Lokasi dan Waktu Studi Metode Studi

BAB III METODOLOGI

3.1. Lokasi dan Waktu Studi

Studi ini berlokasi di Desa Situdaun, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor Barat, Propinsi Jawa Barat. Lokasi studi terletak di sebelah barat Kota Bogor, dengan jarak tempuh 15 km dari pusat kota tersebut Gambar 2. Pengambilan data tersebut dimulai pada minggu pertama bulan Januari 2006 sampai minggu keempat bulan Juni 2006. Kegiatan studi ini diselesaikan pada minggu ketiga bulan Januari 2008. Gambar 2. Peta Orientasi Lokasi di Desa Situdaun Sumber: Peta Rupa Bumi 1999 Sungai Cihideung Sungai Cinangneng Tanpa skala U Kabupaten Bogor Persiapan Perumusan masalah dan tujuan Pengumpulan Data Survei lapang Studi pustaka Wawancara Konsep Dasar Perencanaan Pembuatan detil perencanaan Rencana ruang, Rencana aktivitas dan fasilitas, Rencana sirkulasi, Rencana tata hijau, Touring plan Sintesis Alternatif-alternatif solusi untuk potensi dan kendala pada tapak Analisis Deskriptif dan spasial Peta-peta analisis Data tabular Deskripsi sata Produk : • Gambar site plan • Gambar rencana ruang • Gambar rencana sirkulasi • Gambar rencana tata hijau Pengembangan Konsep 1. Data biofisik • Letak, luas, dan aksebilitas • Iklim • Tanah • Topografi dan kemiringan lahan • Vegetasi • Satwa • Hidrologi • Sensuous quality • Tata guna lahan • Fasilitas dan utilitas 2. Data sosial • Kependudukan, opini dan keinginan pengguna

3.2. Metode Studi

Proses perencanaan dilakukan dengan beberapa tahapan meliputi persiapan, inventarisasi, analisis dan sintesis, dan perencanaan Gambar 3. Gambar 3. Bagan Proses Perencanaan Lanskap Gold, 1980 dengan Penyesuaian Metode yang digunakan pada studi ini adalah metode survei dan analisis deskriptif dengan mengacu pada proses perencanaan yang dikemukakan oleh Gold 1980. Perencanaan dilakukan dengan pendekatan sumberdaya dan aktivitas. Pendekatan sumberdaya, yaitu penentuan tipe dan kemungkinan jenis atraksi wisata dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi sumberdaya alam. Pendekatan aktivitas, yaitu dengan mempertimbangkan jenis aktivitas rekreasi yang dapat dikembangkan pada tapak. Tahap persiapan merupakan tahap merumuskan masalah, menentukan arah dan tujuan studi, identifikasi keperluan data dan metode pengambilannya, serta persiapan administrasi berupa pembuatan usulan dan perijinan. Selanjutnya perumusan konsep dasar berdasarkan potensi tapak dan gambaran serta informasi umum yang telah diperoleh. Penentuan konsep dilakukan terlebih dahulu untuk memudahkan dan mengarahkan pengambilan data serta menjadi pengarah pada tahapan perencanaan selanjutnya. Konsep dasar ini akan dikembangkan setelah ditemukan solusi dari analisis data yang telah terkumpul sebelumnya. Tahap inventarisasi adalah tahap pengumpuan data dan informasi dengan mengacu pada konsep serta tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya. Data diperoleh dari hasil pengamatan langsung di tapak dan sekitar tapak, pengambilan foto, studi pustaka berupa laporan kegiatan dan informasi dari instansi terkait serta dari berbagai sumber ilmiah lainnya, dan wawancara. Wawancara dilakukan untuk mengetahui persepsi dan preferensi responden. Pada metode wawancara ini responden dipilih dengan menggunakan metode pengambilan sampel dengan tujuan tertentu purposive sampling. Jenis data berikut kegunaannya pada studi disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Aspek, Jenis, Sumber, dan Kegunaan Data Aspek dan Jenis Satuan Bentuk Sumber Kegunaan A. Biofisik 1. Letak, luas, dan aksesibilitas a. Letak b. Luas c. Aksesibilitas koordinat ha Kuantitatif Deskriptif Survei lapang; Institusi desa; Bakosurtanal Orientasi tapak; Deliniasi tapak; Analisis sirkulasi dan transportasi; Acuan rencana 2. Iklim a. Suhu udara C Kuantitatif BMG Wilayah Analisis Indeks Aspek dan Jenis Satuan Bentuk Sumber Kegunaan A. Biofisik b. Curah hujan c. Kelembaban udara d. Kecepatan angin e. Lama penyinaran mmthn kmjam Kuantitatif Kuantitatif Kuantitatif Kuantitatif Dramaga Kenyamanan THI Temperature Humidity Indeks ; Acuan rencana 3. Tanah a. Jenis tanah Deskriptif LPT Bogor Analisis sifat fisik dan kimia tanah; Analisis kemampuan tanah; Acuan perlakuan konservasi 4. Topografi dan kemiringan lahan a. Kemiringan lahan b. Titik tinggi dan rendah m dpl Spasial Kuantitatif Survei lapang; Bappeda Kab. Bogor; Bakosurtanal Analsiis tingkat kemiringan lahan; Analisis aktivitas, Analisis area yang rawan atau berbahaya; Menentukan area yang memerlukan upaya konservasi tanah dan air; Acuan rencana 5. Vegetasi a. Jenis b. Letak - - Deskriptif Spasial Survei lapang Analisis jenis dan pola penyebaran vegetasi; Menentukan penggunaan jenis tanaman untuk pengembangan; Acuan rencana 6. Satwa a. Jenis - Deskriptif Survei lapang Analisis potensi fungsi satwa untuk pengembangan; Acuan rencana 7. Hidrologi a. Kualitas air b. Debit air c. Distribusi air C; mgl m 3 l - Kuantitatif Kuantitatif Spasial Survei lapang; LPT Bogor Analisis kesesuaian air untuk kegiatan di dalamnya; Acuan rencana 8. Sensuous Quality a. Akustik good akustik dan bad akustik a. Visual good view dan bad view - - Deskriptif Deskriptif Survei lapang Menentukan letak dan arah orientasi area untuk pusat rekreasi; Acuan rencana 9. Tata guna lahan a. Area terbangun b. Area tak terbangun c. Pola penggunaan lahan ha ha Spasial Spasial Survei lapang; Bappeda kab. Bogor; Bakosurtanal Analisis jenis dan klasifikasi penggunaan lahan; Analisis potensi pengembangan ruang; Acuan Lanjutan Tabel 1 Aspek dan Jenis Satuan Bentuk Sumber Kegunaan A. Biofisik rencana 10. Fasilitas dan utilitas a. Fasilitas wisata b. Jaringan jalan dan listrik c. Sistem pengelolaan sampah dan limbah - - - Deskriptif Deskriptif Deskriptif Survei lapang Mengetahui sistem jaringan utilitas sistem pengelolaan sampah dan limbah sebagai pembanding dengan sistem yang ideal; Acuan rencana B. Sosial 1. Kependudukan, opini dan keinginan pengguna a. Jumlah, mata pencahaian, aktivitas, dan karakter masyarakat b. Jumlah kunjungan c. Opini dan keinginan pengguna jiwa jiwathn - Deskriptif Kuantitatif Deskriptif Institusi desa; Survei lapang Mengetahui potensi SDM; Analisis potensi aktivitas wisata; Analisis ruang dan fasilitas; Acuan rencana Pada tahap analisis, data dan informasi tentang biofisik dan sosial tapak yang telah dikumpulkan diklasifikasikan ke dalam potensi dan kendala. Hasil klasifikasi data ke dalam potensi dan kendala tersebut dianalisis secara deskriptif dan spasial sehingga menghasilkan peta-peta analisis, tabel analisis dan deskripsi data. Secara umum, proses analisis dilakukan dengan mencari korelasi antara kondisi dan karakteristik tapak dengan kosep yang akan dikembangkan. Analisis secara kuantitatif bertujuan untuk mengetahui daya dukung rekreasi yang akan dikembangkan. Nilai daya dukung wisata diperhitungkan berdasarkan rata-rata dalam m 2 orang Boulon dalam WTO dan UNEP, 1992 yang disitir oleh Nurisjah et. al , 2003: DD = AS T = DD x K K = NR Selanjutnya dilakukan sintesis berupa alternatif-alternatif pemecahan masalah, yang diperoleh setelah dilakukan analisis terhadap data dan informasi yang telah dikumpulkan serta pengembangan pada konsep dasar. Peta-peta Keterangan DD : Daya Dukung tapak m 2 orang A : Area yang digunakan sebagai wisata S : Standar rata-rata individu T : Total hari kunjungan yang diperkenankan K : Koefisien rotasi N : Jam kunjungan per hari yang diijinkan R : Rata-rata waktu kunjungan Lanjutan Tabel 1 analisis yang dihasilkan sebelumnya disuperposisikan untuk menghasilkan solusi ruang terhadap potensi dan permasalahan pada tapak berupa suatu model block plan . Pada tahap perencanaan, model block plan yang telah diperoleh selanjutnya dikembangkan kepada rencana ruang, aktivitas dan fasilitas, rencana sirkulasi bagi pengunjung maupun masyarakat, dan tata hijau. Pengembangan ini kemudian diterjemahkan melalui rencana tapak site plan yang dilanjutkan dengan penyusunan touring plan berupa sistem atau program perjalanan wisata.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN