Perkembangan Kegiatan Perikanan Tangkap di Pesisir Utara Jawa

51 4 HASIL PENELITIAN

4.1 Perkembangan Kegiatan Perikanan Tangkap di Pesisir Utara Jawa

Barat Kegiatan perikanan tangkap di pesisir utara Jawa Barat memegang peran yang sangat penting dalam penyediaan produk perikanan hasil laut baik bagi Propinsi Jawa Barat, Ibu Kota Negara, maupun pasar ekspor melalui Jakarta. Di antara 6 kabupatenkota yang terdapat di pesisir utara Propinsi Jawa Barat, Kota Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Subang, dan Kabupaten Karawang merupakan andalan untuk produksi perikanan laut di Propinsi Jawa Barat. Ikan- ikan laut di Kota Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Subang, dan Kabupaten Karawang merupakan hasil tangkapan dari nelayan yang menjalankan berbagai jenis usaha perikanan tangkap yang ada. Paling sedikit ada sekitar 27 jenis usaha perikanan tangkap yang berkembang di pesisir utara Jawa Barat berdasarkan jenis alat tangkap yang digunakan Tabel 5. Di antara 27 jenis tersebut, ada sekitar 15 jenis usaha perikanan tangkap yang pengusahaannya cukup luas, yaitu usaha perikanan pukat udang, payang, pukat pantai, jaring insang hanyut JIH, jaring insang lingkar JIL, jaring insang tetap JIT, bagan perahu, hand line, pancing yang lain, rawai tetap, pancing tonda, sero, bubu, alat pengumpul kerang, dan jala. Pengusahaan perikanan tangkap tersebut tidak merata di beberapa lokasi di pesisir utara Jawa Barat dan biasanya tergantung keterampilan atau kebiasaan nelayan secara turun temurun. Kabupaten Indramayu merupakan lokasi dengan nilai produksi perikanan tangkap paling tinggi. Hal ini wajar karena jumlah produksi tahunannya termasuk paling tinggi dibanding 3 lokasi lainnya. Usaha perikanan jaring insang hanyut JIH, jaring insang tetap JIT, dan payang merupakan andalan utamanya dan juga skala pengusahaannya relatif lebih besar daripada usaha perikanan lainnya. Usaha perikanan tangkap tersebut umumnya berbasis di TPI Karangsong, Indramayu yang pengelolaannya berada di bawah KPL Mina Sumitra. 52 Tabel 5 Jenis dan jumlah unit usaha perikanan tangkap di pesisir utara Jawa Barat No. Jenis dan Jumlah Alat Tangkap 2005 2006 2007 1 Pukat UdangPukat Ikan 637 775 780 2 Payang Term. Lampara 1.647 1.667 1.795 3 Dogol, Lampara Dasar, Cantrang 92 97 105 4 Pukat Pantai 734 714 732 5 Pukat Cincin 75 76 147 6 Jaring Insang Hanyut 3.728 3.568 3.923 7 Jaring Insang Lingkar 802 119 114 8 Jaring Insang Tetap 3.239 3.276 3.375 9 Trammel Net 478 498 889 10 Bagan PerahuRakit 796 788 810 11 Bagan Tancap 296 299 302 12 Serok 145 137 152 13 Jaring Angkat 232 246 231 14 Rawai 387 453 722 15 Hand line 1.587 1.654 1.850 16 Huhate 123 143 165 17 Pancing Yang Lain 498 506 513 18 Pancing Tonda 759 784 845 19 Sero 632 675 802 20 Jermal 34 45 67 21 Bubu Term. Bubu Ambal 682 723 756 22 Perangkap lainnya 35 270 189 23 Alat Pengumpul Kerang 290 142 268 24 Alat Pengumpul Rumput Laut 103 124 132 25 Muroami Term. Mallalugis 12 23 27 26 Jala 457 687 696 27 Lainnya Tombak, dll 313 380 388 Sumber: Dinas Perikanan Propinsi Jawa Barat 2008 dan berbagai sumber Di Kabupaten Subang, usaha perikanan tangkap umumnya berbasis di Blanakan dan Eretan. Kedua lokasi ini merupakan andalan Kabupaten Subang untuk produksi ikan laut. Di Kabupaten Karawang dan Kota Cirebon masing- masing berbasis di Ciparage Jaya dan pusat kota Cirebon. Lokasi usaha perikanan tangkap Ciparage Jaya cukup terisolir di utara Kabupaten Karawang dan cukup sulit untuk dijangkau menggunakan kendaraan umum. Namun lokasi tersebut dianggap lebih nyaman dan aman oleh kebanyakan nelayan. Nelayan merasa lokasi yang jauh dari keramaian membuat hidup mereka lebih normal. Nilai produksi perikanan tangkap yang terdapat di pesisir utara Propinsi Jawa Barat ditunjukkan pada Tabel 6. 53 Tabel 6 Nilai produksi jenis komoditas unggulan di pesisir utara Jawa Barat Nilai Produksi Rp 000 No. Komoditas Unggulan Kota Cirebon Kab. Indramayu Kab. Subang Kab. Karawang 1. Kakap 1.224.000 27.675.000. 2.650.400 1.474.500 2. Kerapu 198.700 21.384.000 894.000 459.000 3. Cucut 1.274.000 12.485.800 980.300 1.238.600 4. Pari 1.783.000 5.684.500 1.975.600 2.178.400 5. Tembang 2.795.800 9.304.000 3.590.500 2.605.450 6. Kembung 118.384 30.230.100 11.239.400 3.450.600 7. Tuna 274.500 11.293.400 3.294.200 14.293.300 8. Tenggiri 3.421.200 27.02.500 17.293.000 2.906.200 9. Tongkol 4.293.240 23.493.210 2.345.230 5.680.300 10. Udang Putih 739.300 1.293.000 457.800 348.650 11. Udang Lainnya 227.450 394.500 239.400 139.700 12. Kerang-kerang 431.300 2.394.290 2.102.450 320.450 Menurut statistik yang dikeluarkan oleh Dinas Perikanan Propinsi Jawa Barat 2008 pada tahun 2007, produksi perikanan tangkap di pesisir utara Jawa Barat cukup stabil sekitar 104.050,8 tontahun, kalaupun mengalami penurunan atau peningkatan terkadang tidak begitu drastis. Perkembangan produksi untuk periode lima tahun terakhir ditunjukkan oleh Tabel 7. Produksi yang cukup stabil tersebut umumnya didukung oleh penggunaan armada ukuran sedang dan besar sehingga mempunyai jangkauan penangkapan yang luas di luar kawasan pesisir utara Jawa Barat. Sumber : Dinas Perikanan Propinsi Jawa Barat 2008 dan berbagai sumber 54 Tabel 7 Produksi perikanan tangkap di pesisir utara Jawa Barat Jumlah Produksi ton No. Tahun Kota Cirebon Kab. Indramayu Kab. Subang Kab. Karawang 1. 2003 3.002,70 65.394,20 15.470,50 9.302,20 2. 2004 3.412,20 64.312,20 15.565,20 10.612,20 3. 2005 3.458.10 67.338,80 17.522,20 11.188,00 4. 2006 3.617,00 66.200,40 16.293,00 11.375,20 5. 2007 3.734,20 69.565,10 17.917,20 12.834,30 Sumber : Dinas Perikanan Propinsi Jawa Barat 2008 dan berbagai sumber Usaha perikanan jaring insang hanyut JIH, jaring insang tetap JIT, jaring insang lingkar JIL, dan payang umumnya diusahakan dalam skala besar dan menggunakan armada ukuran besar yang fishing ground-nya mencapai perairan Kalimatan, Sulawesi, dan Maluku. Usaha perikanan tangkap skala besar tersebut biasanya menghabiskan waktu 20 – 50 hari untuk setiap trip operasi penangkapannya. 4.2 Kondisi Finansial Usaha Perikanan Tangkap di Pesisir Utara Jawa Barat 4.2.1