70
Tabel 22. Pangsa Pasar Produsen Teh Hijau HS 090220 Terbesar di Pasar Internasional Periode 2001 - 2005
Negara 2001
2002 2003
2004 2005
Cina 81,56
77,69 74,99
77,19 74,59
Jerman 3,83
4,91 6,45
5,70 6,84
Jepang 1,50
1,94 1,87
2,16 2,67
Tanzania 0,03
0,06 1,45
1,64 1,62
Sumber: UN Commodity Trade Statistics Database COMTRADE diolah, 2007
6.3 Analisis Struktur Pasar dan Persaingan Komoditi Teh Hitam HS 090230
Berdasarkan data ekspor komoditi teh hitam HS 090230 di pasar internasional selama lima tahun, didapatkan nilai rataan HI sebesar 1671,8 dan
nilai rataan CR4 sebesar 71,73 persen. Hal ini menunjukkan bahwa pasar komoditi teh hitam HS 090230 dunia memiliki tingkat konsentrasi sedang karena
nilai HI diantara 1000 hingga 1800 dan nilai CR4 berada diantara 50 hingga 80 persen.
Nilai HI selama lima tahun berada dalam kisaran 1489 hingga 1806 dengan rataan 1671,8, sedangkan nilai CR4 selama lima tahun berada dalam
kisaran 69,49 persen hingga 72,72 persen dengan rataan 71,73 persen. Rasio tingkat konsentrasi yang ditunjukkan dengan nilai CR4 memperlihatkan
kecenderungan dimana empat negara produsen terbesar menguasai lebih dari 69 persen pangsa pasar selama periode tahun 2001 hingga tahun 2005. Hal ini
memperlihatkan bahwa komoditi teh hitam HS 090230 berada pada konsentrasi pasar sedang. Berdasarkan hasil Herfindahl Index HI dan Consentration Ratio
CR4 memberikan kesimpulan bahwa pasar komoditi teh hitam HS 090230 di pasar internasional memiliki tingkat konsentrasi sedang yaitu pasar dengan
struktur pasar lebih banyak oligopoli.
71
Tabel 23. Nilai Herfindahl Index dan Rasio Konsentrasi Komoditi Teh Hitam HS 090230 Tahun 2001 - 2005
Tahun Komoditi Teh HS 090230
Herfindahl Index Nilai Rasio Konsentrasi
CR4 Jumlah
Eksportir Negara
Nilai Herfindahl Index HI
2001 101
1741 71,92
2002 107
1652 69,49
2003 112
1806 72,69
2004 107
1489 72,72
2005 102
1671 71,84
Rata-rata 1671,8
71,73
Sumber: UN Commodity Trade Statistics Database COMTRADE diolah, 2007
Pangsa pasar komoditi teh hitam HS 090230 selama lima tahun terakhir dikuasai oleh negara Sri Lanka, Inggris, India serta Belgia. Sebanyak lebih dari 69
persen pangsa pasar dunia dikuasai oleh keempat negara tersebut. Pangsa pasar tertinggi dipegang oleh Sri Lanka yang perubahan pangsa pasarnya menunjukkan
kecenderungan yang meningkat. Inggris menduduki peringkat kedua setelah Sri Lanka. Setelah negara Inggris terdapat negara India yang perkembangan pangsa
pasarnya tiap tahun mengalami penurunan, jika hal seperti ini terus berlanjut bukan tidak mungkin India akan disusul oleh Belgia. Peringkat keempat adalah
Belgia, perkembangannya di pasar teh hitam HS 090230 berfluktuasi.
Tabel 24. Pangsa Pasar Produsen Teh Hitam HS 090230 Terbesar di Pasar Internasional Periode 2001 - 2005
Negara 2001
2002 2003
2004 2005
Sri Lanka 32,24
32,39 33,33
32,68 37,52
Inggris 15,63
19,02 22,11
24,08 20,67
India 19,37
12,61 11,51
11,01 8,43
Belgia 4,68
5,46 5,73
4,95 5,21
Sumber: UN Commodity Trade Statistics Database COMTRADE diolah, 2007
Menurut Kirana 2001, ciri dari struktur pasar oligopoli ketat adalah jika terdapat penggabungan empat perusahaan atau negara yang memiliki pangsa pasar
60-100 persen. Kesepakatan di antara mereka untuk menetapkan harga relatif mudah. Pasar komoditi teh hitam HS 090230 adalah pasar dengan struktur
72 oligopoli ketat, karena empat negara produsen teh terbesar menguasai pangsa
pasar lebih dari 69 persen. Struktur pasar seperti ini memicu terjadinya persaingan tidak sehat yaitu kolusi. Kolusi ini dimaksudkan agar mereka dapat
mempertahankan keuntungan yang sudah didapat selama ini, bahkan kolusi ini juga dapat dilakukan untuk memperkuat posisi tawar. Hal seperti ini merupakan
ancaman serius bagi negara-negara produsen teh yang pangsa pasarnya rendah seperti Indonesia.
6.4 Analisis Struktur Pasar dan Persaingan Komoditi Teh Hitam HS 090240