Hasil optimalisasi peran lembaga keuangan

78 Bank Perkreditan Rakyat BPR merupakan lembaga keuangan alternatif bagi usaha kecil menengah yang ada di masyarakat Kabupaten Karawang termasuk usaha perikanan tangkap yang jauh dari keramaian. Kredit yang diberikan oleh Bank Perkreditan Rakyat BPR memang tidak ada yang besar, persyaratannya relatif dapat dijangkau nelayan. Kredit yang diberikan untuk kalangan masyarakat biasa termasuk nelayan di lokasi terpencil dapat berupa kredit usaha kecil menengah biasanya disetujui sekitar Rp 10.000.000 dan kredit mikro kecil biasanya disetujui sekitar sekitar Rp 3.000.000. Bila melihat kategori yang ada, maka kredit tersebut termasuk kategori K3 dan K4.

4.3.2 Hasil optimalisasi peran lembaga keuangan

1 Hasil optimalisasi peran lembaga keuangan di Kota Cirebon Mengacu kepada hasil identifikasi aspek keuangan sektor perikanan di atas, lembaga keuangan yang dapat berperan memberi paket kredit untuk membantu pembiayan usaha perikanan tangkap yang layak dilakukan di Kota Cirebon adalah Bank Mandiri, Bank Jabar-Banten, Bank Danamon, dan Bank Rakyat Indonesia BRI. Untuk kepentingan analisis, maka paket kredit Bank Jabar-Banten, paket kredit Bank Mandiri, paket kredit Bank Danamon, dan paket kredit Bank Rakyat Indonesia BRI di Kota Cirebon masing-masing disimbolkan dengan X1, X2, X3, dan X4. Menurut Bank Indonesia 2007, jumlah paket kredit yang disediakan oleh lembaga keuangan hendaklah berimbang dari kredit besar ke kredit kecil, sehingga semua lapisan dapat memanfaatkannya, meskipun tidak semuanya selalu dimanfaatkan secara optimal karena perbedaan kebutuhan yang ada. Baharsyah 1995 menyatakan penyediaan jenis kredit secara berimbang memberi alternatif pemanfaatan oleh pelaku usaha sehingga dapat mempercepat pembangunan di lokasi. Terkait dengan ini, maka jumlah paket kredit yang ditawarkan oleh lembaga keuangan di semua lokasi penelitian ini diasumsikan sama dan merata untuk setiap kategori kreditnya. Hasil analisis linear goal programming LGP untuk optimalisasi peran lembaga keuangan terhadap usaha perikanan tangkap di Kota Cirebon menggunakan program LINDO disajikan secara lengkap pada Lampiran 19. 79 Berdasarkan hasil analisis tersebut, lembaga keuangan yang dapat dioptimalkan alokasi kreditpembiayaanjasanya mendukung pembiayaan usaha perikanan tangkap yang dinyatakan layak dikembangkan di Kota Cirebon adalah Bank Mandiri, Bank Danamon, dan Bank Rakyat Indonesia. Adapun alokasi optimalnya tersebut adalah : 1 Kredit Usaha Mikro dan Jasa PelatihanPembinaan Usaha dari Bank Mandiri dapat dioptimalkan masing-masing menjadi Rp 1.396.500.000 dan Rp 931.000.000 per tahun. 2 Kredit Mass Market dan Kredit Mikro dari Bank Danamon dapat dioptimalkan masing-masing menjadi Rp 936.250.000 dan Rp 74.900.000 per tahun. 3 Kredit Bisnis Umum, Kredit Modal Kerja KMK, dan Kredit Usaha Pedesaan KUPEDES dari Bank Rakyat Indonesia dapat dioptimalkan masing-masing menjadi Rp 7.410.000.000, Rp 741.000.000, dan Rp 222.300.000 per tahun. 2 Hasil optimalisasi peran lembaga keuangan di Kabupaten Indramayu Berdasarkan hasil identifikasi sebelumnya, lembaga keuangan yang dapat membantu pembiayaan usaha perikanan tangkap yang layak dikembangkan di Kabupaten Indramayu adalah Bank Jabar-Banten, KPL Mina Sumitra, Bank Danamon, dan Bank Rakyat Indonesia BRI. Untuk kepentingan analisis, selanjutnya maka paket kredit Bank Jabar-Banten, paket kredit Koperasi Mina Sumitra, paket kredit Bank Danamon, dan paket kredit Bank Rakyat Indonesia BRI di Kabupaten Indramayu masing-masing disimbolkan dengan X1, X2, X3, dan X4. Berdasarkan hasil analisis LGP pada Lampiran 20, lembaga keuangan yang dapat dioptimalkan peran atau alokasi kreditpembiayaanjasanya di Kabupaten Indramayu adalah Bank Jabar-Banten dan KPL Mina Sumitra. Adapun alokasi optimal tersebut adalah : 1 Kredit Peduli dan Kredit Mikro dari Bank Jabar-Banten dapat dioptimalkan masing-masing menjadi Rp 422.400.000 dan Rp 105.600.000 per tahun. 2 Kredit Investasi, Kredit Mikro, dan Pembinaan Usaha dari KPL. Mina Sumitra dapat dioptimalkan masing-masing menjadi Rp 9.280.000.000, Rp 928.000.000, dan Rp 464.000.000 per tahun. 80 3 Hasil optimalisasi peran lembaga keuangan di Kabupaten Subang Lembaga keuangan yang dapat membantu pembiayaan usaha perikanan tangkap yang layak dikembangkan di Kabupaten Subang adalah Bank Central Asia BCA, KUD Bina Bahari Mandiri, Bank BNI, dan Bank Rakyat Indonesia BRI. Untuk kepentingan analisis, maka paket kredit Bank Central Asia BCA, paket kredit KUD Bina Bahari Mandiri, paket kredit Bank BNI, dan paket kredit Bank Rakyat Indonesia BRI di Kabupaten Subang selanjutnya masing-masing disimbolkan dengan X1, X2, X3, dan X4. Usaha perikanan tangkap yang layak dikembangkan dan perlu dibantu pembiayaannya oleh lembaga keuangan di Kabupaten Subang adalah pancing tonda, jaring insang lingkar JIL, jaring insang tetap JIT, dan usaha pengumpulan kerang. Hasil analisis LGP lengkap untuk optimalisasi peran lembaga keuangan terhadap usaha perikanan tangkap yang layak dikembangkan di Kabupaten Subang menggunakan program LINDO disajikan pada Lampiran 21. Berdasarkan hasil analisis tersebut, diketahui bahwa lembaga keuangan yang dapat dioptimalkan peran atau alokasi paket kreditpembiayaanjasanya untuk mendukung usaha perikanan tangkap yang dinyatakan layak di Kabupaten Subang adalah Bank Central Asia dan KUD Mina Bahari Mandiri. Adapun alokasi optimal tersebut adalah : 1 Kredit Berjangka dan Pembinaan Usaha dari Bank Central Asia BCA dapat dioptimalkan masing-masing menjadi Rp 3.752.500.000 dan Rp 375.250.000 per tahun 2 Pembiayaan besar Khusus, Pembiayaan kelas menengah besar, dan Pembiayaan kelas kecil dari KUD Mina Bahari Mandiri dapat dioptimalkan masing-masing menjadi Rp 4.067.500.000, Rp 1.627.000.000, dan Rp 162.700.000 per tahun. 4 Hasil optimalisasi peran lembaga keuangan di Kabupaten Karawang Lembaga keuangan yang dapat membantu pembiayaan usaha perikanan tangkap yang layak dikembangkan di Kabupaten Karawang berdasarkan hasil identifikasi yang dilakukan adalah Bank Jabar-Banten, KUD Mina 81 Singaperbangsa, Bank Perkreditan Rakyat, dan Bank Rakyat Indonesia BRI. Untuk kepentingan analisis, maka paket kredit Bank Jabar-Banten, paket kredit KUD Mina Singaperbangsa, paket kredit Bank Rakyat Indonesia BRI, dan paket kredit Bank Perkreditan Rakyat masing-masing disimbolkan dengan X1, X2, X3, dan X4. Usaha perikanan tangkap yang perlu mendukung dukungan pembiayaan adalah bubu, jaring insang hanyut JIH, sero, dan jaring insang lingkar JIL. Berdasarkan hasil analisis LGP pada Lampiran 22, lembaga keuangan yang dapat dioptimalkan peran atau alokasi kreditpembiayaanjasanya di Kabupaten Karawang adalah KUD Mina Singaperbangsa dan Bank Rakyat Indonesia BRI. Adapun alokasi optimal peran dari ketiga lembaga keuangan adalah : 1 Kredit Kelompok Utama, Kredit Mikro, dan Pembinaan Usaha dari KUD Mina Singaperbangsa dapat dioptimalkan masing-masing menjadi Rp 11.725.000.000, Rp 703.500.000, dan Rp 703.500.000 per tahun. 2 Kredit Bisnis Umum, Kredit Agribisnis dan Kredit Usaha Pedesaan KUPEDES dari Bank Rakyat Indonesia dapat dioptimalkan masing-masing menjadi Rp 4.030.000.000, Rp 806.000.000, dan Rp 120.900.000 per tahun.

4.4 Sistem Pengembangan Kemitraan Perikanan Tangkap