Hubungan Jenis Usaha dengan Tingkat Kesejahteraan Hubungan Antara Sifat Usaha dengan Tingkat Kesejahteraan Hubungan Luas Lahan dengan Tingkat Kesejahteraan

5.9.5 Hubungan Jenis Usaha dengan Tingkat Kesejahteraan

Nilai chi-square antara jenis usaha dengan tingkat kesejahteraan menunjukkan nilai 0,681 0,6812,708 sehingga terima Ho. Angka ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara jenis usaha dengan tingkat kesejahteraan. Pembudidaya ikan yang melakukan usaha pembenihan, pembesaran atau melakukan usaha pembenihan dan pembesaran secara bersama- sama tidak mempengaruhi tingkat kesejaheraan mereka. Faktor terpenting yang bisa mempengaruhi tingkat kesejahteraan adalah skala usaha budidaya ikan itu sendiri.

5.9.6 Hubungan Antara Sifat Usaha dengan Tingkat Kesejahteraan

Analisis hubungan antara sifat usaha dan status usaha dengan tingkat kesejahteraan digunakan uji chi-square. Nilai chi-square hitung antara sifat usaha dengan tingkat kesejahteran menunjukan angka 1,639 1,6392,708 sehingga terima Ho. Angka ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara sifat usaha dengan tingkat kesejahteraan. Pembudidaya ikan yang memiliki sifat usaha utama maupun sampingan tidak secara langsung mempengaruhi tingkat kesejahteraan dan mempunyai kesempatan yang sama untuk meningkatkan kesejahteraannya. Pembudidaya ikan yang memiliki status usaha budidaya ikan sebagai usaha sampingan responden nomor 21 tetapi memiliki tingkat kesejahteraan tinggi, karena tingginya pendapatan dari usaha non perikanan.

5.9.7 Hubungan Luas Lahan dengan Tingkat Kesejahteraan

Nilai chi-square antara luas lahan dengan tingkat kesejahteraan menunjukkan nilai 4,072 4,0722,708 sehingga tolak Ho. Angka ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara luas lahan dengan tingkat kesejahteraan. Semakin besar luas lahan yang digunakan untuk budidaya ikan, semakin tinggi pendapatan yang diperoleh dari usaha budidaya ikan tersebut. Pendapatan merupakan salah satu indikator untuk mengukur tingkat kesejahteraan. Semakin tinggi pendapatan, semakin tinggi tingkat kesejahteraan. Tabel 25. Hubungan Antara Karakteristik Pembudidaya Ikan dengan Tingkat Kesejahteraan di Desa Bojong Jengkol Tahun 2005 No Karakteristik Uji Rank Kendall Uji Chi-square Keputusan 1 Umur 0,084 Tolak Ho 2 Tingkat Pendidikan 0,008 Tolak Ho 3 Pengalaman Usaha 0,210 Terima Ho 4 Jumlah Anggota Rumah Tangga 0,425 Terima Ho 5 JenisUsaha 0,681 Terima Ho 6 Sifat Usaha 1,429 Terima Ho 7 Luas Lahan 4,072 Tolak Ho

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Hasil penelitian terhadap rumah tangga pembudidaya Ikan di Desa Bojong Jengkol, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Karakteristik pembudidaya ikan menunjukkan bahwa rata-rata pembudidaya ikan di Desa Bojong Jengkol berumur 46 tahun, memiliki jumlah anggota rumah tangga 4 orang dan berpengalaman usaha 10 tahun. Sebagian besar bersifat usaha sampingan, jenis usaha pembesaran dan usaha keduanya pembenihan dan pembesaran dan memiliki luas lahan sedang dan sempit. 2. Rata-rata pendapatan pembudidaya ikan dari usaha budidaya perikanan adalah sebesar Rp 884.064,00 per bulan. Rata-rata pendapatan dari usaha non perikanan adalah sebesar Rp 818.917,00 per bulan. 3. Jenis usaha non perikanan yang dilakukan pembudidaya ikan antara lain : pertanian padi dan palawija, warung atau toko, ternak dan buruh bangunan dan pabrik. 4. Pengukuran tingkat kesejahteraan rumah tangga pembudidaya ikan menggunakan sebelas indikator kesejahteraan dari Badan Pusat Statistik 2003 dan dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana nasional BKKBN 2002. Berdasarkan 11 indikator dari BPS 2003, rumah tangga pembudidaya ikan yang termasuk kategori kesejahteraan tinggi 93 dan sisanya termasuk kategori kesejahteraan sedang 7. Berdasarkan kriteria garis kemiskinan dari Sayogyo, sebagian besar 96,5 rumah tangga pembudidaya ikan termasuk kategori tidak miskin, sedangkan berdasarkan kriteria garis kemiskinan dari Direktorat Tata Guna Tanah, sebagian besar 89,6 termasuk kategori tidak miskin. Pengukuran tingkat kesejahteraan menurut Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional BKKBN 2002 mengkategorikan seluruh rumah tangga pembudidaya ikan 100 kedalam keluarga sejahtera tahap dua KSII.