Kesempatan Keunggulan Kompetitif Komoditi Teh Indonesia: Analisis Teori Berlian

102

7.2.6 Kesempatan

Menurut Suprihatini 2005, permintaan pasar dunia akan produk teh yang semakin meningkat seiring dengan laju kenaikan penduduk dan pendapatan. Hal ini sejalan dengan hasil pendugaan tingkat konsumsi teh dunia diperkirakan selama periode 2003-2010 akan terjadi peningkatan konsumsi teh dunia menjadi rata-rata sekitar 1.337.148 ton, atau meningkat sebesar 16,6 persen dibandingkan konsumsi selama periode 1995-2000. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk mengembangkan pasar teh Indonesia di dunia. Kesempatan terbesar teh adalah khasiatnya yang sangat baik untuk kesehatan. Teh telah dikenal sebagai pangan fungsional untuk memperlambat proses penuaan. Teh terbuat dari daun Camelia sinensis tumbuhan perdu. Di dalamnya terkandung campuran berbagai antioksidan yang larut dalam air panas ketika kita menyeduhnya. Antioksidan popular yang terdapat dalam teh adalah katekin. Kemanjuran katekin untuk melawan radikal bebas bukan saja akan menghambat laju penuaan tetapi juga akan membuat kita hidup lebih lama. Penelitian di Belanda menghasilkan kesimpulan yang sama yaitu bahwa minum teh setiap hari akan menurunkan risiko kematian yang disebabkan oleh apapun dan terutama karena penyakit jantung 21 . Dengan semakin banyaknya manfaat teh bagi kesehatan, maka diharapkan makin banyak konsumen yang beralih ke komoditi teh . Indonesia sebenarnya memiliki potensi pasar yang cukup besar mengingat peluang pasar domestik sangat potensial, dilihat dari jumlah penduduk Indonesia yang saat ini telah mencapai kurang lebih 250 juta jiwa. Jika diasumsikan ada 50 21 “Pangan Fungsional dan Dampaknya Terhadap Kesehatan”, http:www.situshijau.co.id , 9 Juni2007 103 persen atau 125 juta jiwa penduduk Indonesia mengkonsumsi teh maka diperkirakan konsumsi teh akan naik dari 200 gram menjadi 500 gram atau 0,5 kg per kapita tahun. Maka potensi penjualan lokal adalah 125 juta jiwa X 0,5 kg = 62.500.000 kg = 62.500 ton per tahun. Mempelajari data tersebut di atas, tampak bahwa pasar lokal cukup menjanjikan, sehingga masalah persaingan pada pasar ekspor dan kelebihan produksi yang dialami oleh perusahaan teh saat ini dapat teratasi. Namun, perusahaan perlu kerja keras dengan mengintensifkan promosi, terutama sekali informasi tentang manfaat dan pentingnya minum teh dalam lingkungan keluarga. Peluang di pasar dunia cukup menjanjikan karena konsumsi teh perkapita negara-negara barat bisa dikatakan cukup tinggi yaitu diatas 500 gram perkapita. Beberapa diantaranya seperti Inggris, Rusia, Pakistan, Amerika Serikat, Jerman dan Mesir. Negara-negara tersebut merupakan importir teh terbesar di dunia secara terus-menerus selama lebih dari sepuluh tahun terakhir. Namun, perbedaan iklim, kondisi geografis dan luas wilayah tiap negara menyebabkan negara tersebut tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya terhadap komoditi teh, karena sifat tanaman teh yang hanya dapat tumbuh dengan baik pada kondisi alam tropis di dataran tinggi 200 sampai 2000 meter dpl serta membutuhkan tempat yang relatif luas dalam pembudidayaannya. Hal ini merupakan kesempatan baik bagi Indonesia untuk memperluas pangsa pasar tehnya di kancah dunia mengingat iklim serta letak geografis Indonesia yang sangat mendukung dalam pembudidayaan teh. 104

VIII. KESIMPULAN DAN SARAN

8.1 Kesimpulan

1. Selama periode 1996 – 2005 perkembangan laju pertumbuhan produktivitas yaitu sebesar 11,3 persen menunjukkan peningkatan yang cukup besar, tetapi laju pertumbuhan produksi komoditi teh Indonesia hanya meningkat sedikit yaitu sebesar 0,71 persen. Hal ini dikarenakan laju pertumbuhan luas areal teh yang mengalami penurunan sebesar 1,12 persen. 2. Secara umum perkembangan ekspor komoditi teh hijau HS 090210 selama periode 2001 – 2005 menunjukkan peningkatan pangsa pasar yang ditandai dengan laju perkembangan positif. Sedangkan komoditi teh hitam HS 090230 selama periode tersebut mengalami peningkatan nilai ekspor yang pesat dan memiliki laju pertumbuhan yang paling tinggi. Pesaing utama Indonesia untuk kedua komoditi ini adalah negara Cina, Sri Lanka dan India. Sementara perkembangan pangsa pasar ekspor Indonesia untuk komoditi teh hijau HS 090220 dan teh hitam HS 090240 selama periode 2001-2005 cenderung mengalami penurunan terhadap penguasaannya di pasar dunia. Pesaing utama Indonesia dalam mengekspor komoditi teh hijau HS 090220 dan teh hitam HS 090240 adalah negara Sri Lanka, Kenya, Cina dan India. 3. Struktur pasar yang dihadapi Indonesia dalam pasar teh internasional terdiri dari pasar persaingan oligopoli dan monopoli. Posisi Indonesia di masing- masing pasar tersebut adalah market follower atau pengikut pasar. Akibatnya posisi Indonesia di pasar teh dunia sangat rentan terhadap para penantang pasar yang kuat. Pesaing utama Indonesia dalam perdagangan teh dunia adalah Sri