Metode Pengumpulan Data Model pengembangan kemitraan usaha perikanan tangkap dengan lembaga keuangan di pesisir utara Propinsi Jawa Barat

36

3.3 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data primer dilakukan melalui survei dan wawancara mendalam, sedangkan penentuan lokasi pengumpulan data didasarkan pada intensitas kegiatan pada usaha perikanan tangkap dan lembaga keuangan di masyarakat yang dipadukan metode multi stage cluster sampling. Skema pengumpulan data dan analisis yang dilakukan dalam penelitian ini disajikan pada Gambar 10. Adapun clustertahapan sampling untuk pengumpulan data primer dalam penelitian ini adalah : 1 Tahap pertama Pada tahapan ini, dipilih kabupaten di pesisir utara Propinsi Jawa Barat yang aktivitas masyarakatnya banyak bergerak pada usaha perikanan tangkap dan mereka juga mengenai aktivitas lembaga keuangan di masyarakat. Terkait maksud ini, maka dipilih Kota Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Subang, dan Kabupaten Karawang. 2 Tahap kedua Pada tahapan ini, setiap kabupaten tersebut dipilih kecamatan yang sebagian besar wilayahnya merupakan daerah pantai dan banyak kegiatan keuangan perikanan tangkap serta lembaga keuangan seperti perbankan, koperasi atau lainnya. 3 Tahap ketiga Pada tahapan ini, setiap kecamatan pesisir dipilih secara purposive beberapa desa yang menjadi sampling dengan kriteria: 1 desa pesisir, 2 banyak dihuni oleh nelayan dan pelaku perikanan tangkap lainnya, 3 termasuk basis perikanan tangkap di lokasi, 4 lain-lain. 37 Gambar 10 Skema pengumpulan data dan analisis dalam penelitian. Stop Analisis Finansial NPV, BC ratio, IRR, ROI Fomulasi Data LGP Survei, Wawancara, Studi Literatur, Konsultasi Pakar Deskripsi Kondisi Usaha Perikanan Tangkap dan Pendanaannya Mulai Jenis-Jenis SDI Yang Masih Bisa Dimanfaatkan Analisis LGP fungsi tujuan, fungsi pembatas Uji kesesuaian dan sensitivitas No Yes Memilih Beberapa Kriteria, Pembatas dan Skema Peran Pengembangan Struktur Hierarki AHP Memilih Beberapa Jenis SDI, Usaha Perikanan Tangkap Dikembangkan, dll ANALISIS LGP MODEL INTERAKSI KEMITRAAN Simulasi, uji konsistensi, sensitivitas ANALISIS AHP Hasil optimalisasi beberapa peran lembaga keuangan Priorit as S trategi Pen g emba n g an Jenis-Jenis Usaha Perikanan Tangkap Yang Dapat Dikembangkan Kelayakan Finansial Tidak Layak Layak Pendekatan Sistem Analisis Kebutuhan, Formulasi Masalah, Identifikasi Sistem 38 4 Tahap keempat Pada tahapan ini, setiap desa yang telah ditetapkan dipilih beberapa responden dari pelaku utama usaha perikanan tangkap nelayan, juragan, pengolah, pedagang ikan. Pemilihan responden dari pelaku utama ini dilakukan secara random sampling pemilihan acak dengan pertimbangan mereka berinteraksi langsung di lokasi dan umumnya setiap anggota punya pengetahuan yang cukup tentang jenis usaha perikanan tangkap yang dilakukannya. Jumlah responden ditetapkan secara proporsional berdasarkan karakteristik teknologi usaha, skala usaha, jangkauan pemasarannya, dengan tetap memperhatikan persyaratan secara statistik, yaitu 10 . Pada tahap ini, wawancara dan survai fisik lokasi dapat dilakukan bersamaaan. Selain pelaku utama usaha perikanan tangkap dan lembaga keuangan, responden juga dapat berasal dari stakeholders lain yang terkait dengan obyek penelitian meskipun terkadang tidak signifikan, misalnya PEMDADinas Perikanan, Perbankan, Koperasi, DPRD, Perguruan Tinggi, LSM, tengkulak, dan lainnya. Responden dari stakeholders ini dipilih secara purposive sampling, dimana hanya yang sering berinteraksi dan banyak mengetahui maju mundurnya usaha perikanan tangkap dan hubungannya dengan lembaga keuangan yang ada di lokasi yang akan menjadi respon. Pelibatan responden dari berbagai stakeholders ini diutamakan dalam pengumpulan data AHP. Metode pengumpulan data sekunder terdiri dari studi literatur, konsultasi pakar, dan kombinasi keduanya. Studi literatur digunakan untuk mengumpulkan data sekunder yang merupakan hasil penelitian terkait usaha perikanan tangkap, pembiayaan, dan kerjasama dengan lembaga keuangan. Hasil penelitian tersebut bisa berasal dari lokasi yang berbeda namun dengan permasalahan yang sama. Pendapat pakar digunakan untuk mengumpulkan data yang tidak ditemukan atau kurang jelas dari hasil penelitian atau literatur. Pakar adalah birokrat, pengamat, maupun akademisi yang berkompeten di bidang perikanan tangkap khususnya mengetahui banyak permasalahan yang sejenis dan penyelesaiannya. Data yang dikumpulkan bersifat data perkembangan, identifikasi 39 permasalahan, dan skema pembiayaan, dan kebijakan usaha perikanan tangkap atau lembaga keuangan mikro. Metode kombinasi digunakan untuk mengumpulkan data sekunder yang sumbernya berantai. Metode kombinasi ini sangat membantu memantapkan teori dan hasil studi yang sudah ada melalui penjelasan pakar.

3.4 Analisis Data