sudah memiliki lemari es, sebanyak 5 orang 17,2 memiliki kipas angin dan sebagian besar, yaitu sebanyak 16 orang 55,2 tidak menggunakan fasilitas
pendingin apapun atau alami. Fasilitas penerangan yang dimiliki, seluruh pembudidaya ikan 100 sudah menggunakan listrik sebagai sumber
penerangan. Bahan bakar yang digunakan sebagian besar masih menggunakan minyak tanah, yaitu sebanyak 28 orang 96,6 dan sisanya sudah menggunakan
kompor gas 3,4. Sumber air untuk keperluan sehari-hari, sebanyak 26 orang 89,7 berasal dari sumur dan sebanyak 3 orang 10,3 berasal dari sumur bor.
Fasilitas MCK yang dimiliki sebagian besar pembudidaya ikan sudah memiliki kamar mandi sendiri, yaitu sebanyak 27 orang 93 dan sebanyak 2 orang 7
masih menggunakan kamar mandi umum. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, sebanyak 5 orang 17,2
memiliki fasilitas tempat tinggal lengkap skor 21 – 27 dan sebanyak 24 orang 82,8 memiliki fasilitas tempat tinggal sedang atau cukup skor 14 – 20
Lampiran 9. Fasilitas tempat tinggal yang sedang atau cukup, disebabkan karena pendapatan yang diperoleh pembudidaya ikan sebagian besar masih
digunakan untuk pengeluaran makanan dan pendidikan. Kelengkapan fasilitas pokok suatu tempat tinggal akan menentukan kenyamanan suatu tempat tinggal
dan juga menentukan kualitas suatu tempat tinggal. Fasilitas pokok yang terpenting adalah tersedianya sarana penerangan listrik, air dan kamar mandi.
5.7.5 Indikator Kesehatan
Kesehatan anggota rumah tangga dilihat dari beberapa kriteria, yaitu bagus skor 1 jika dari seluruh anggota rumah tangga dalam satu bulan kurang dari 25
sering sakit, cukup bagus skor 2 jika dari seluruh anggota rumah tangga dalam satu bulan antara 25 - 50 sering sakit dan kurang bagus skor 1 jika dari
seluruh anggota rumah tangga dalam satu bulan lebih dari 50 sering sakit. Tingkat kesehatan rumah tangga pembudidaya ikan di Desa Bojong Jengkol,
sebanyak 27 orang 93 termasuk kategori bagus dan sisanya sebanyak 2 orang 7 termasuk kategori sedang.
Tersedianya sarana dan prasarana kesehatan dan kondisi lingkungan yang bersih, mendukung terciptanya kesehatan yang baik. Kesadaran masyarakat di
Desa Bojong Jengkol untuk menjaga kebersihan lingkungan secara keseluruhan tinggi, terlihat dengan jarangnya ada sampah berserakan di jalanan. Penyakit
yang sering diderita oleh rumah tangga pembudidaya ikan yaitu pusing, panas, pilek dan mag. Beberapa anggota rumah tangga ada yang mengalami sakit berat
seperti usus buntu sehingga harus dirawat di rumah sakit.
5.7.6 Indikator Kemudahan Mendapatkan Pelayanan Kesehatan
Indikator yang digunakan untuk mengetahui tingkat kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan adalah jarak ke rumah sakit terdekat, jarak ke
poliklinik terdekat, biaya berobat, penanganan berobat, ketersediaan alat kontrasepsi dan konsultasi KB. Skor dikategorikan menjadi 3, yaitu sulit
skor 6-9, cukup skor 10-13 dan mudah skor 14-18. Pembudidaya ikan seluruhnya 100 menyatakan bahwa jarak tempat
tinggal ke rumah sakit terdekat adalah lebih dari 3 km. Rumah sakit terdekat terdapat di Kota Bogor dan harus ditempuh dengan menggunakan angkutan
umum. Jarak ke poliklinik atau tempat pengobatan terdekat, sebanyak 12 orang 41,4 menyatakan 0 km dan sebanyak 17 orang 58,6 menyatakan jaraknya
0,01 km sampai 2 km. Penanganan berobat yang dirasakan oleh pembudidaya ikan di Desa Bojong Jengkol, sebanyak 21 orang 72,4 menyatakan baik,
sebanyak 6 orang 20,7 menyatakan cukup dan sebanyak 2 orang 7 menyatakan kurang. Biaya berobat menurut pembudidaya ikan, sebanyak 11
orang 38 menyatakan bahwa biaya berobat terjangkau, sebanyak 12 orang 41,4 menyatakan biaya berobat sedang atau cukup dan sebanyak 6 orang
20,7 menyatakan bahwa bahwa biaya berobat termasuk mahal. Kemudahan mendapatkan alat kontrasepsi dan konsultasi KB di Desa
Bojong Jengkol, sebanyak 27 orang 93 menyatakan mudah dan hanya 2 orang 7 yang menyatakan cukup. Pembudidaya ikan yang menyatakan
harga obat-obatan terjangkau, sebanyak 12 orang 41,4, sebanyak 10 orang 34,5 menyatakan sedang dan sebanyak 7 orang 24,1 menyatakan sulit.
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa sebanyak 14 orang 48,3 menyatakan mudah skor 18 -24 mendapatkan fasilitas kesehatan, sebanyak 14 orang 48,3
menyatakan sedang skor13-17 dan sisanya sebanyak 1 orang 3,4 menyatakan sulit skor 8-12 mendapatkan fasilitas kesehatan Lampiran 9.
Sarana dan prasarana kesehatan di Desa Bojong Jengkol cukup tersedia, tetapi ada 3 kampung Cikiray, Bengle dan Sukabetah yang memanfaatkan
fasilitas kesehatan yang ada di Desa Cihideung Udik. Jarak yang jauh dari kantor desa, menyebabkan mereka lebih memilih fasilitas kesehatan yang ada di Desa
Cihideung Udik yang jaraknya lebih dekat.
5.7.7 Indikator Kemudahan Memasukkan Anak ke Jenjang Pendidikan