Operasional kemitraan Desain Model Pengembangan Kemitraan .1 Seleksi kemitraan

132 3 Usaha perikanan tangkap pancing tonda, jaring insang lingkar JIL, jaring insang tetap JIT, dan pengumpulan kerang di di Kabupaten Subang. 4 Usaha perikanan tangkap bubu, jaring insang hanyut JIH, sero, dan jaring insang tetap JIT di Kabupaten Karawang. Semua usaha perikanan tangkap tersebut layak secara finansial untuk dikembangkan dan bermitra dengan lembaga keuangan berdasarkan evaluasi menggunakan formula Tabel 30.

5.5.2 Operasional kemitraan

Operasional kemitraan dalam desain model pengembangan kemitraan dirancang untuk menjadi arahan dalam pelaksanaan kemitraan baik yang berkaitan dengan kebutuhan pembiayaan, persyaratan kredit, alokasi kredit, dan nilai kredit yang disetujui. Oleh karena setiap lembaga keuangan mempunyai aturan dan harapan tersendiri terkait dengan kredit yang diberikan, maka dalam model ini dikembangkan empat matriks yang mencerminkan kemitraan yang dapat dikembangkan di Kota Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Subang, dan Kabupaten Karawang dengan obyek utama berupa pemanfaatan kreditpembiyaanjasa lembaga keuangan oleh usaha perikanan tangkap. Di Kota Cirebon usaha perikanan tangkap layak melakukan bermitra dengan lembaga keuangan ada lima, yaitu usaha perikanan payang, jaring angkat lainnya, jaring insang hanyut JIH, jaring insang tetap JIT, dan handline. Lembaga keuangan yang potensial dijadikan mitra ada tiga dengan jenis kreditpembiayanjasa yang dapat dimanfaatkan ada tujuh jenis. Usaha perikanan payang, jaring angkat lainnya, jaring insang hanyut JIH, jaring insang tetap JIT, dan handline yang membutuhkan biaya talangan setiap tahunnya di Kota Cirebon paling tidak ada sekitar 32 , 64 , 28 , 20 , dan 18 . Jumlah biaya talangan dalam satu tahun yang dibutuhkan untuk setiap usaha perikanan tangkap tersebut sekitar Rp 100.000.000 untuk payang, Rp 15.000.000 untuk jaring angkat lainnya, Rp 115.000.000 untuk JIH, Rp 115.000.000 untuk JIT, dan Rp 5.000.000 untuk handline. Melihat jumlah biaya talangan tersebut, maka usaha perikanan payang, jaring insang hanyut JIH, dan jaring insang tetap JIT dapat memanfaatkan 133 Kredit Mass Market dari Bank Danamon dan Kredit Bisnis dari Bank Rakyat Indonesia. Bila biaya talangan tersebut secara khusus diperuntukkan bagi peremajaan armada atau doking, maka kredit bisnis akan lebih baik. Hal ini karena BRI umumnya mengorientasikan kredit bisnis untuk keperluan bisnis cukup besar dan diharapkan dapat kembali dalam periode 1-5 tahun. Usaha perikanan jaring angkat lainnya dapat memanfaatkan Kredit Usaha Mikro dari Bank Mandiri, Kredit Mikro dari Bank Danamon, dan Kredit Modal Kerja KMK dari Bank Rakyat Indonesia. Untuk usaha perikanan hand line dapat memanfaatkan memanfaatkan Kredit Mikro dari Bank Danamon dan Kredit Usaha Pedesaan KUPEDES dari Bank Rakyat Indonesia. Untuk usaha kecil seperti jaring angkat lainnya dan handline juga dapat memanfaatkan jasa pembinaan yang disediakan Bank Mandiri setelah terdaftar sebagai penerima kredit atau minimal mempunyai tabungan di Bank Mandiri. Untuk persyaratan kredit Pemerintah dapat membantu penyediaan jaminan terutama bagi usaha perikanan kecil yang tidak mampu menyediakan namun prospek untuk dikembangkan dan dapat memajukan ekonomi daerah. Arahan implementasi penyediaan jaminan oleh Pemerintah disajikan pada sub-sub bab 5.5.4. Untuk rekomendasi dan keterangan usaha, HSNI dapat diaktifikan kembali sebagai wadah lokal yang memberi pertimbangan dan menilai kemungkinan suatu usaha perikanan tangkap untuk mendapat dukungan pembiayaan. TPI Karansong dan lainnya dapat menjadi sumber informasi untuk menilai tingkat pengembalianlama kredit yang pantas untuk setiap calon. Secara detail model kemitraan usaha perikanan tangkap dan lembaga keuangan yang dapat dikembangkan di Kota Cirebon disajikan pada matriks Tabel 31. Usaha perikanan tangkap yang layak bermitra dengan lembaga keuangan di Kabupaten Indramayu terdiri dari usaha perikanan payang, bubu, jaring insang hanyut JIH, jaring insang tetap JIT, dan pengumpulan kerang. Lembaga keuangan yang potensial dijadikan mitra ada dua Bank Jabar-Banten dan KPL Mina Sumitra dengan jenis kreditpembiayanjasa yang dapat dimanfaatkan ada lima jenis. Rasio usaha perikanan payang, bubu, jaring insang hanyut JIH, jaring insang tetap JIT, dan pengumpulan kerang yang membutuhkan mitra untuk mencukupi pembiayaan setiap tahunnya di Kabupaten Indramayu ada 134 sekitar 45 , 30 , 15 , 5 , dan 20 dan bila perkembangannya baik, jumlah tersebut bisa meningkat terus. Jumlah biaya talangan tahunan yang dibutuhkan untuk setiap usaha perikanan tangkap tersebut di Kabupaten Indrmayu sekitar Rp 100.000.000 untuk payang, Rp 10.000.000 untuk bubu, Rp 150.000.000 untuk JIH, Rp 150.000.000 untuk JIT, dan Rp 3.000.000 untuk usaha pengumpulan kerang. Biaya talangan tersebut biasanya sangat dibutuhkan pada musim pacekelik September – Pebruari terutama untuk operasional dan perawatan sarana penangkapan. Terkait dengan ini, maka lembaga keuangan dapat meningkat alokasi kredit pada bulan-bulan tersebut, misalnya untuk Kredit Mikro dan Kredit Peduli dari Bank Jabar-Banten dapat dialokasikan secara penuh masing-masing hingga Rp 422.400.000 karena usaha kecil biasanya melakukan perawatan alat tangkap pada musim pacekelik, sedangkan musim puncak dapat menjadi masa bagi mereka untuk mengangsur kredit yang diterima. Bila melihat kebutuhan pembiayaan dan nilai kredit yang diberikan lembaga keuangan, maka usaha perikanan payang, jaring insang hanyut JIH, dan jaring insang tetap JIT dapat memanfaatkan Kredit Investasi dari KPL Mina Sumitra yang alokasi optimal tahunannya mencapai Rp 9.280.000.000. Usaha perikanan bubu dapat memanfaatkan Kredit Mikro dari Bank Jabar-Banten dan Kredit Mikro dari KPL Mina Sumitra. Usaha pengumpulan kerang dapat memanfaatkan Kredit Peduli dari Bank Jabar-Banten. Disamping itu, usaha perikanan bubu, pengumpulan dan usaha kecil lainnya juga dapat memanfaatkan jasa pembinaan pelatihan, workshop, dan lainnya yang disediakan secara cuma-cuma oleh KPL Mina Sumitra, tanpa harus menjadi anggota KPL terlebih dahulu. Pembinaan ini menjadi perekat KPL Mina Sumitra dengan kelompok usaha kecil dan masyarakat sekitar di Kabupaten Indramayu. Secara detail model kemitraan usaha perikanan tangkap dan lembaga keuangan yang dapat dikembangkan di Kabupaten Indramayu disajikan pada matriks Tabel 32. Usaha perikanan tangkap yang layak melakukan bermitra dengan lembaga keuangan di Kabupaten Subang terdiri dari usaha perikanan pancing tonda, jaring insang lingkar JIL, jaring insang tetap JIT, dan pengumpulan kerang. Lembaga keuangan yang potensial dijadikan mitra ada terdiri dari Bank Central 135 Asia BCA dan KUD Mina Bahari Mandiri dengan jenis kreditpembiayanjasa yang dapat dimanfaatkan ada lima jenis. Rasio usaha perikanan pancing tonda, jaring insang lingkar JIL, jaring insang tetap JIT, dan pengumpulan kerang yang membutuhkan mitra untuk mencukupi pembiayaannya di Kabupaten Subang paling tidak ada sekitar 45 , 30 , 18 , dan 75 dari populasi masing- masing. Biaya talangan tahunan yang dibutuhkan untuk setiap usaha perikanan tangkap tersebut sekitar Rp 25.000.000 untuk pancing tonda, Rp 100.000.000 untuk jaring insang lingkar, Rp 120.000.000 untuk JIH, dan Rp 3.000.000 untuk usaha pengumpulan kerang. Pancing tonda dan pengumpulan kerang menjadi kelompok usaha perikanan tangkap yang paling banyak mengharapkan bantuan atau talangan pembiayaan karena kedua usaha mempunyai jangkauan fishing ground yang terbatas sehingga cenderung mengalami kesulitan pada bulan-bulan tertentu operasinya. Bantuan pembiayaan biasanya digunakan untuk menambah perbekalan sehingga lebih lama di laut dan bisa mencari lokasi penangkapan baru, dan juga ada beberapa yang digunakan untuk perbaikan signifikan alat tangkap. Usaha perikanan pacing tonda dapat memanfaatkan Kredit Berjangka dari Bank Central Asia BCA dan pembiyaan kelas menengah besar dari KUD Mina Bahari Utama. Kredit Berjangka dapat diandalkan pada masa-masa sulit operasi pennagkapan karena jangka waktu pengembalian dan sistem angsuran lebih bisa diatur. Usaha pengumpulan kerang dapat memanfaatkan pembiayan kelas menengah besar dan pembiayaan kelas kecil dari KUD Mina Bahari Utama, sedangkan usaha perikanan jaring insang lingkar JIL dan jaring insang hanyut JIH memanfaatkan pembiayaan khususnya. Pembiayaan khusus dengan nilai cukup besar mencapai Rp 150.000.000 dapat menjadi andalan bagi usaha perikanan tangkap besar terutama pada pengadaaan armada penangkapan baru atau doking 3 tahunan. Oleh karena disiapkan secara khusus, maka mekanisme pembayaran pinjaman dapat diatur lebih fleksibel sesuai dengan kesanggupan dan kesepakatan pelaku usaha dengan KUD Mina Bahari Mandiri. Secara detail model kemitraan usaha perikanan tangkap dan lembaga keuangan yang dapat dikembangkan di Kabupaten Subang disajikan pada matriks Tabel 33. 136 Usaha perikanan tangkap yang layak bermitra dengan lembaga keuangan di Kabupaten Karawang terdiri dari usaha perikanan bubu, jaring insang hanyut JIH, sero, dan jaring insang tetap JIT. Lembaga keuangan yang potensial dijadikan mitra ada dua KUD Mina Singaperbangsa dan Bank Rakyat Indonesia dengan kreditpembiayanjasa yang dapat dimanfaatkan ada enam jenis. Rasio usaha perikanan bubu, jaring insang hanyut JIH, sero, dan jaring insang tetap JIT yang membutuhkan mitra untuk mencukupi pembiayaan setiap tahunnya di Kabupaten Karawang ada sekitar 75 , 45 , 80 , dan 50 . Jumlah bantuan atau biaya talangan tahunan yang dibutuhkan untuk setiap usaha perikanan tangkap tersebut di Kabupaten Karawang adalah sekitar Rp 5.000.000 untuk bubu, Rp 100.000.000 untuk JIH, Rp 50.000.000 untuk sero, dan Rp 100.000.000 untuk JIT. Bubu dan sero termasuk usaha perikanan tangkap yang banyak membutuhkan biaya talangan, karena pada musim pacekelik kedua usaha perikanan tangkap melakukan perawatan sarana penangkapan secara besar-besar, sedangkan pada musim puncak intensif digunakan untuk operasi penangkapan ikan. Terkait dengan kemitraan, maka KUD Mina Singaperbangsa dan Bank Rakyat Indonesia BRI perlu mengatur alokasi kredit sehingga pada bulan September – Pebruari, Kredit Mikro dari KUD Mina Singaperbangsa, Kredit Angribisnis dan Kredit Usaha Pedesaan dari Bank Rakyat Indonesia dapat dilaokasikan secara optimal. Kredit jenis tersebut sesuai untuk skala usaha ukuran bubu dan sero yang ada di Kabupaten Karawang. Bila hal ini dapat terlaksana dengan baik, maka musim puncak dapat diandalkan secara maksimal untuk operasi pennagkapan dan pada saat ini angsuran kredit dapat dituntaskan. Usaha perikanan jaring insang hanyut JIH dan jaring insang tetap dapat memanfaatkan Kredit Kelompok Utama dari KUD Mina Singaperbangsa dan Kredit Bisnis Umum dari Bank Rakyat Indonesia. Alokasi optimal setiap tahunnya untuk kedua jenis kredit ini cukup besar sehingga bila kemitraan berjalan dengan baik, maka bantuan pembiyaan yang cukup besar dari kedua jenis usaha perikanan tangkap andalan di Kabupaten Karawang ini dapat terpenuhi dengan baik. Untuk persyaratan kredit seperti SIUP, TDP, NPWP, deposit Simpanan Pokok dan Simpinan Wajib tidak begitu sulit disipakan karena 137 umumnya usaha perikanan tangkap tersebut mempunyai semua itu. Bila kredit diusulkan ke KUD Mina Singaperbangsa, maka masalah jaminan cukup mudah karena armadakapal yang digunakan untuk penangkapan ini dapat dijadikan jaminan. Untuk kredit dari Bank Rakyat Indonesia, jaminan terutam untuk kelompok usaha perikanan tangkap kecil dapat diakomodir oleh Pemerintah yang arahan implementasinya disajikan pada sub-sub bab 5.5.4. Secara detail model kemitraan usaha perikanan tangkap dan lembaga keuangan yang dapat dikembangkan di Kabupaten Karawang disajikan pada matriks Tabel 34. 138 Tabel 31 Matriks kemitraan pemanfaatan kreditpembiayaanjasa di Kota Cirebon Usaha Perikanan Tangkap No. BankNama Kredit PembiayaanJasa Alokasi Optimal Kredit PembiayaanJasa Payang Jaring Angkat Lainnya Jaring Insang Hanyut JIH Jaring Insang Tetap JIT Hand line Nilai Kredit Nilai Kredit Disetujui Persyaratan Lama Kredit 1. Bank Mandiri 1.a. Kredit Usaha Mikro Rp 1.396.500.000 √ Rp 10.000.000 – Rp 40.000.000 Rp 15.000.000 Jaminan, Ijin Usaha, KTPSIM, Tabungan Bank Mandiri, Dll 3 tahun 1.b. Jasa Pelatihan Pembinaan Usaha Rp 931.000.000 √ √ Rp 10.000.000 Rp 10.000.000 Penerima kredit mandiri atau calon dari usaha kecilmenengah 2. Bank Danamon 2.a. Kredit Mass Market Rp 936.250.000 √ √ √ - Rp 125.000.000 Jaminan, Ijin Usaha SIUP, TDP, Akte, KTPSIM, Tabungan Bank Manapun, Dll 1-5 tahun 2.b. Kredit Mikro Rp 74.900.000 √ √ Rp 5.000.000 – Rp 15.000.000 Rp 10.000.000 Jaminan, Surat Keterangan Usaha, KTPSIM, Tabungan Bank Manapun, Dll 0.5 – 2 tahun 3. Bank Rakyat Indonesia 3.a. Kredit Bisnis Umum Rp 7.410.000.000 √ √ √ Rp 100.000.000- Rp 200.000.000 Rp 100.000.000 Jaminan, Surat Ijin SIUP, TDP, NPWP, Rekomendasi, KTPSIM, Tabungan BRI, Dll 1-5 tahun 3.b. Kredit Modal Kerja KMK Rp 741.000.000 √ Rp 10.000.000- Rp 100.000.000 Rp 10.000.000 Jaminan, SIUPSurat Ijin lainnya, KTPSIM, Tabungan BRI, Dll 1-3 tahun 3.c. Kredit Usaha Pedesaan KUPEDES Rp 222.300.000 √ Max. Rp 100.000.000 Rp 3.000.000 Jaminan nilai kredit kecil bebas, KTPSIM, Tabungan BRI, Dll 12 bulan, 60 bln bila nilai kredit maksimum 139 Tabel 32 Matriks kemitraan pemanfaatan kreditpembiayaanjasa di Kabupaten Indramayu Usaha Perikanan Tangkap No. BankNama Kredit PembiayaanJas a Alokasi Optimal Kredit PembiayaanJasa Payang Bubu Jaring Insang Hanyut JIH Jaring Insang Tetap JIT Pengum- pulan Kerang Nilai Kredit Nilai Kredit Disetujui Persyaratan Lama Kredit 1. Bank Jabar-Banten 1.a. Kredit Mikro Rp 422.400.000 √ √ Rp 10.000.000 – Rp 20.000.000 Rp 20.000.0000 Jaminan, Tidak sdg terima kredit bank lain, KTPSIM, Pengalaman diusahanya min. 2 tahun, Dll Modal Kerja 1 tahun, Investasi 3-5 tahun 1.b. Kredit Peduli Rp 105.600.000 √ Rp 5.000.000 Rp 5.000.000 Jaminan, Tidak sdg terima kredit bank lain, KTPSIM, Pengalaman usaha min. 1 tahun, Diutamakan untuk mikro dan kecil yg prospektif namun kurang modal, Dll Dll 1 tahun 2. KPL Mina Sumitra 2.a. Kredit Investasi Rp 9.280.000.000 √ √ √ Rp 75.000.000 – Rp 200.000.000 Rp 100.000.000 Jaminan Boleh Bergerak, Kartu Anggota, Ijin Usaha Bebas, KTPSIM, Dll 1-5 tahun 2.b. Kredit Mikro Rp 928.000.000 √ Rp 5.000.000 – Rp 10.000.000 Rp 10.000.000 Jaminan SPSW, Kartu Anggota, KTPSIM, Persetujuan potongan kredit dari hasil produksi, Dll 1-6 bulan 2.c. Pembinaan Usaha Rp 464.000.000 √ √ Rp 5.000.000 Rp 5.000.000 Anggota KPL dan masyarakt sekitar - 140 Tabel 33 Matriks kemitraan pemanfaatan kreditpembiayaanjasa di Kabupaten Subang Usaha Perikanan Tangkap No. BankNama Kredit PembiayaanJasa Alokasi Optimal Kredit PembiayaanJasa Pancing Tonda Jaring Insang Lingkar JIL Jaring Insang Tetap JIT Pengum- pulan Kerang Nilai Kredit Nilai Kredit Disetujui Persyaratan Lama Kredit 1. Bank Central Asia BCA 1.a. Kredit Berjangka Rp 3.752.500.000 √ Rp 50.000.000- Rp 100.000.000 Rp 50.000.000 Jaminan, Ijin Usaha SIUP, dll, Tidak sdg terima kredit bank lain, KTPSIM, Rekomendasi dari Aparat Setempat, Tabungan BCA, Dll 1-3 tahun 1.b. Pembinaan Usaha Rp 375.250.000 √ √ Rp 5.000.000 Rp 5.000.000 Penerima kredit BCA, calon penerima kredit, atau usaha mikro yg dibina yayasan tertentu dan setujui BCA - 2. KUD Mina Bahari Mandiri 2.a. Pembiayaan besar Khusus Rp 4.067.500.000 √ √ Max. Rp 150.000.000 Rp 125.000.000 Jaminan, Kartu Anggota, Deposit SPSW, Ijin Usaha Bebas, KTPSIM, Rekomendasi, Dll 5 tahun 2.b. Pembiayaan kelas menengah besar Rp 1.627.000.000 √ √ Rp 25.000.000- Rp 50.000.000 Rp 50.000.000 Jaminan Boleh Bergerak, Kartu Anggota, KTPSIM, Persetujuan potongan kredit dari hasil produksi, Dll 2 tahun 2.c. Pembiayaan kelas kecil Rp 162.700.000 √ Rp 5.000.000 Rp 5.000.000 Deposit SPSW, Kartu Anggota, KTPSIM, Persetujuan potongan kredit dari hasil produksi, Dll 1 tahun 141 Tabel 34 Matriks kemitraan pemanfaatan kreditpembiayaanjasa di Kabupaten Karawang Usaha Perikanan Tangkap No. BankNama Kredit PembiayaanJasa Alokasi Optimal Kredit PembiayaanJasa Bubu Jaring Insang Hanyut JIH Sero Jaring Insang Tetap JIT Nilai Kredit Nilai Kredit Disetujui Persyaratan Lama Kredit 1. KUD Mina Singaperbangsa 1.a. Kredit Kelompok Utama Rp 11.725.000.000 √ √ Rp 25.000.000- Rp 50.000.000 Rp 50.000.000 Jaminan Boleh Bergerak, Kartu Anggota, Deposit SPSW, Surat Keterangan Usaha, KTPSIM, Persetujuan potongan kredit dari hasil produksi, Dll 1-3 tahun 1.b. Kredit Mikro Rp 703.500.000 √ Rp 3.000.000 Rp 3.000.000 Jaminan Boleh Bergerak, Kartu Anggota, KTPSIM, Persetujuan potongan kredit dari hasil produksi, Dll 1-12 bulan 1.c. Pembinaan Usaha Rp 703.500.000 √ √ Rp 3.000.000 Rp 3.000.000 Anggota KUD dan masyarakt sekitar - 2. Bank Rakyat Indonesia BRI 2.a. Kredit Bisnis Umum Rp 4.030.000.000 √ √ Rp 100.000.000- Rp 200.000.000 Rp 100.000.000 Jaminan, Surat Ijin SIUP, TDP, NPWP, Rekomendasi, KTPSIM, Tabungan BRI, Dll 1-5 tahun 2.b. Kredit Agribisnis Rp 806.000.000 √ Rp 20.000.000- Rp 125.000.000 Rp 20.000.000 Jaminan, SIUPSurat Ijin lainnya, KTPSIM, Tabungan BRI, Dll 1-3 tahun 2.c. Kredit Usaha Pedesaan KUPEDES Rp 120.900.000 √ Max. Rp 100.000.000 Rp 3.000.000 Jaminan nilai kredit kecil bebas, KTPSIM, Tabungan BRI, Dll 1 tahun 142

5.5.3 Implementasi strategi pengembangan kemitraan