II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Usaha Perikanan Budidaya Menurut Effendi 2000 budidaya air tawar adalah kegiatan atau campur
tangan manusia dalam meningkatkan produktivitas perairan untuk mendapatkan keuntungan. Kegiatan utama budidaya air tawar adalah sebagai berikut :
1. Kegiatan pembenihan memperbanyak Pembenihan ikan sebenarnya tidak lepas dari usaha mensiasati induk
jantan dan betina agar menghasilkan anakan. Rangkaian kegiatan pembenihan antara lain meliputi kegiatan pemijahan, penetasan dan
pendederan. 2. Kegiatan Pembesaran menumbuhkan
Kegiatan ini dimaksudkan untuk memelihara ikan sampai berukuran siap dikonsumsi atau untuk memenuhi permintaan pasar dan merupakan tahap
lanjutan dari kegiatan pembenihan. Pembudidaya ikan adalah orang yang memiliki mata pencaharian dengan
membudidayakan ikan baik ikan air laut, air payau, maupun air tawar. Menurut Rifai 1960 usaha tani adalah setiap kombinasi yang tersusun terorganisasi dari
alam, tenaga kerja dan modal yang ditujukan kepada produksi di lapangan pertanian. Berdasarkan pengertian ini, usaha tani dapat digambarkan lebih terinci
sebagai berikut : 1. Pada setiap usaha tani terdapat lahan dalam luasan tertentu.
2. Pada usaha tani terdapat bangunan-bangunan. 3. Pada usaha tani terdapat keluarga tani.
4. Petaninya sendiri selain sebagai tenaga kerja juga berfungsi sebagai pengelola atau manajer, yaitu orang yang berwenang memutuskan segala sesuatu yang
berhubungan dengan kegiatan usaha tani. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha tani terdiri dari
faktor internal dan faktor eksternal. 1. Faktor-faktor pada usaha tani itu sendiri internal, terdiri dari : petani
pengelola, tanah usaha tani, tenaga kerja, modal, tingkat teknologi, kemampuan petani mengalokasikan penerimaan keluarga dan jumlah keluarga.
2. Faktor-faktor di luar usaha tani eksternal, terdiri dari : tersedianya sarana transportasi dan komunikasi, aspek-aspek yang menyangkut pemasaran hasil
dan bahan usaha tani, fasilitas kredit dan sarana penyuluhan bagi petani. Hernanto 1991 membuat klasifikasi usaha tani tanaman pangan menurut
pola, tipe, corak dan bentuknya. Usaha tani ikan memiliki tipe pola air tawar biasa seperti usaha tani ikan mas, gurame, tawes, nilam, lele dan lain-lain. Pada
pola minapadi umumnya hanya satu tipe yaitu padi ikan campuran dan pada pola air asin kita kenal tipe bandeng, udang, kerang, rumput laut dan mutiara.
Ketiganya merupakan tipe dari pola lautan atau budidaya laut. Pola pada usaha tani ikan secara umum terdiri dari: pola air tawar biasa, pola air tawar deras, pola
minapadi dan pola air asin. Pada usaha tani ikan sumber alam yang utama digunakan yaitu air dan tanah.
Tabel 4. Klasifikasi Usaha Tani Ikan di Indonesia
No Pola
Tipe Struktur
Corak 1
Air tawar biasa Usaha tani ikan
maslele, gurame, tawes, dll.
Khususcampuran Subsisten
2 Air tawar
Mas, gurame Khusus
Komersil 3
Minapadi Padi-ikan
Campuran Subsisten
4 Air asin
Bandeng, udang- udangan
Khusus, tidak khusus
Subsisten 5
Lautan kerang
rumput laut Campuran
Komersil
Sumber : Hernanto 1991
Berdasarkan uraian di atas, usaha perikanan mempunyai karakteristik yang sama dengan usaha tani, tetapi berbeda pada obyek yang ditanganinya. Dengan
kata lain usaha perikanan adalah setiap kombinasi yang tersusun atau terorganisasi dari alam, tenaga kerja dan modal yang ditujukan kepada produksi di lapangan
perikanan. Usaha perikanan di Desa Bojong Jengkol terdiri dari usaha pembenihan, usaha pembesaran atau kedua-duanya sekaligus.
Menurut Soekartawi 1995 dalam melakukan analisis usahatani, seseorang dapat melakukannya menurut kepentingan untuk apa analisis usaha tani
yang dilakukannya. Analisis usaha tani pada umumnya dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui :
a. Keunggulan komparatif comparative advantage. b. Kenaikan hasil yang semakin menurun low of diminishing return.
c. Substitusi substitution effect. d. Biaya yang diluangkan opportunity cost.
e. Pengeluaran biaya usahatani farm expenditure. f. Pemilikan cabang usaha tanaman lain yang dapat diusahakan.
g. Baku-timbang tujuan. Pendapatan usaha tani adalah selisih antara penerimaan dengan semua
biaya. Penerimaan usaha tani dapat didefinisikan sebagai perkalian antara produksi yang diperoleh dengan harga jual. Biaya biasanya diklasifikasikan
menjadi dua, yaitu biaya tetap fixed cost dan biaya variabel variable cost Tjakrawiralaksana 1983. Analisis pendapatan usaha tani pada umumnya
digunakan untuk mengevaluasi kegiatan suatu usaha pertanian. Analisis pendapatan bertujuan untuk menggambarkan keadaaan sekarang dari suatu
kegiatan usaha dan dapat menggambarkan keadaan yang akan datang dari perencanaan tindakan Gittinger 1986.
Berdasarkan penelitian Alfiyah 2002, kontribusi pendapatan usaha budidaya ikan hias di Kecamatan Ciampea terhadap pendapatan keluarga adalah
sebesar 62,58. Penerimaan usaha diperoleh dari hasil penjualan ikan sebagai hasil produksi. Penerimaan usaha terkecil adalah Rp 100.000,00bulan dan
penerimaan usaha yang terbesar adalah Rp 2.305.000,00bulan.
2.2 Pendapatan Rumah Tangga