BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Perencanaan Lanskap 2.1.1. Pengertian Lanskap dan Tapak
Lanskap adalah suatu bentang alam dengan karakteristik tertentu yang dapat dinikmati oleh seluruh indera manusia, di mana karakter tersebut menyatu
secara harmoni dan alami untuk memperkuat karakter lanskapnya Simonds, 1983. Menurut Rachman 1984, lanskap adalah wajah atau karakter lahan atau
bagian dari muka bumi dengan segala sifat dan kehidupan yang ada di dalamnya baik yang bersifat alami maupun buatan, manusia beserta makhluk hidup lainnya,
sejauh mata memandang, sejauh indera dapat menangkap dan sejauh imajinasi dapat menjangkau serta membayangkan.
Tapak site, secara fisik, merupakan bagian dari suatu lanskap atau lanskap itu sendiri, berbentuk alami atau buatan, statis atau dinamis, dengan
ukuran serta karakter yang beragam. Secara teknis, tapak didefinisikan sebagai suatu areal yang digunakan untuk melaksanakan suatu kegiatan yang akan
direncanakan atau dirancang dengan tujuan dan manfaat tertentu. Tapak merupakan suatu sistem fisik dan sosial yang dibentuk dan dipengaruhi
keberadaan serta kelestariannya oleh berbagai elemen pembentuk lanskap tanah, air, vegetasi, iklim, ekonomi, politik dan budaya manusia yang mendiaminya.
Setiap tapak juga memiliki bentuk fisik forms, features, forces dengan karakter tertentu statis, dinamis, ramah, gagah, meluas, dan lainnya yang mempengaruhi
tujuan dan pembentukan dan penataannya Nurisjah, 2004.
2.1.2. Perencanaan Lanskap
Knudson 1980 menyatakan, bahwa perencanaan lanskap adalah kemampuan
untuk mengumpulkan
dan mengintrepertasikan
data, memproyeksikan ke masa depan, mengidentifikasikan masalah dan memberikan
pendekatan yang beralasan untuk memecahkan masalah-masalah tersebut. Perencanaan lanskap adalah suatu proses sintesis yang kreatif tanpa akhir dan
dapat ditambah, juga merupakan proses yang rasional dan evolusi yang teratur.
Perencanaan merupakan urutan-urutan pekerjaan yang saling berhubungan dan berkaitan. Semua bagian tersebut tersusun sedemikian rupa sehingga apabila
terjadi perubahan pada suatu bagian, maka akan mempengaruhi bagian lainnya Simonds, 1983. Menurut Laurie 1994, perencanaan tapak merupakan suatu
bentuk pendekatan ke masa depan terhadap lahan yang diikuti imajinasi dan kepekaan terhadap analisis tapak. Lebih lanjut Laurie 1994 menyatakan
perencanaan tapak adalah suatu proses ketika persyaratan-persyaratan program dilengkapi, ditempatkan, dihubungkan satu sama lain, dengan
menghindari kerusakan pada tapak. dan diikuti oleh proses imajinasi serta kepekaan terhadap analisis tapak. Tahap ini adalah tahap awal terjadinya proses
pemahaman dan pengaturan ruang, sirkulasi, saran dan prasarana. nilai-nilai
keindahan. air dan perlindungan tanah serta keadaan di atasnya pada suatau tapak. Hubungan timbal balik antara tapak dengan program menghasilkan tata
guna lahan.
2.1.3. Proses Perencanaan Lanskap