Konsep Dasar Konsep Perencanaan

Analisis Data Potensi Kendala Sintesis jalan dan listrik • Kondisi fisik jalan relatif masih baik cair • Faktor keselamatan dan keamanan jalan minim • Sarana penerangan jalan minim bahkan nyaris tidak ada • Distribusi penerangan pada tapak sebagian besar hanya terdapat pada area pemukiman dan limbah terpadu, seperti TPS dan bak pengendapan dan penyaringan limbah cair • Menyediakan jalur pedestrian, dan rambu jalan atau papan peringatan • Menyediakanmena mbah sarana penerangan B. Aspek Sosial 1. Kependudukan, opini dan keinginan pengguna tapak • Pola kehidupan masyarakat dengan rutinitas kesehariannya sebagai penunjang atraksi agrowisata • Sebagian besar mata pencaharian masyarakat adalah petani 74 dari total jumlah penduduk yang bekerja • Adanya kunjungan dan aktivitas transaksi jual beli sebagai indikator bahwa Desa Situdaun telah dikenal oleh masyarakat sekitar sebagai daerah penghasil padi, sayuran, dan ikan air tawar • Antusiame pegguna tapak terhadap aktivitas rekreasi • Rendahnya pendapatan petani memunculkan wacana populer untuk beralih ke mata pencaharian lain • Kurangnya fasilitas yang mendukung kegiatan pengunjung baik kegiatan dinas, budidaya, magang penelitian ataupun nantinya kegiatan rekreasi • Pemanfaatan pola kehidupan masyarakat sebagai penunjang atraksi agrowisata • Perencanaan agrowisata sebagai solusi meningkatkan pendapatan petani • Membangun fasilitas pendukung kegiatan rekreasi

4.3. Konsep Perencanaan

Konsep merupakan tahap merumuskan dan menetapkan cara terbaik untuk pemecahan masalah dan pemanfaatan potensi. Setelah dilakukan pemecahan masalah dan pemanfaatan potensi akan diperoleh gambaran ruangzonasi tapak.

4.3.1. Konsep Dasar

Konsep dasar perencanaan lanskap agrowisata di Desa Situdaun adalah mengangkat aktivitas budidaya pertanian dan perikanan yang akan dikembangkan pada perencanaan agrowisata. Perencanaan tapak diharapkan mampu Lanjutan Tabel 15 mengakomodasi kebutuhan ruang untuk budidaya dan pengunjung, dengan menonjolkan karakter lanskap dan nilai alami pada tapak. Pengembangan tapak sebagai objek dan atraksi agrowisata harus mampu memberikan manfaat bagi lanskap itu sendiri maupun pengunjung tanpa mengorbankan kelestariannya. Oleh karena itu dalam konsep perencanaan tapak dikembangkan beberapa fungsi, yaitu fungsi budidaya, wisata, konservasi, pendidikan, dan ekonomi. Fungsi Budidaya , merupakan fungsi awal tapak sebagai tempat budidaya pertanian dan perikanan. Fungsi ini dikembangkan untuk tujuan produksi yang merupakan salah satu objek dan atraksi agrowisata. Fungsi Wisata , merupakan fungsi yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan wisata yang dituangkan dalam berbagai aktivitas wisata dengan fasilitas penunjangnya. Fungsi ini bersifat komersil dan lebih ditekankan pada pemenuhan kepuasan pengunjung dengan kegiatan pelayanan. Fungsi Konservasi, merupakan fungsi yang dikembangkan untuk tujuan konservasi tanah dan air. Keberadaan fungsi ini akan berimbas pada kelestarian lingkungan sekaligus mempertahankan area tangkapan dan resapan air. Fungsi Pendidikan, berkaitan dengan pengenalan terhadap budidaya pertanian dan perikanan, seperti pengenalan jenis komoditas, pengenalan aktivitas budidaya yang bersifat teknis, teori dan pengalaman budidaya dari para petani. Fungsi ini dicapai melalui aktivitas yang bersifat edukatif dengan keikutsertaan pengunjung dalam aktivitas budidaya. Fungsi Ekonomi, berkaitan dengan fungsi lain yang dikembangkan dan diharapkan menghasilkan keuntungan ekonomi, sehingga keberlangsungan aktivitas budidaya dan wisata dapat bersinergi. Disamping menjadi pusat budidaya pertanian dan perikanan, tapak juga dikembangkan sebagai tempat transaksi hasil panen yang dapat mendatangkan keuntungan. Aktivitas wisata tentu saja akan mendatangkan keuntungan dari pengunjung, sedangkan dari aktivitas yang bersifat edukatif, keuntungan merupakan ekses yang diperoleh setelah tujuan aktivitas tersebut tercapai. Ruang Penerimaan Ruang Agrowisata Ruang Konservasi Ruang Pendukung Agrowisata 4.3.2. Pengembangan Konsep 4.3.2.1. Konsep Ruang