77
BLOK PLAN
PERENCANAAN LANSKAP AGROWISATA DI DESA SITUDAUN, KECAMATAN
TENJOLAYA, KABUPATEN BOGOR
Sumber : Peta Rupa Bumi 1999, Peta Digital Kemiringan Lahan
Kab. Bogor 2005, Survei Lapang 2006
U
Keterangan :
Ruang Pelayanan Satelit Ruang Pelayanan Utama
Ruang Penerimaan Satelit Ruang Penerimaan Utama
Batas tapak.shp
0.5 1
1.5 2 Kilometers
Ruang Agrowisata Pertanian Ruang Agrowisata Perikanan
Ruang Penyangga Ruang Masyarakat
Ruang Transisi
Gambar 34. Block Plan
BLOCK PLAN
4.4. Perencanaan
Block plan yang telah dihasilkan sebelumnya merupakan hasil
pengembangan konsep, analisis berbagai aspek pembentuk tapak, dan hasil overlay
beberapa peta yang diperoleh. Dari hasil block plan ini kemudian dilakukan pengembangan ruang-ruang aktivitas wisata, pembentukan jalur bagi
pengunjung dan masyarakat, dan penyediaan fasilitas pendukung aktivitas wisata, dan keperluan tata hijau pada tapak.
4.4.1. Rencana Ruang
Rencana zonasi ruang pada tapak bertujuan untuk mengakomodasi kebutuhan pengunjung dan masyarakat, sehingga tercapai fungsi ruang yang akan
dikembangkan. Rencana ruang terbagi atas tiga ruang tujuan wisata, yaitu ruang agrowisata, ruang pendukung agrowisata, dan ruang penyangga.
Ruang Agrowisata, merupakan ruang tempat berlangsungnya atraksi
agrowisata. Atraksi yang dikembangkan merupakan pengembangan potensi pertanian dan perikanan yang dimiliki tapak, sehingga ruang ini terbagi atas sub
ruang agrowisata pertanian, dan perikanan.
a. Ruang Agrowisata Pertanian
Pada ruang agrowisata pertanian, wisata yang akan dikembangkan adalah wisata tanaman padi dan sayuran, sehingga sub ruang yang dikembangkan adalah
sub ruang sawah dan kebun, sub ruang budidaya, sub ruang pasca panen, sub ruang penjualan, dan sub ruang teknologi pertanian.
Sub ruang sawah dan kebun merupakan ruang bagi petani untuk melakukan aktivitas budidaya, sekaligus sebagai objek dan atraksi yang dapat
Gambar 35. Ilustrasi Ruang Agrowisata Pertanian
dinikmati oleh pengunjung untuk mengetahui proses budidaya. Sub ruang budidaya merupakan ruang bagi pengunjung untuk dapat terlibat secara langsung
melakukan proses budidaya, seperti persiapan lahan, penanaman hingga panen. Pada sub ruang pasca panen, pengunjung dapat mengikuti proses sortir,
pengolahan, dan pengemasan produk. Kemudian, pada sub ruang penjualan, pengunjung dapat membeli produk segar hasil panen maupun produk olahan, dan
bibit tanaman. Selain itu, pengunjung dapat pula mengetahui serta mempelajari teknologi pertanian yang digunakan petani pada sub ruang teknologi pertanian.
b. Ruang Agrowisata Perikanan
Pada ruang agrowisata perikanan, wisata yang akan dikembangkan adalah wisata ikan. Ruang-ruang yang dikembangkan adalah sub ruang kolam ikan, sub
ruang budidaya, sub ruang pasca panen, sub ruang penjualan, dan sub ruang teknologi perikanan.
Sub ruang kolam ikan merupakan ruang bagi petani dalam melakukan aktivitas budidaya, sehingga pengunjung dapat melakukan pengamatan terhadap
proses budidaya ikan. Sub ruang budidaya merupakan ruang bagi pengunjung untuk dapat terlibat secara langsung melakukan aktivitas budidaya, seperti
persiapan kolam, pembibitan, pembenihan, pendederan, pembesaran, dan panen hasil. Pada sub ruang pasca panen, pengunjung dapat mengikuti proses sortir dan
pengemasan produk. Pada sub ruang penjualan merupakan tempat untuk membeli ikan segar dan benih ikan hasil pendederan. Pada sub ruang teknologi perikanan,
pengunjung dapat pula mengetahui serta mempelajari teknologi pertanian yang digunakan petani.
Gambar 36. Ilustrasi Ruang Agrowisata Perikanan
Ruang Pendukung Agrowisata
Ruang ini merupakan ruang yang berfungsi memberikan pelayanan atau akomodasi kepada pengunjung dalam hal kelengkapan, kemudahan, dan
kenyamanan aktivitas agrowisata.
a. Ruang Penerimaan