98
7.2.4 Persaingan, Struktur dan Strategi
Keunggulan kompetitif suatu negara pada dasarnya lebih ditekankan pada kemampuan suatu perusahaanindustrinegara untuk menentukan posisinya
strategic positioning secara tepat di antara para pesaingnya. Dalam kaitannya
dengan keunggulan kompetitif ini posisi suatu perusahaan industrinegara ditentukan oleh lima faktor persaingan yaitu masuknya pendatang baru, ancaman
produk subtitusi, daya tawar menawar pembeli, daya tawar menawar pemasok dan persaingan di antara peserta persaingan yang ada Porter, 1990.
Persaingan komoditi teh di kancah dunia sangat ketat terutama dari negara-negara produsen teh pesaing Indonesia seperti Cina, India, Kenya dan Sri
Lanka. Negara-negara tersebut selalu melakukan inovasi terutama pada kualitas dan produk hilir tehnya sehingga selalu dijadikan teh utama dalam kancah
perdagangan teh dunia. Selain itu persaingan komoditi teh Indonesia di pasar dunia semakin tergerogoti dengan munculnya pesaing baru di pasar teh dunia,
salah satunya adalah dari Vietnam. Akibatnya usaha untuk mempertahankan pangsa pasar teh Indonesia di dunia akan semakin ketat.
Pasar bebas secara efektif akan diberlakukan tahun 2010. Kondisi ini akan berdampak positif karena memiliki pasar yang lebih luas. Akan tetapi, jika
perusahaan tidak siap, maka dampak negatifnya akan menjadi target pasar bagi negara produsen teh lainnya. Ketatnya persaingan menyulitkan gerak pelaku
ekspor komoditi teh. Struktur pasar komoditi teh internasional adalah oligopoli. Pada pasar
dengan struktur oligopoli, posisi Indonesia masih sebagai pengikut pasar. Posisi ini menyebabkan Indonesia tidak dapat mengambil keputusan yang berkaitan
99 dengan harga maupun produk tanpa terlebih dahulu mengacu kepada pemimpin
pasar atau kepada pesaing-pesaing lainnya. Sebagai pengikut pasar, posisi Indonesia di pasar teh internasional rentan terhadap para penantang pasar. Oleh
sebab itu Indonesia harus segera melakukan langkah-langkah strategis untuk mempertahankan pangsa pasar dengan memasuki pasar-pasar baru yang
prospektif. Percepatan pengembangan produksi dan ekspor teh dengan memperbaiki mutu teh dalam negeri serta percepatan pengembangan industri hilir
teh di Indonesia. Menurut Suprihatini 2004, percepatan pengembangan industri hilir teh di
Indonesia merupakan salah satu strategi untuk merebut pasar dalam rangka meningkatkan devisa negara, menjaring nilai tambah, memperkuat struktur
ekspor, mengurangi risiko fluktuasi harga komoditas teh curah, dan mencegah penurunan nilai tukar, serta antisipasi terhadap kejenuhan pasar komoditas teh
curah di masa mendatang.
7.2.5 Peran Pemerintah