10
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Keragaman Jenis Teh
Menurut Spillane 1992 teh pada umumnya digolongkan dalam empat golongan, yaitu: 1 teh yang difermentasikan atau teh hitam fermented ; 2 teh
yang tidak difermentasikan atau teh hijau non fermented ; 3 teh yang setengah difermentasikan atau oolong semi fermented ; dan 4 teh ekstrak extract tea.
Tanaman teh merupakan salah satu tanaman perdu yang selalu berdaun hijau evergreen shrub yang dapat tumbuh 15 sampai 30 kaki tingginya, akan
tetapi penanaman teh terus menerus dipotong pada ketinggian tiga sampai lima kaki saja. Tanaman ini tumbuh baik dataran tinggi, dan paling produktif di dataran
tropis. Daerah komersial teh dunia terpusat pada pegunungan yang terletak dekat atau di sekitar khatulistiwa antara 42° LU dan 33° LS. Tanaman teh dapat tumbuh
subur di daerah dengan ketinggian 200 sampai 2 000 meter di atas permukaan air laut. Semakin tinggi letak daerahnya, semakin menghasilkan mutu teh yang baik.
Menurut Spillane 1992 berdasarkan ketinggian lokasinya, pengusahaan teh dapat digolongkan ke dalam lima golongan yaitu :
1. High Grown, untuk teh dari perkebunan dengan ketinggian di atas 1 500 m
seperti : Perkebunan Sinumbra, Perkebunan Sperata di Jawa Barat. 2.
Good Medium, untuk teh dari perkebunan di daerah antara 1 200 – 1 500 m, seperti : Perkebunan Malabar, Perkebunan Kertamanah, Perkebunan
Gunung mas, Perkebunan Goalpara di Jawa Barat.
11 3.
Medium, untuk teh dari perkebunan di daerah antara 1 000 – 1 200 m, seperti : Perkebunan Wonosari di Jawa Timur, Perkebunan Panghaeotan di
Jawa Barat. 4.
Low Medium, untuk teh dari perkebunan di daerah antara 800 – 1 000 m, sperti : Perkebunan Pasir Nangka, Perkebunan Cikopi Selatan dan lainnya
di Jawa Barat. 5.
Common, untuk teh dari perkebunan di daerah di bawah 800 m, seperti Perkebunan Gunung Raung.
Faktor-faktor lain yang dapat mendukung bagi pengusahaan teh yang baik adalah letak dan sarana perhubungan antara perkebunan dengan pabrik
pengolahan. Hal ini berkaitan dengan mutu teh yang dihasilkan mengingat pucuk teh adalah barang yang cepat busuk, dan harus segera diolah setelah dipetik paling
lama 1,5 hari. Bagian yang dipanen adalah daunnya. Daun ini kemudian diolah menjadi teh hitam, teh hijau, dan teh oolong. Ketiga jenis teh ini dihasilkan dari
daun tanaman yang sama dengan proses pengolahan yang berbeda. Dari ketiga teh ini yang diperdagangkan Indonesia adalah teh hitam dan teh hijau.
Teh hitam adalah teh yang dihasilkan dari proses fermentasi proses pemeraman yang merupakan ciri khasnya. Teh hitam ini dihasilkan dari proses
pelayuan withering untuk menurunkan kadar air dan memudahkan penggulungan pada proses berikutnya. Pada proses penggulungan, daun teh
disortasi untuk memisahkan daun yang berukuran besar dan kecil dengan tujuan agar proses fermentasi dapat dilakukan dengan sempurna dan merata hasilnya.
Kemudian dilakukan fermentasi dalam ruang khusus yang dijaga kelembabannya.
12 Setelah proses fermentasi, daun teh dikeringkan dalam mesin pengering yang
dialiri udara panas. Teh hijau dihasilkan melalui proses pengolahan tanpa proses fermentasi,
hanya melalui proses pengeringan daun setelah dipetik. Pengolahan dilakukan secara sederhana dengan proses pemanasan yang menggunakan alat yang
sederhana pula. Sebelum dikonsumsi, umumnya teh hijau dicampur dengan daun melati yang telah dikeringkan. Pencampuran ini berguna untuk menghilangkan
bau yang tidak dapat hilang akibat tidak difermentasi. Teh oolong merupakan jenis peralihan antara teh hitam dan teh hijau yang
mengalami setengah fermentasi, berbeda dengan proses pengolahan teh hitam, untuk menghasilkan daun teh yang telah dilayukan kemudian dipanaskan dengan
menggunakan panas api atau udara panas. Setelah proses pemanasan dilakukan proses fermentasi, selanjutnya dimasukkan dalam mesin penggulung dan akhirnya
dikeringkan. Teh oolong ini tidak dikenal di Indonesia dan merupakan teh khas Cina dan Taiwan.
Komoditi teh menurut kode HS Internasional dibagi ke dalam empat kelompok yaitu :
Tabel 6. Kode HS Produk Pertanian untuk Komoditi Teh
Kode HS Nama
Komoditi Komoditi Turunan
090210 Teh
Teh hijau tidak difermentasi dikemas dalam kemasan 3 kg
090220 Teh
Teh hijau tidak difermentasi dikemas dalam kemasan 3 kg
090230 Teh
Teh hitam difermentasi dan teh difermentasi sebagian dikemas dalam kemasan 3 kg
090240 Teh
Teh hitam difermentasi dan teh difermentasi sebagian dikemas dalam kemasan 3 kg
Sumber: UN Commodity Trade Statistics Database COMTRADE, 2007
13
2.2 Perkembangan Produksi dan Ekspor Teh Dunia