perorangan atau kelompok sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dalam kebahagiaan dengan lingkungan hidup, dalam dimensi sosial, budaya,
alam, dan ilmu pengetahuan. Kelly 1998 menyatakan secara kuantitatif, turis dan kepariwisataan biasanya digambarkan sebagai orang yang melakukan
perjalanan di luar kepentingan bisnis, dengan jarak lebih dari 50 mil dari dan lebih dari semalam meninggalkan dan jauh dari tempat tinggalnya. Kebanyakan
perjalanan dengan keberangkatan yang terjadwal, dan dengan anggaran yang tersusun dan terhitung rapi. Dari sekian banyaknya definisi tentang
kepariwisataan, ada dua paradigma penting terkait dengan apakah kepariwisataan itu memiliki jaringan sehingga berhasil pada proses perencanaannya. Pertama,
pardigma bahwa kepariwisataan adalah suatu pengalaman perorangan yang menurut beberapa teori antropologi adalah sebuah pengalaman ritual budaya pada
manusia. Kedua, paradigma yang melihat kepariwisataan sebagai kegiatan ekspor
2.2.2. Sumberdaya Wisata
Sumberdaya untuk kegiatan wisata menurut Gold 1980 adalah tempat tujuan bagi orang yang melakukan wisata yang merupakan suatu kesatuan ruang
tertentu dan dapat menarik keinginan untuk berwisata. Ketersediaan sumberdaya untuk berwisata dapat dilihat dari jumlah dan kualitas dari sumberdaya yang
tersedia serta dapat digunakan pada waktu tertentu. Untuk mengetahui sumberdaya yang tersedia dapat dilakukan identifikasi dan inventarisasi kemudian
dianalisis potensi dan kendalanya. Sumberdaya wisata adalah segala sesuatu yang terdapat di daerah tujuan
wisata yang merupakan daya tarik bagi pengunjung, diantaranya adalah sebagai berikut: 1 Benda-benda yang tersedia dan terdapat di alam semesta yang dalam
istilah wisata disebut dengan natural amenities seperti iklim, bentuk tanah dan pemandangan, hutan, flora dan fauna serta pusat-pusat kesehatan yang termasuk
dalam kelompok ini; 2 Hasil ciptaan manusia antara lain benda-benda yang memiliki nilai sejarah, keagaman dan kebudayaan; 3 Tata cara hidup masyarakat
setempat. Merencanakan suatu kawasan wisata merupakan upaya untuk menata dan memanfaatkan sumberdaya wisata untuk mendukung kegiatan wisata yang
akan dikembangkan dan meminimalkan kerusakannya.
2.2.3. Objek dan Atraksi Wisata
Objek wisata merupakan andalan utama bagi pengembangan kawasan wisata, dan didefinisikan sebagai suatu keadan alam dan perwujudan ciptaan
manusia, tata hidup, seni budaya serta sejarah dan tempat yang memiliki daya tarik untuk dikunjungi wisatawan Nurisjah 2004. Sedangkan atraksi wisata
diartikan sebagai segala perwujudan dan sajian alam serta kebudayaan, yang secara nyata dapat dikunjungi, disaksikan serta dinikmati wisatawan di suatu
kawasan wisata. Daya tarik wisata atau objek wisata merupakan potensi yang menjadi pendorong kehadiran wisatawan ke suatu darah tujuan wisata Suwantoro
1997. Umumnya daya tarik suatu objek wisata berdasar pada adanya sumber daya yang dapat menimbulkan rasa senang, indah, nyaman dan bersih, adanya
aksesibilitas yang tinggi untuk dapat mengunjunginya, adanya ciri khusus atau spesifikasi yang bersifat langka, sarana dan prasarana penunjang untuk melayani
para wisatawan yang hadir, serta memiliki daya tarik yang tinggi terhadap keindahan alamnya ataupun nilai khusus suatu objek buah karya manusia pada
masa lampau. Berdasarkan Yoeti 1997, atraksi wisata merupakan sesuatu yang dapat
dilihat atau disaksikan melalui suatu pertunjukkan shows yang khusus diselenggarakan untuk para wisatawan. Sedangkan objek wisata dapat dilihat atau
disaksikan tanpa membayar. Dalam atraksi wisata untuk menyaksikannya harus dipersiapkan terlebih dahulu, sedangkan objek wisata dapat dilihat tanpa
dipersiapkan terlebih dahulu. Objek dan segala atraksi wisata yang diperlihatkan merupakan daya tarik utama, mengapa seseorang datang berkunjung ke suatu
tempat dan keasliannya harus dipertahankan, sehingga wisatawan hanya dapat melihat dan menyaksikan objek serta atraksi wisata hanya di tempat tersebut.
Objek wisata khususnya agrowisata tidak hanya terbatas kepada objek dengan skala hamparan yang luas seperti areal perkebunan, namun juga skala kecil yang
karena keunikannya dapat menjadi objek wisata yang menarik.
2.2.4. Pelayanan Wisata