Penerimaan usaha budidaya ikan di Desa Bojong Jengkol yang terbesar adalah Rp 6.000.000,00 per bulan dan peneriman usaha yang terkecil adalah
sebesar Rp 140.500,00 per bulan. Rata-rata penerimaan usaha dari usaha budidaya ikan adalah sebesar Rp 1.450.231 Tabel 15.
Usaha budidaya yang dilakukan oleh pembudidaya ikan yang memiliki peneriman terbesar adalah pembenihan ikan patin. Jumlah kolam yang digunakan
untuk induk sebanyak 1 buah dan memiliki 20 akuarium untuk penyimpanan benih ikan patin. Usaha pembenihan ikan patin merupakan usaha utamanya dan
sudah dilakukan dari tahun 1998. Penerimaan usaha budidaya yang terkecil dilakukan oleh responden yang melakukan usaha pembesaran ikan nila.
Penerimaan usaha budidaya yang kecil disebabkan karena usaha budidaya yang dilakukan hanya sekedar iseng atau hobi saja dan kolam yang dimiliki hanya satu
buah kolam.
5.3.3 Pengeluaran Usaha
Pengeluaran usaha adalah total biaya yang dikeluarkan oleh pembudidaya ikan dalam menjalankan usahanya. Besarnya pengeluaran usaha sangat
tergantung kepada intensitas produksi dalam setahun dan besarnya luas usaha budidaya yang dimiliki. Investasi merupakan pengeluaran usaha pertama yang
dikeluarkan oleh pembudidaya ikan. Pengeluaran atau biaya usaha terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap yang dikeluarkan untuk usaha
pembenihan terdiri dari biaya perawatan kolam dan biaya penyusutan kolam. Biaya variabel terdiri dari biaya pembelian pakan, pupuk, upah tenaga kerja dan
pembelian minyak tanah Lampiran 18. Usaha pembesaran ikan konsumsi membutuhkan biaya tetap yang sama dengan usaha pembenihan, tetapi
membutuhkan biaya variabel yang terdiri dari pembelian benih, pakan, pupuk dan upah tenaga kerja. Usaha pembenihan dan pembesaran ikan tidak membutuhkan
biaya untuk pembelian benih, karena benih dihasilkan sendiri. Nilai pengeluaran yang kecil disebabkan karena penggunaan pakan alami yang diperoleh secara
gratis dan tidak menggunakan tenaga kerja dalam melakukan usaha budidayanya sehingga biaya yang dikeluarkan sedikit.
Nilai pengeluaran terbesar usaha budidaya ikan di Desa Bojong Jengkol adalah sebesar Rp 2.733.333,00 dan pengeluaran terkecil adalah sebesar
Rp 20.000,00. Rata-rata nilai pengeluaran usaha budidaya ikan di Desa Bojong Jengkol adalah sebesar Rp 536.167,00 per bulan Tabel 15.
Pembudidaya ikan yang memiliki pengeluaran terbesar melakukan usaha budidaya ikan sejak tahun 2001. Usaha budidaya yang dilakukannya adalah
pembenihan dan pembesaran ikan mas, gurame dan mujair. Beragamnya jenis ikan dan luasnya lahan perikanan sekitar 1 hektar, menyebabkan biaya yang
dikeluarkanpun besar. Biaya yang dikeluarkan terdiri dari biaya pembelian pakan dan biaya pembelian peralatan. Biaya pakan bisa mencapai Rp 50.000,00 per
hari. Nilai pengeluaran yang terkecil dikeluarkan oleh pembudidaya ikan yang menggunakan pakan alami untuk usaha budidayanya sehingga memperkecil
anggaran biaya yang harus dikeluarkan. Tabel 15. Penerimaan dan Pengeluaran Usaha Budidaya Ikan per Bulan
di Desa Bojong Jengkol Tahun 2005
No Jenis
Nilai Terbesar Rpbulan
Nilai Terkecil Rpbulan
Nilai Rata-rata Rpbulan
1 Penerimaan usaha 6.000.000
140.500 1.450.231
2 Pengeluaran usaha 2.733.333
20.000 536.167
5.4 Karakteristik Pembudidaya Ikan 5.4.1 Umur