Tugas dan Tanggung Jawab Pemerintah pada Sektor Perikanan

20 dan pembina teknis, sementara pihak perbankan berperan dalam penyediaan modal dan pembinaan manajemen keuangan dan organisasi Depkominfo 2007. Menurut Umarwanto 2006, kemitraan adalah kerjasama antara usaha kecil dengan usaha menengah atau usaha besar, dimana terjadi proses pembinaan dan pengembangan terhadap usaha kecil oleh usaha menengah atau usaha besar dengan memperhatikan prinsip saling memerlukan, saling memperkuat dan saling menguntungkan. Misalnya, sejak tahun 2000 Pemerintah juga menerapkan sistem dana bergulir dalam Program Pemberdayaan Ekonomi Pesisir PEMP yang bukan bersifat charity hadiah, tetapi lebih diarahkan untuk empowerment pemberdayaan, sehingga diharapkan dapat terus berkembang dan menyentuh sebagian besar masyarakat pesisirnelayan. DKP 2004c menyatakan bahwa dana bergulir dari pemerintah juga ada yang dikelola oleh Lembaga Ekonomi Pengembangan Pesisir LEPP, yang disampaikan langsung kepada masyarakat pesisirnelayan sebagai stakeholders utama dengan fokus pada peningkatan lapangan kerja dan kesempatan berusaha, berbasis pada sumber daya lokal, berorientasi pada masa depan dan berkelanjutan, serta bertumpu pada pengembangan sumberdaya manusia dan penguatan kelembagaan lokal yang bersifat partisipatif. Untuk mencapai tujuan strategis tersebut, telah dibentuk kelembagaan usaha berupa Lembaga Ekonomi Pengembangan Pesisir Mikro Mitra Mina LEPP-M3 sebagai embrio badan usaha untuk membantu pengembangan usaha produktif masyarakat pesisir. Menurut Subani dan Barus 1989, lembaga sosial di pesisir seperti LEPP masih berfungsi sebagai Lembaga Keuangan Mikro LKM yang kegiatannya terbatas pada perguliran dana produktif yang dialokasikan pemerintah. Dalam hal ini pihak Departemen Kelautan dan Perikanan DKP menggandeng PT Permodalan Nasional Madani Persero dan Pemerintah Daerah, untuk memperkuat dan merevitalisasi LEPP menjadi bank pesisir yang mengakar dan berlandaskan keswadayaan masyarakat yang berkelanjutan.

2.3 Tugas dan Tanggung Jawab Pemerintah pada Sektor Perikanan

Secara umum, ada dua tugas utama pemerintah dalam mengembangkan sektor perikanan, yaitu tugas mikro dan makro. Secara mikro, pemerintah perlu 21 membantu pelaku usaha mikro, kecil dan menengah UMKM untuk mendapatkan modal yang berasal dari APBN dan APBD, baik propinsi maupun kabupatenkota, dan dapat pula berupa sarana dan prasarana produksi DKP 2004c. Tugas dan tanggung jawab secara makro pemerintah menurut DKP 2004c dan Hermawan 2006 harus berorintasi pada peningkatan investasipermodalan pada sektor perikanan, melalui kebijakan-kebijakan yang mempermudah dan menarik para investor, baik dalam maupun luar negeri. Di samping itu, pemerintah perlu mendorong pihak swasta untuk menjadi motor penggerak utama dalam berinvestasi pada sektor perikanan, dengan cara membuat regulasi atau deregulasi peraturan yang dapat mempercepat, mempermudah, dan menjamin kegiatan investasi. Selain itu, pemerintah juga harus mampu menjamin kepastian hukum dan keamanan dalam jangka panjang, sehingga investasi yang ditanamkan dapat diproyeksikan dengan baik dalam jangka pendek, menengah ataupun panjang. Pemerintah juga harus mempersiapkan sistem informasi, data, serta sarana dan prasarana, baik berupa jaringan transportasi darat, udara dan laut yang aman, maupun jaringan komunikasi. Pemerintah juga harus mampu membangun sistem pemantauan dan evaluasi kebijakan secara terus-menerus. DKP telah menjalankan beberapa program pemberdayaan melalui bantuan stimulan berupa sarana dan prasarana produksi atau modal kerja untuk meningkatkan kemampuan usaha yang masih dalam potensial pasif memiliki keahlian dan kelayakan tapi tidak memiliki modal, sarana dan prasarana atau potensial aktif memiliki keahlian dan kelayakan, serta memiliki modal, sarana dan prasarana yang terbatas. Umumnya usaha perikanan kecil dan menengah bergerak dalam bidang penangkapan ikan, budidaya perikanan, pengolahan hasil perikanan tangkap dan budidaya secara tradisional DKP 2004c.

2.4. Sumber Pembiayaan bagi Kegiatan Sektor Perikanan dan Kelautan