16 Indonesia adalah salah satu negara produsen teh terbesar, tetapi tingkat
konsumsi teh di Indonesia lebih rendah dibandingkan negara-negara lain yang tidak menghasilkan teh seperti Irak dan Inggris. Konsumsi teh Indonesia tergolong
rendah yaitu 288 gram perkapita per tahun. Tingkat konsumsi teh dikatakan tinggi jika telah mencapai lebih dari 500 gram perkapita per tahun. Tingkat orang
mengkonsumsi teh di Inggris enam kali lipat lebih besar dibandingkan di Indonesia. Hal ini menunjukkan tingkat mengkonsumsi teh masyarakat Indonesia
masih rendah. Rendahnya tingkat konsumsi teh di Indonesia karena masyarakat belum banyak mengetahui tentang manfaat atau khasiat dari mengkonsumsi teh
6
.
2.4 Pemasaran Teh Indonesia
Ekspor teh di Indonesia secara umum di bedakan menjadi dua jenis yaitu teh hitam dan teh hijau. Selama kurun waktu 2001-2005, teh Indonesia yang
diekspor sebagian besar dalam bentuk teh hitam yakni berkisar antara 90,68 – 96,24 persen dari seluruh total ekspor teh Indonesia, sedangkan sisanya berkisar
antara 3,76 – 9,32 persen saja yang merupakan teh hijau BPS, 2006. Dari hasil produksi teh yang dihasilkan hanya sebagian kecil saja yang dipasarkan di dalam
negeri sedangkan sebagian besar sisanya dipasarkan ke luar negeri diekspor. Pasar produk teh Indonesia telah memasuki lima benua yaitu Asia, Afrika,
Australia, Amerika dan Eropa. Dari kelima benua tersebut benua Asialah yang merupakan pangsa pasar utama ekspor teh Indonesia.
Hingga sekarang ekspor teh Indonesia seluruhnya tidak kurang dari limapuluh negara tujuan. Penjualan ekspor komoditi teh ini dilakukan dengan tiga
cara yaitu dengan auction on sample atau lelang, secara forward sales atau
6
Jy., “ Catat: Teh Minuman Paling Unggul”, http:www.kompas.com
, 15 Juni 2007
17 penjualan di muka dan long term contract. Sebagian besar teh Indonesia yang
dipasarkan di luar negeri dipasarkan melalui lelang auction on sample yang berlangsung di Jakarta sejak tahun 1972, dimana pada tahun tersebut Jakarta
sudah diakui sebagai salah satu pusat lelang dunia. Pembeli yang berminat mengirimkan wakilnya untuk mengikuti auction tersebut dan menyampaikan
tawaran harganya sesuai dengan yang di intruksikan oleh kliennya di luar negeri sehingga pada auction ini terjadi pembentukan harga yang disepakati oleh
pembeli dan penjual. Pemasaran teh produksi Indonesia yang akan diekspor ke luar negeri
dikoordinir oleh Kantor Pemasaran Bersama PT. Perkebunan Nusantara KPB PTPN. Sekali dalam setiap minggu yaitu biasanya pada hari rabu, KPB PTPN
mengadakan penjualan teh dengan sistem lelang di Jakarta. Pihak penjual yang berniat menjual hasil produksi tehnya ke luar negeri adalah beberapa PTP dan
perusahaan-perusahaan swasta, sedangkan pembeli adalah wakil para importir atau biasa disebut sebagai buying agent.
Selain disalurkan melalui KPB ada juga ekspor teh yang dijual secara langsung lewat beberapa kota besar seperti Semarang, Medan dan Belawan. Pada
Gambar 1 dapat dilihat jalur tataniaga ekspor teh Indonesia. Dari gambar terdapat tiga perkebunan yaitu Perkebunan Rakyat PR, Perkebunan Besar Negara PBN,
dan Perkebunan Besar Swasta PBS yang memproduksi teh hitam dan teh hijau. Komoditi tersebut dipasarkan dengan dua jalur yaitu melalui Kantor Pemasaran
Bersama KPB atau langsung lewat pelabuhan sehingga sampai pada konsumen di luar negeri.
18
Gambar 1. Jalur Tataniaga Ekspor Teh Indonesia
2.5 Penelitian Terdahulu