142
5.5.3 Implementasi strategi pengembangan kemitraan
Strategi pengembangan kemitraan yang menjadi perhatian implementasi adalah opsi strategi yang berdasarkan hasil analisis menjadi prioritas untuk dikembangkan
dalam mendukung kemitraan usaha perikanan tangkap dan lembaga keuangan keuangan dengan obyek utama berupa pemanfaatan kreditpembiayaanjasa lembaga keuangan
oleh usaha perikanan tangkap. Dalam kehidupan nyata, berbagai perubahan dalam iklim usaha dapat saja terjadi akibat adanya intervensi dari pihak-pihak yang
berkepentingan di lokasi. Sebagai strategi terpilih, Penjaminan Usaha Kecil Perikanan Tangkap oleh Pemerintah PUKOP harus dapat mensiasati berbagai perubahan yang
ada sehingga kemitraan yang dikembangkan dapat terus berjalan. Tabel 35 memberikan arahan implementatif bagi strategi PUKOP untuk mensiasati berbagai intervensi
kepentingan stakeholderspihak yang ada. Berdasarkan penjelasan sebelumnya, intervansi kepentingan tersebut dapat terjadi dari kalangan nelayan, pedagangpengolah
ikan, perbankan, koperasi, Pemerintah Daerah PEMDA, dan konsumenmasyarakat luas.
Berdasarkan Tabel 35, range RK stabil strategi Penjaminan Usaha Kecil Perikanan Tangkap oleh Pemerintah PUKOP terhadap berbagai intervensi kepentingan
nelayan berada pada kisaran 0 - 0,429. Range tersebut mempunyai pengertian bahwa jika intervensi kepentingan nelayan RK awal = 0,249 dikurangi sehingga menjadi 0
RK = 0 atau ditingkatkan namun tidak lebih dari 24,9 , maka strategi Penjaminan Usaha Kecil Perikanan Tangkap oleh Pemerintah PUKOP tetap dapat digunakan
sebagai strategi prioritas untuk mendukung pengembangan kemitraan usaha perikanan tangkap dengan lembaga keuangan di pesisir utara jawa Barat. Jika intervensi
kepentingan nelayan ditingkatkan sehingga menjadi 42,9 atau lebih RK sensitif : 0,429 – 1 , maka strategi Penjaminan Usaha Kecil Perikanan Tangkap oleh
Pemerintah PUKOP tidak efektif lagi digunakan untuk mendukung kemitraan tetapi harus digantikan strategi lain yaitu Perbaikan Manajemen Usaha dan Cash Flow
PMUDCF. Lampiran 24 menunjukkan ketidakefektifan PUKOP bila intervensi kepentingan nelayan dikurangi hingga 42,9 atau lebih.
Sebagai panduan implementasi, intervensi kepentingan nelayan tersebut dapat berupa demonstrasi nelayan yang terus menerus, konflik massal di kalangan nelayan,
relokasi nelayan, dan lainnya.
143 Tabel 35 Arahan implementatif bagi strategi PUKOP untuk mensiasati berbagai
intervensi kepentingan stakeholderspihak yang ada di lokasi Arahan Implementasi Strategi
PUKOP No.
Stakeholders Yang Mengintervensi
Rasio Kepentingan Awal RK Awal
Range RK Stabil Range RK
Sensitif
1 Nelayan
0,249 0 - 0,429
0,429 – 1 2 PedagangPengolah
Ikan 0,125
0 – 1 Tidak Ada
3 Perbankan
0,169 0,022 - 1
0 - 0,022 4
Koperasi 0,218
0,017 - 1 0 - 0,017
5 PEMDA
0,099 0 - 0,312
0,312 – 1 6
Konsumenmasyarakat 0,142
0 – 0,334 0,334 - 1
Terkait intervensi kepentingan pedagangpengolah ikan, arahan implementasi strategi Penjaminan Usaha Kecil Perikanan Tangkap oleh Pemerintah PUKOP untuk
mendukung kemitraan ditunjukkan oleh RK stabil 0 - 1. Berdasarkan RK stabil ini, maka pengembangan kemitraan melalui pemanfaatan berbagai jenis
kreditpembiayaanjasa di pesisir utara Jawa Barat tetap dapat dilakukan dengan mengandalkan penjaminan Pemerintah sebagai pengikat kredit, meskipun perhatian
terhadap kepentingan pedagangpengolah ikan diturunkan sampai 0 atau dinaikkan sampai 100 .
Dalam implementasi lapang, penurunan kepentingan pengolahpedagang ikan dapat berupa berkurang pedagangpengolah ikan di lokasi, menurunnya kapasitas
usahanya, atau fungsi pedagang diambil alih oleh pihak lain misalnya koperasi. Peningkatan intervansi kepentingan pengolahpedagang ikan dapat berupa peningkatan
skala usaha dan jalur bisnis yang dikuasai pedagangpengolah ikan, meningkatnya tuntunan pedagangpengolah ikan, dan lain-lain. Tidak berpengaruhnya intervensi
kepentingan pedagangpengolah ikan ini dapat disebabkan oleh fungsi mereka yang dapat diambil alih oleh pihak lain misalnya koperasi, perusahaan bila mereka tidak
ada, dan juga pedagangpengolah ikan hanya menjadi pemain kedua di lokasi setelah nelayan.
144 Untuk perubahan yang disebabkan oleh intervensi kepentingan perbankan,
strategi Penjaminan Usaha Kecil Perikanan Tangkap oleh Pemerintah PUKOP tetap dapat diandalkan untuk mendukung kemitraan selama kepentingan perbankan yang ada
sekarang RK awal = 0,169 dalam pengembangan kemitraan tidak dikurangi hingga 2,2 RK sensitif : 0 - 0,022. Lampiran 27 menunjukkan ketidakefektifan PUKOP bila
intervensi kepentingan perbankan dikurangi hingga di bawah 2,2 . Sebagai panduan dalam implementasi, intervensi kepentingan yang menurun tersebut dapat berupa
pengurangan signifikan alokasi kredit perbankan, perbankan membebaskan jenis jaminan usaha, perubahan arah bisinis perbankan, dan lain-lain. Bila hal ini terjadi,
maka pelaku usaha perikanan tangkap dan perbankan dengan dimediasi Pemerintah harus duduk bersama untuk menggantikan PUKOP sebagai strategi prioritas penopang
kemitraan dengan opsi strategi lainnya. Untuk intervensi kepentingan koperasi, strategi Penjaminan Usaha Kecil
Perikanan Tangkap oleh Pemerintah PUKOP tetap dapat diandalkan untuk mendukung pemanfaatan kreditpembiayaanjasa koperasi pada usaha perikanan
tangkap selama kepentingan koperasi tidak dikurangi hingga 1,7 RK sensitif : 0 - 0,017. Cukup stabil atau kurang sensitifnya strategi PUKOP terhadap perubahan
kepentingan koperasi juga perbankan terjadi karena oleh strategi PUKOP yang sangat memihak dan membantu kedua lembaga keuangan tersebut dalam penyediaan jaminan
sebagai hal yang sangat mutlak dibutuhkan oleh lembaga keuangan. Terkait dengan ini, maka penerapan strategi PUKOP ini cukup aman dari intervensi kepentingan lembaga
keuangan. Range RK stabil strategi Penjaminan Usaha Kecil Perikanan Tangkap oleh
Pemerintah PUKOP terhadap berbagai intervensi kepentingan PEMDA dan konsumen masing-masing berada pada kisaran 0 - 0,312 dan 0 - 0,334. Terkait dengan ini,
maka strategi Penjaminan Usaha Kecil Perikanan Tangkap oleh Pemerintah PUKOP tetap dapat diandalkan sebagai penopang kemitraan selama intervesi kepentingan
PEMDA yang ada sekarang 9,9 , RK awal = 0,099 tidak ditingkatkan hingga menjadi 31,2 atau lebih, dan kepentingan konsumen tidak ditingkatkan hingga
menjadi 33, 4 atau lebih. Sebagai panduan dalam implementasi, intervensi kepentingan PEMDA yang
mendapat mengganggu penerapan strategi PUKOP dapat berupa penerapan aturan retribusi yang tinggi sehingga menimbulkan protes secara massal, pembatasan zona
145 penangkapan, jaminan usaha oleh Pemerintah diubah menjadi penyertaan modal, dan
lain-lain. Intervensi kepentingan konsumenmasyarakat yang mendapat mengganggu penerapan strategi PUKOP dapat berupa demonstrasi harga sembako terutama lauk-
pauk yang meluas, keracunan massal akibat konsumsi ikan, dan lainnya. Intervensi seperti itu harus diantisipasi dengan baik, di samping karena menganggu strategi
kemitraan yang dikembangkan, juga dapat merusak citra perikanan tangkap secara keseluruhan Antisipasi tersebut dapat dilakukan dengan senantiasa menjalan hubungan
baik dengan konsumenmasyarakat serta selalu menyedia produk yang bermutu. Nelayan, pedagang, pengolah ikan, perbankan, koperasi dengan diback-up oleh
PEMDA harus bersama dan secara konsisten menjaga citra bisnis perikanan tangkap yang ada di lokasi masing-masing.
5.5.4 Model kemitraan