Tujuan Kegunaan Kerangka Pikir Studi

sebelah selatan; dan diapit oleh aliran Sungai Ciheudeng dan Cinangneng yang memainkan peran penting dalam siklus hidrologi dalam menopang keberlangsungan kegiatan pertanian dan perikanan di daerah ini. Pada kenyataannya potensi tesebut tidak berkembang maksimal. Masalah yang terdapat pada tapak adalah munculnya gejala masalah alih guna lahan. Gejala masalah alih guna lahan adalah isu tata guna lahan yang dapat disebabkan oleh terjadinya perpindahan penduduk ke kota, penghasilan yang rendah, peluangkesempatan kerja, kesehatan dan nutrisi yang buruk, produksi subsisten yang tidak sesuai, terjadi degradasi lahan-lahan erosi di tanah pertanian dan banjir Hardjowigeno dan Widiatmaka, 2001. Gejala masalah alih guna lahan yang terdapat pada tapak meliputi penghasilan yang rendah disebabkan biaya produksi yang lebih tinggi, dan peluangkesempatan beralih ke jenis mata pencaharian lain. Kondisi ini dikhawatirkan dapat meningkatkan jumlah konversi lahan pada tapak. Tak jarang bagi mereka, pilihan untuk menyewakan atau menjual lahan kepada pengusaha luar daerah menjadi solusi efektif dan populis sampai saat ini. Solusi berupa perencanaan agrowisata yang komprehensif dan imparsial setidaknya akan mampu menggali dan mengarahkan potensi kawasan ini. Nantinya tapak tidak hanya dikembangkan hanya untuk kegiatan produksi tetapi juga mempunyai nilai jual pada sektor wisata. Imbasnya, pendapatan petani semakin meningkat sehingga dapat mempertahankan dan terus memberdayakan lahannya.

1.2. Tujuan

Studi ini bertujuan untuk menyusun suatu perencanaan lanskap agrowisata, dengan menyediakan ruang-ruang wisata pertanian yang dilengkapi dengan jalur sirkulasi dan sarana penunjang. Lanskap agrowisata ini direncanakan agar berdaya guna, bernilai indah, berkelanjutan, dan secara tak langsung dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan.

1.3. Kegunaan

Hasil studi ini berupa rencana lanskap agrowisata Situdaun diharapkan dapat berguna sebagai : 1. Acuan rencana pengembangan agrowisata bagi pemerintah setempat. 2. Bahan pertimbangan dalam usaha pelestarian pertanian lokal serta peningkatan kesejahteraaan masyarakat setempat.

1.4. Kerangka Pikir Studi

Studi ini dilakukan atas dasar pemikiran bahwa kondisi tapak sangat potensial untuk dikembangkan menjadi suatu objek agrowisata. Desa Situdaun memiliki banyak potensi sumberdaya alam dan aktivitas masyarakatnya yang terkomposisi dalam karakter lanskap pertanian. Namun selama ini potensi tersebut dominan difungsikan pada kegiatan produksi. Oleh karena itu diperlukan suatu perencanaan yang dapat mengakomodasi dua fungsi yang berbeda tersebut dan menjadikannya suatu kesatuan fungsi tapak yang sinergi. Perencanaan dilakukan dengan mengoptimalkan setiap potensi pada tapak. Komponen-komponen tersebut kemudian diterjemahkan dalam ruang dan pola sirkulasi berdasarkan aktivitas wisata yang akan dikembangkan. Berdasarkan ruang dan pola sirkulasi yang terbentuk serta penyediaan fasilitas wisata, dilakukan perencanaan lanskap agrowisata di Desa Situdaun, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor Gambar 1. Gambar 1. Kerangka Pikir Studi Potensi lanskap Pendekatan rekreasi Gold, 1980: 1. Sumberdaya fisik • Hamparan lahan pertanian tanaman pangan dan perikanan, pemandangan tapak karakter lanskap pertanian • Jenis penggunaan lahan 2. Aktivitas sosial • Rutinitas kegiatan budidaya pertanian dan perikanan Masalah: 1. Gejala masalah alih guna lahan • Tingkat pendapatan • Peluang kesempatan kerja 2. Penggunaan lahan aktual • Konversi lahan 3. Transformasi lanskap jangka panjang Eksisting lanskap Desa Situdaun : lanskap pedesaan berupa pertanian dan perikanan Produk : Perencanaan Lanskap Agrowisata Desa Situdaun, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor • Gambar site plan • Gambar rencana ruang • Gambar rencana sirkulasi • Gambar rencana tata hijau Konsep agrowisata • Ruang • Aktivitas dan fasilitas • Sirkulasi • Tata hijau • Touring plan Objek dan atraksi wisata Daya dukung rekreasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA