Perbandingan strategi prioritas dengan lainnya dalam mengakomodir kepentingan

123 stakeholders yang ada, semua kondisikriteria pengelolaan yang ada saat ini, dan opsi strategi pengembangan kemitraan yang di tawarkan. Pada Bab IV telah disajikan hasil analisis kombinasi terstruktur semua pertimbangan tersebut dan rasio kepentingan RK setiap opsi strategi yang ditawarkan adalah : 1 Penjaminan Usaha Kecil Perikanan Tangkap oleh Pemerintah PUKOP dengan rasio kepentingan RK 0,252 2 Penataan Perijinan, Persyaratan Kredit dan Sistem Angsuran PPPKDSA dengan rasio kepentingan RK 0,224 3 Perbaikan Manajemen Usaha dan Cash Flow PMUDCF dengan rasio kepentingan RK 0,209 4 Pelibatan Lembaga Keuangan Dalam Operasi Usaha Perikanan Tangkap Potensial PLKDOUP dengan rasio kepentingan RK 0,160 5 Pengembangan Sistem Pengawasan Kemitraan oleh Pemerintah PSPKOP dengan rasio kepentingan RK 0,154 Semua opsi strategi tersebut mempunyai inconsistency 0,06, sehingga urutan prioritas opsi tersebut terpercaya dan valid secara statistik karena batas inconsistency yang diperbolehkan 0,1 Berdasarkan data tersebut, Penjaminan Usaha Kecil Perikanan Tangkap oleh Pemerintah PUKOP menjadi strategi prioritas untuk pengembangan kemitraan usaha perikanan tangkap dengan lembaga keuangan di pesisir utara Jawa Barat. Terpilihnya opsi Penjaminan Usaha Kecil Perikanan Tangkap oleh Pemerintah PUKOP sebagai strategi prioritas untuk pengembangan kemitraan ini karena akumulasi pendapat pihak yang berkepentinganresponden dari pertimbangan terstruktur memberikan nilai paling tinggi 25,2 untuk penjaminan sebagai opsi yang paling penting dan perlu dibenahi segera untuk memuluskan kemitraan lembaga keuangan dengan usaha perikanan tangkap. Hal ini dapat dipahami, karena kebanyakan pelaku usaha perikanan tangkap tidak mampu memenuhi jaminan yang diminta, sementara perbankan sebagai lembaga bisnis yang kebanyakan modalnya berasal dari nasabah mutlak membutuhkan jaminan atau garansi yang aman.

5.4.2 Perbandingan strategi prioritas dengan lainnya dalam mengakomodir kepentingan

stakeholder 124 Untuk menelaah lebih jauh kelebihan strategi Penjaminan Usaha Kecil Perikanan Tangkap oleh Pemerintah PUKOP dibandingkan empat opsi strategi lainnya dalam pandangan stakeholders atau pihak-pihak yang berkepentingan dengan kemitraan di lokasi, maka dilakukan kroscek terhadap akumulasi pertimbangan terstruktur stakeholdersresponden tersebut. Gambar 25 menunjukkan perbandingan strategi Penjaminan Usaha Kecil Perikanan Tangkap oleh Pemerintah PUKOP dengan strategi Penataan Perijinan, Persyaratan Kredit dan Sistem Angsuran PPPKDSA dalam mengakomodir kepentingan stakeholders terkait di pesisir utara Jawa Barat. Gambar 25 Perbandingan strategi PUKOP dengan strategi PPPKSDA dalam mengakomodir kepentingan stakeholders. Pada Gambar 25 terlihat bahwa strategi Penjaminan Usaha Kecil Perikanan Tangkap oleh Pemerintah PUKOP mengakomodir kepentingan 125 perbankan dan konsumen masing-masing lebih tinggi 4,5 dan 2,7 dibandingkan strategi Penataan Perijinan, Persyaratan Kredit dan Sistem Angsuran PPPKDSA. Hal ini karena perbankan dan koperasi merupakan pihak yang akan memberikan kredit sehingga merasa lebih berkepentingan. Nelayan menganggap strategi Penataan Perijinan, Persyaratan Kredit dan Sistem Angsuran PPPKDSA lebih penting daripada strategi PUKOP, yaitu lebih tinggi 2,3 . Hal ini bisa saja terjadi karena nelayan merasa bahwa permasalahan perijinan dan persayaratan yang lebih menyulitkan mereka untuk mendapatkan kredit atau pembiayaan selama ini. Isu yang didengunkan di lokasi bisa saja masalah jaminan, meskipun kenyataan persyaratanlah yang terlalu memberatkan nelayan dan mereka menganggap bahwa sebenarnya kapalperahu harusnya bisa dijadikan jaminan. Terlepas dari itu, akumulasi keinginan pihak-pihak yang berkepentingan di lokasi tetap saja menjadi strategi Penjaminan Usaha Kecil Perikanan Tangkap oleh Pemerintah PUKOP sebagai prioritas pertama dengan RK = 0,252 pada inconsistency terpecaya 0,06. Bila strategi Penjaminan Usaha Kecil Perikanan Tangkap oleh Pemerintah PUKOP diperbandingkan dengan strategi Perbaikan Manajemen Usaha dan Cash Flow PMUDCF dalam mengakomodir kepentingan stakeholders terkait di pesisir utara Jawa Barat, maka strategi PUKOP dianggap paling baik oleh empat dari enam stakeholders terkait Gambar 26. Gambar 26 Perbandingan strategi PUKOP dengan strategi PMUDCF dalam mengakomodir kepentingan stakeholders. 126 Berdasarkan Gambar 26, strategi Penjaminan Usaha Kecil Perikanan Tangkap oleh Pemerintah PUKOP mengakomodir kepentingan nelayan, pedagangpengolah ikan, perbankan, dan koperasi masing-masing lebih tinggi 2,2 , 1,3 , 2,4 dan 1,2 daripada strategi Perbaikan Manajemen Usaha dan Cash Flow PMUDCF. Bagi nelayan dan pedagangpengolah ikan, penjaminan lebih penting daripada manajemen usaha mungkin karena jaminan diperlukan diawal dan mereka umumnya tidak punya seperti yang diminta, sedangkan manajemen usaha dibawah kendali mereka dan dapat dipenuhi dengan baik setelah kreditdana pinjaman sudah dipegang. Untuk perbankan dan koperasi, masalah penjaminan tersebut adalah mutlak dan harus dipenuhi tahap awal kemitraan. Dibandingkan perbankan, koperasi memang sedikit lebih lunak untuk masalah jaminan, mungkin karena koperasi seperti KPL Mina Sumitra, KUD Mina Bahari Mandiri, dan KUD Mina Singaperbangsa mempunyai anggota yang kebanyakan dari calon menerima kredit nelayan, pedagangpengolah ikan. Konsumen menganggap strategi strategi Perbaikan Manajemen Usaha dan Cash Flow PMUDCF lebih penting, mungkin karena manajemen usaha berkaitan dengan pelayanan yang diberikan oleh pelaku usaha perikanan tangkap kepada mereka, dan mereka ingin merasa lebih nyaman serta tidak mau disepelehkan. Gambar 27 memperlihatkan perbandingan strategi Penjaminan Usaha Kecil Perikanan Tangkap oleh Pemerintah PUKOP dengan strategi Penataan Pelibatan Lembaga Keuangan Dalam Operasi Usaha Perikanan Tangkap Potensial PLKDOUP dalam mengakomodir kepentingan stakeholders terkait di pesisir utara Jawa Barat. Berdasarkan Gambar 27, lima nelayan, pedagangpengolah ikan, perbankan, koperasi, dan konsumen dari enam stakeholderspihak yang terkait menganggap strategi PUKOP lebih mengakomodir kebutuhan dan kepentingan mereka dibandingkan strategi PLKDOUP. Perbankan, pedagangpengolah ikan, dan nelayan merupakan stakeholders yang secara signifikan memilih strategi PUKOP, yaitu masing-masing menyatakan strategi tersebut lebih penting 4,5 , 2,9 , dan 2,4 daripada strategi PLKDOUP. Perbankan menganggap strategi PUKOP jauh lebih penting strategi PLKDOUP karena seperti yang disebutkan sebelumnya, perbankan benar-benar memerlukan jaminan yang diperlukan dan belum tertarik sama sekali untuk melibatkan diri dalam operasional usaha perikanan tangkap meskipun cukup potensial dan menguntungkan. Setelah kemitraan berjalan lancar dan usaha 127 perikanan tangkap cukup stabil, bisa jadi perbankan akan mengambil bagian pada saat tersebut untuk ambil bagian. Gambar 27 Perbandingan strategi PUKOP dengan strategi PLKDOUP dalam mengakomodir kepentingan stakeholders. Pedagangpengolah ikan dan nelayan juga lebih memilih strategi PUKOP menjadi prioritas bisa jadi karena pelibatan lembaga keuangan dalam operasional usaha yang mereka jalankan masih belum waktunya dan mereka khawatir tidak dapat berjalan baik sehingga dapat menambahkan ketidakpercayaan lembaga keuangan. Bila nelayan sudah mendapat pembinaan yang cukup dan manajmen usaha sudah ditata dengan baik, bisa jadi lembaga keuangan yang berminat memberikan bantuan pembiayaan dapat ikut terlihat lebih jauh. PEMDA menganggap strategi PLKDOUP lebih penting daripada strategi PUKOP. Hal ini bisa saja terjadi karena PEMDA memandang pola keterlibatan bersama dalam operasi usaha adalah cara yang paling baik untuk dalam mengalirnya kredit pada berbagai usaha perikanan tangkap yang ada, dan penjaminan mungkin tidak diperlukan. Pandangan tersebut bisa jadi pertimbangan lain dari PEMDA sebagai pihak yang diminta sebagai penyediaan jaminan pada strategi PUKOP. Bila strategi Penjaminan Usaha Kecil Perikanan Tangkap oleh Pemerintah PUKOP diperbandingkan strategi Pengembangan Sistem Pengawasan Kemitraan oleh Pemerintah PSPKOP dalam mengakomodir kepentingan dan kebutuhan berbagai stakeholderspihak terkait di pesisir utara Jawa Barat, maka ada empat stakeholders yang menganggap strategi PUKOP lebih penting, satu 128 stakeholders netral, dan satu stakeholders menganggap strategi PSPKOP lebih penting Gambar 28. Gambar 28 Perbandingan strategi PUKOP dengan strategi PSPKOP dalam mengakomodir kepentingan stakeholders. Berdasarkan Gambar 28, perbankan merupakan stakeholders yang memilih strategi PUKOP paling signifikan, yaitu PUKOP dianggap lebih pentingtinggi 3,6 daripada PSPKOP. Koperasi menganggap strategi PUKOP mengakomodir kepentingan dan kebutuhan mereka lebih tinggi 2,6 dibandingkan strategi PSPKOP. Nelayan dan pedagangpengolah ikan menganggap strategi PUKOP mengakomodir kepentingan dan kebutuhan mereka masing-masing lebih tinggi 2,35 dan 2,25 dibandingkan strategi PSPKOP. Bila melihat hasil ini, maka lembaga keuangan lebih ekstrem dan tegas dalam memilih daripada pelaku usaha perikanan tangkap. Hal ini dapat dipahami karena lembaga keuangan adalah pihak yang menjadi pelaku utama bagi mengalirnya kreditdana pembiayaan pada usaha perikanan tangkap yang ada di lokasi. 129 Gambar 29 Perbandingan menyeluruh semua opsi strategi dalam mengakomodir semua aspek yang terkait di lokasi. PEMDA mengganggap strategi PUKOP dan PSPKOP sama penting, bisa jadi karena PEMDA kedua strategi tersebut harus berjalan bersama-sama. Pihak konsumen menganggap strategi PSPKOP lebih mengakomodir kepentingan dan kebutuhan mereka dibandingkan strategi PUKOP PSPKOP lebih penting 0,35 . Hal terjadi bisa jadi karena konsumen merasa pengawasan sangat diperlukan dalam kegiatan usaha perikanan tangkap. Pilihan konsumen tersebut bisa merupakan ekses negatif dari pengelolaan usaha perikanan tangkap selama ini, dimana konsumen memang bahwa konflik yang sering terjadi selama ini pada usaha perikanan tangkap cukup serius sehingga perlu diawasi. Terlepas dari stakeholderspihak mana di lokasi yang lebih mendukung strategi Penjaminan Usaha Kecil Perikanan Tangkap oleh Pemerintah PUKOP dan stakeholderspihak mana yang lebih mendukung stargei lainnya, tetapi komulatif pilihan dengan mempertimbangkan semua kriteria dan kondisi yang ada di lokasi, serta kepentingan dan kebutuhan setiap stakeholders telah menjadi strategi Penjaminan Usaha Kecil Perikanan Tangkap oleh Pemerintah PUKOP sebagai prioritas pertama untuk dilakukan dalam pengembangan kemitraan usaha perikanan tangkap dengan lembaga keuangan di lokasi. Gambar 29 130 memperlihatkan perbandingan menyeluruh semua opsi strategi dalam mengakomodir semua aspek terkait di pesisir utara Jawa Barat. Pada Gambar 29 terlihat bahwa stakeholders memegang peranan penting dalam penilaian setiap strategi yang ditawarkan. Hal ini karena semua stakeholders tersebut merupakan pelaku utama bagi berjalan tidaknya kemitraan usaha perikanana tangkap dengan lembaga keuangan, serta berbagai kriteria dan kondisi pengelolaan yang ada di lokasi menjadi pertimbangannya dalam setiap penilaian yang diberikan. 5.5 Desain Model Pengembangan Kemitraan 5.5.1 Seleksi kemitraan