Analisis Struktur Pasar Metode Pengolahan dan Analisis Data

47 menganalisis struktur pasar dan daya saing teh di pasar internasional. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan Microsoft Excel 2003.

4.2.1 Analisis Struktur Pasar

Pada penelitian ini digunakan Concentration Ratio dan Herfindahl Index HI untuk mengetahui tingkat konsentrasi pasar teh secara internasional. Tingkat konsentrasi pasar yang diukur akan dikategorikan dan mengarahkan pada bentuk pasar yang terjadi pada pasar teh internasional. Bentuk pasar yang ada akan mempengaruhi tingkat persaingan yang akan dianalisis pada bagian selanjutnya. Analisis struktur pasar dirasakan sangat penting karena berimplikasi kepada persaingan ekonomi di suatu negara dimana dalam kepentingannya menyangkut negara-negara yang saling berkepentingan satu sama lain. Pengukuran tingkat konsentrasi sangat memperhitungkan besaran pangsa pasar yang diperoleh tiap negara dalam komposisi ekspor teh di pasar internasional. Dalam penelitian ini alat analisis Herfindahl Index digunakan dengan tujuan untuk mengetahui struktur pasar komoditi teh di pasar internasional sekaligus mengukur penguasaan pangsa pasar masing-masing negara yang terlibat dalam perdagangan teh tersebut. Menurut Kirana 2001, dari berbagai studi yang ditemukan bahwa pengukuran memiliki korelasi yang tinggi sehingga beberapa ahli berpendapat hasil yang baik dapat diperoleh dengan menggunakan pengukuran H Hirschman-Herfindahl dan E Entrophy sebagai pengganti rasio konsentrasi. Walaupun demikian, rasio konsentrasi tetap merupakan pengukuran serba-guna mengenai derajat kompetisi paling baik. Pengukuran ini lebih jelas daripada pengukuran lain dan mempunyai pengertian lebih mantap. 48 Tahapan yang pertama dilakukan untuk menganalisis pangsa pasar dengan menggunakan Herfindahl Index adalah menghitung pangsa pasar tiap negara produsen teh di pasar internasional melalui besaran nilai ekspor teh. Perhitungan pangsa pasar yang dilakukan menggunakan formula sebagai berikut: Sij = Xij TXj Dimana, Sij = Pangsa pasar teh negara i di pasar internasional Xij = Nilai ekspor teh negara i di pasar internasional TXj = Total nilai ekspor teh di pasar internasiona Formula yang sama kemudian digunakan untuk mengukur struktur pasar dan pangsa pasar suatu negara dalam perdagangan teh internasional, yaitu sebagai berikut: HI = Sij 1 2 + Sij 2 2 + Sij 3 2 + ... + Sij n 2 Dimana, HI = Indeks Herfindahl Si = Pangsa pasar negara ke-i dalam perdagangan teh dunia n = Jumlah negara yang terlibat dalam perdagangan teh dunia Concentration Ratio yang digunakan adalah untuk mengukur persentase pangsa pasar yang dipegang oleh dikonsentrasikan dalam empat CR4 negara produsen teh terbesar di pasar internasional. Rasio konsentrasi pasar CR4 di rumuskan sebagai berikut: CR4 = Sij 1 + Sij 2 + Sij 3 + Sij 4 Dimana, CR4 = Nilai konsentrasi pasar 4 produsen teh terbesar di pasar internasional Sij = Pangsa pasar teh negara i di pasar internasional 49 Rasio konsentrasi yang rendah berarti pasar teh di pasar internasional cenderung terdiri dari banyak negara produsen dan pesaing cenderung tajam. Ketika rasio konsentrasi tinggi maka negara-negara produsen teh terbesar mendominasi dan cenderung berpotensi berperan dalam penetuan harga dan laba ekonomi. Didasarkan pada analisa standar dalam ekonomi industri, bahwa struktur dikatakan berbentuk oligopoli bila empat negara produsen terbesar menguasai minimal 40 persen pangsa pasar penjualan dari industri yang bersangkutan CR4 = 40 . Apabila kekuatan keempat produsen tersebut dianggap sama, maka pangsa penjualan atau produksi masing-masing produsen adalah 10 persen dari nilai penjualan atau produksi suatu industri. Apabila penguasaan pasar oleh sepuluh produsen atau kurang dalam suatu industri merupakan batas minimum suatu industri berbentuk oligopolistik, maka terdapat kecenderungan peningkatan derajat penguasaan pasar dari tahun ke tahun. Sejalan dengan peningkatan derajat penguasaan pasar tersebut, beberapa subsektor industri telah beralih dari struktur persaingan dengan oligopolistik. Semakin sedikit jumlah produsen yang dominan dalam suatu industri 1Herfindahl Index semakin kecil maka struktur industri semakin terkonsentrasi. Nilai Herfindahl Index ini berkisar antara 0 hingga 1 atau 10.000 yang merupakan kuadrat dari 100 . Jika nilai Herfindahl Index mendekati 0 berarti struktur pasar industri yang bersangkutan cenderung ke pasar persaingan competitive market, sementara jika indeks bernilai lebih dari 1 atau 10.000 maka stuktur pasar industri tersebut cenderung bersifat monopoli. Semakin cenderung pasar ke arah monopoli maka semakin tinggi konsentrasinya. 50 Herfindahl Index akan semakin berarti jika diketahui nilai 1 Herfindahl Index 1H2 yang mencerminkan jumlah perusahaan yang menguasai suatu industri Swaranindita, 2005. Struktur pasar juga dapat diklarifikasikan berdasarkan rasio konsentrasinya yang dapat dirumuskan dari dua alat ukur yaitu HI dan CR4 sebagai berikut 8 : - Konsentrasi pasar yang tinggi dicirikan dengan nilai CR4 yang berkisar antara 80 hingga 100 persen, sedangkan kisaran nilai HI yaitu antara 1800 hingga 10000. Bentuk pasar yang mungkin untuk tingkat konsentrasi tinggi adalah monopoli atau sedikit monopoli yang cenderung oligopoli. - Konsentrasi pasar sedang dicirikan dengan nilai CR4 antara 50 hingga 80 persen dan nilai HI yang berkisar antara 1000 hingga 1800. Bentuk pasar untuk tingkat konsentrasi sedang adalah lebih banyak oligopoli. - Konsentrasi pasar rendah dicirikan dengan nilai CR4 antara 0 dan 50 persen dan HI antara 0 dan 1000. Bentuk pasar yang sangat ekstrim adalah persaingan sempurna, namun sekurang-kurangnya adalah persaingan monopolistik. Bahkan dapat dimungkinkan pasar dengan sedikit oligopoli. Nilai CR semakin banyak digunakan adalah CR4 dan CR8 menunjukkan persentase output pasar yang dihasilkan oleh empat atau delapan produsen terbesar dalam industri. Semakin besar nilai rasio konsentrasi menunjukkan bahwa industri tersebut semakin terkonsentrasi dan semakin sedikit jumlah produsen yang berada di pasaran, sedangkan semakin rendah rasio konsentrasi menunjukkan konsentrasi pasar yang rendah, persaingan yang lebih ketat dikarenakan tidak ada produsen secara signifikan menguasai pasar. Dengan 8 http:www.quickmba.com , 16 Mei 2007 51 mengetahui nilai indeks Herfindahl dan rasio konsentrasi empat produsen terbesar ini maka industri teh nasional secara tidak langsung dapat mengetahui konsentrasi industri dan struktur pasar persaingan dimana Indonesia dan negara-negara produsen teh lainnya bersaing, serta menyesuaikan strategi kompetitif yang akan digunakan. Tipe struktur pasar selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 11. Tipe Pasar mulai dari Monopoli Murni sampai dengan Persaingan Murni Tipe Pasar Kondisi Utama Monopoli Murni Suatu negara memiliki 100 persen dari pangsa pasar Perusahaan yang dominan Suatu negara memiliki 50-100 persen dari pangsa pasar dan tanpa pesaing yang kuat Oligopoli Ketat Penggabungan empat negara terkemuka yang memiliki pangsa pasar 60-100 persen. Kesepakatan diantara mereka untuk menetapkan harga relatif mudah Oligopoli Longgar Penggabungan empat negara terkemuka yang memiliki pangsa pasar 40 persen atau kurang dari pangsa pasar. Kesepakatan diantara mereka untuk menetapkan harga sebenarnya tidak mungkin Persaingan Monopolistik Banyak pesaing yang efektif, tidak satupun yang memiliki lebih dari 10 persen pangsa pasar Persaingan Murni Lebih dari 50 pesaing yang mana tidak satupun memiliki pangsa pasar yang berarti Sumber: Wihana K. Jaya, Ekonomi Industri, 2001

4.2.2 Analisis Keunggulan Komparatif