Jenis Usaha Sifat Usaha Luas Lahan

Dasar SD, yaitu sebanyak 21 orang 72,4. Tingkat pendidikan SMP merupakan jumlah yang paling sedikit, yaitu sebanyak 2 orang 6,9. Pembudidaya ikan yang menamatkan sampai jenjang SMA sebanyak 6 orang 20,7. Tingkat pendidikan pembudidaya ikan di Desa Bojong Jengkol dapat dilihat pada Tabel 17. Tabel 17. Tingkat Pendidikan Pembudidaya Ikan di Desa Bojong Jengkol Tahun 2005 No Kriteria Jumlah orang Persentase 1 SD 21 72,4 2 SMP 2 6,9 3 SMA 6 20,7 Jumlah 29 100,0 Rata-rata pembudidaya ikan yang hanya menamatkan sampai tingkat SD adalah pembudidaya ikan yang tergolong umur tua. Keadaan sosial ekonomi keluarga sangat mempengaruhi tingkat pendidikan pembudidaya ikan. Mahalnya biaya sekolah dan kondisi keluarga yang serba kekurangan, menuntut mereka untuk bekerja di usia muda. Pembudidaya ikan yang tergolong muda rata-rata sudah menamatkan pendidikan sampai tingkat SMA. Kesadaran untuk menyekolahkan anak ke tingkat yang lebih tinggi di Desa Bojong Jengkol masih tergolong kurang. Rata-rata anak-anak pembudidaya hanya menamatkan pendidikan sampai tingkat SMP. Kondisi ini ditambah dengan tidak tersedianya gedung sekolah sampai tingkat SMP dan SMA, sehingga mereka harus mengeluarkan ongkos yang cukup mahal untuk pergi ke sekolah.

5.4.5 Jenis Usaha

Pembudidaya ikan yang melakukan usaha pembesaran ataupun usaha pembenihan dan pembesaran dilakukan secara bersama-sama memiliki persentasi yang sama 38 sedangkan sisanya melakukan usaha pembenihan 24. Jenis ikan yang diusahakan pada usaha pembenihan pada umumnya adalah ikan patin, sedangkan usaha pembesaran ataupun usaha pembenihan dan pembesaran yang dilakukan secara bersama-sama adalah ikan konsumsi yaitu ikan mas, nila dan mujair. Jenis usaha pembudidaya ikan di Desa Bojong Jengkol dapat dilihat pada Tabel 18. Tabel 18. Jenis Usaha Pembudidaya Ikan di Desa Bojong Jengkol Tahun 2005 No Kriteria Jumlah orang Persentase 1 Pembenihan 7 38 2 Pembesaran 11 38 3 Pembenihan dan Pembesaran 11 24 Jumlah 29 100

5.4.6 Sifat Usaha

Pembudidaya ikan di Desa Bojong Jengkol sebagian besar menjadikan usaha budidaya ikan sebagai usaha sampingan, yaitu sebanyak 17 orang 58,6, selisihnya sebanyak 12 orang 41,4 menjadikan usaha budidaya ikan sebagai usaha utama. Pembudidaya ikan yang menjadikan usaha budidaya sebagai usaha utama, biasanya membudidayakan ikan yang tergolong usaha pembenihan. Pembenihan memerlukan waktu yang relatif singkat, yaitu 18 sampai 30 hari per produksi. Usaha pembesaran ikan membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang dikeluarkanpun besar, sehingga responden menjadikan usaha budidaya ikan sebagai usaha sampingan. Sifat usaha pembudidaya ikan di Desa Bojong Jengkol dapat dilihat pada Tabel 19. Tabel 19. Sifat Usaha Pembudidaya Ikan di Desa Bojong Jengkol Tahun 2005 No Kriteria Jumlah orang Persentase 1 Sampingan 17 58,6 2 Utama 12 41,4 Jumlah 29 100,0

5.4.7 Luas Lahan

Pembudidaya ikan yang memiliki luas lahan sempit dan sedang memperoleh persentasi yang sama 34,5 sedangkan sisanya 31 memiliki lahan perikanan yang luas. Luas tidaknya lahan perikanan yang dimiliki oleh pembudidaya ikan sangat tergantung pada besarnya modal yang dimiliki. Lahan perikanan yang luas dimiliki oleh Pembudidaya ikan yang bermodal besar. Luas lahan pembudidaya ikan di Desa Bojong Jengkol dapat dilihat pada Tabel 20. Tabel 20. Luas Lahan Pembudidaya Ikan di Desa Bojong Jengkol Tahun 2005 No Kriteria Jumlah orang Persentase 1 Sempit 50m 2 10 34,5 2 Sedang 50m 2 – 100m 2 10 34,5 3 Luas 100m 2 9 31,0 Jumlah 29 100,0

5.5 Pendapatan Rumah Tangga