanan tangkap yang tidak layak dikembangkan. Keduanya mempunyai IRR dan NPV yang jauh dari harapan, serta NPV sangat rendah. Melihat nilai parameter finansial, kedua usaha perikanan tangkap ini merugikan bila diusahakan. Hal ini terbukti dari beberapa nelayan yang tidak berani menangkap ikan hanya dengan mengandalkan bubu atau pukat udang. Rendahnya hasil tangkapan pukat udang dan bubu ini dapat disebabkan oleh potensi sumberdaya udang dan ikan demersal yang sudah terancam di lokasi Imron 2008. Selama ini kegiatan penangkapan ikan demersal banyak dilakukan pada wilayah fishing ground yang luas dengan mobilitas tinggi alat tangkap bukan dengan cara diam seperti bubu. Terkait dengan ini, maka lembaga keuangan tidak bisa memberikan kredit kepada kedua usaha perikanan tangkap ini di Kota Cirebon karena justru menimbulkan dampak sosial yang lebih luas dan merugikan kedua belah pihak.

5.1.2 Kelayakan usaha perikanan tangkap di Kabupaten Indramayu