59 berkualitas tinggi saja. Terjadinya over supply ini, menyebabkan harga teh turun
dan menyulitkan negara produsen. Sementara Indonesia mengalami kendala kualitas sejak awal, sehingga rata-rata harga yang diterima juga rendah. Oleh
karena itu untuk mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar komoditi teh Indonesia harus meningkatkan kualitas tehnya. Selain itu perlunya diversifikasi
dari produk hilir teh agar Indonesia mendapatkan nilai tambah value added dari komoditi teh nasional.
5.2 Perkembangan Ekspor Teh Indonesia
Seiring dengan tumbuhnya perekonomian suatu negara, permintaan impor atas suatu barang, termasuk kelompok komoditi teh mengalami peningkatan. Di
pasar global, pangsa pasar perdagangan teh dapat dikelompokkan menjadi lima kelompok. Kelompok pasar yang pertama adalah kelompok pasar yang meliputi
pasar teh Polandia, Hongaria, Amerika Serikat dan Kanada. Kelompok pasar kedua terdiri dari pasar Eropa Barat, Australia, Jepang, negara-negara Eropa
Timur secara umum, Turki, negara-negara Amerika Utara dan Amerika Selatan secara umum. Kelompok pasar yang ketiga meliputi pasar teh negara Pakistan,
Afghanistan, Mesir, Malaysia, dan Singapura. Kelompok pasar yang keempat meliputi pasar teh negara Iran dan negara-negara Timur Tengah secara umum.
Yang terakhir adalah kelompok pasar kelima yang meliputi pasar teh negara- negara Irak, Siria, dan wilayah Rusia khususnya Federasi Rusia Suprihatini,
2004. Pada Gambar 5 dapat dilihat negara yang menjadi tujuan ekspor teh Indonesia.
60
Gambar 5. Negara-negara Tujuan Ekspor Teh Indonesia Produksi teh Indonesia selain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri
juga untuk memenuhi kebutuhan dunia. Sebagian besar produksi teh Indonesia adalah untuk tujuan ekspor. Jenis teh yang diekspor Indonesia 90,68 – 96,24
persen merupakan jenis teh hitam sedangkan sisanya 3,76 – 9,32 persen merupakan teh hijau. Hal ini disebabkan karena sekitar 71 persen jenis teh hitam
mendominasi distribusi produksi teh dunia, sedangkan teh hijau lebih banyak diproduksi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Menurut BPS 2006, teh Indonesia diekspor ke berbagai negara tujuan. Pada tahun 2004 tercatat tidak kurang dari 74 negara dan pada tahun 2005 tercatat
59 negara yang jadi pangsa pasar teh Indonesia. Penurunan pangsa pasar ekspor Indonesia di dunia juga terkait dengan perkembangan posisi pangsa pasar ekspor
teh Indonesia di dunia yang mengalami penurunan. Menurut Penelitian Bank Dunia 2004, stagnasi pertumbuhan ekspor
Indonesia disebabkan oleh empat faktor, antara lain: i biaya yang lebih tinggi menjadikan ekspor Indonesia lebih mahal dibandingkan para pesaingnya; ii
lemahnya iklim usaha menghambat investasi dalam industri ekspor; iii rendahnya akses terhadap kualitas dan kuantitas prasarana yang memadai,
61 mengakibatkan inefisiensi perdagangan, dan iv munculnya negara-negara
pesaing, seperti Vietnam dan Cina, sebagai ancaman terhadap produk-produk ekspor utama Indonesia.
Perkembangan pasar komoditi teh internasional tidak terlepas dari pertumbuhan ekspor produk teh. Komoditi teh yang dimaksud didasarkan pada
data COMTRADE dengan kode HS 090210 Teh hijau dikemas 3kg; HS 090220 Teh hijau dikemas 3kg; HS 090230 Teh hitam dikemas 3kg; HS
090240 teh hitam dikemas 3 kg. Pemilihan kode HS tersebut didasarkan pada perbedaan negara tujuan ekspor dari masing-masing kode HS.
Tabel 15. Pangsa Pasar Komoditi Teh Hijau HS 090210 Sri Lanka, India, Kenya, Cina, Indonesia, Argentina, Tanzania dan Uganda Tahun
2001-2005 dalam
Negara
Pangsa Pasar
2001 2002
2003 2004
2005
Sri Lanka 3,19
3,09 3,70
4,05 3,90
India 0,58
0,44 0,93
0,86 0,51
Kenya 0,05
0,03 0,48
1,18 0,75
Cina 59,74
55,17 55,64
54,43 55,95
Indonesia 1,02
1,14 0,62
2,18 6,11
Argentina 0,004
0,006 0,006
0,01 0,02
Tanzania 0,01
0,02 0,003
0,008 0,008
Uganda 0,38
0,60 0,12
0,49 0,42
Sumber: UN Commodity Trade Statistics Database COMTRADE diolah, 2007
Perkembangan pangsa pasar ekspor teh hijau HS 090210 Indonesia di dunia tahun 2001 sampai 2005 cenderung meningkat. Pada tahun 2003 Indonesia
hanya mampu menguasai pangsa pasar dunia dengan memperoleh 0,62 persen dimana pangsa pasar Indonesia pada tahun tersebut merupakan pangsa pasar yang
terendah selama lima tahun terakhir. Pangsa pasar tertinggi diraih Indonesia pada tahun 2005 sebanyak 6,11 persen. Penguasa pangsa pasar tertinggi untuk komoditi
teh hijau HS 090210 adalah negara Cina dimana negara tersebut menguasai hampir 50 persen pangsa pasar teh hijau dunia. Perkembangan pangsa pasar teh
62 hijau negara Cina selama lima tahun terakhir cenderung mengalami penurunan.
Hal ini merupakan peluang bagi Indonesia agar bisa meningkatkan pangsa pasar teh hijau HS 090210 di dunia.
Perkembangan pangsa pasar teh hijau Indonesia komoditi HS 090220 dari tahun 2001 sampai tahun 2005 dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Pangsa
pasar terendah diraih Indonesia pada tahun 2005 dengan pangsa pasar hanya sebesar 0,45 persen. Pada tahun 2001 pangsa pasar Indonesia untuk komoditi teh
hijau HS 090220 sebesar 2,81 persen, dimana nilai pangsa pasar tersebut merupakan pangsa pasar tertinggi yang dapat dicapai Indonesia selama lima tahun
terakhir. Pangsa pasar tertinggi untuk komoditi HS 090220 diraih oleh negara Cina,
dimana negara Cina menguasai lebih dari 70 persen pangsa volume ekspor di dunia. Perkembangan pangsa pasar teh hijau HS 090220 negara Cina selama
periode 2001-2005 cenderung berfluktuasi. Ketidakstabilan pangsa pasar ini merupakan peluang bagi Indonesia agar dapat meningkatkan pangsa pasarnya di
dunia.
Tabel 16. Pangsa Pasar Komoditi Teh Hijau HS 090220 Sri Lanka, India, Kenya, Cina, Indonesia, Argentina, Tanzania dan Uganda Tahun
2001-2005 dalam
Negara
Pangsa Pasar
2001 2002
2003 2004
2005
Sri Lanka 0,06
0,14 0,21
0,36 0,39
India 0,32
0,82 1,14
1,13 1,99
Kenya 0,004
0,001 0,19
0,11 0,12
Cina 81.56
77,69 82,89
86,13 77,18
Indonesia 2,81
2,26 1,4
0,54 0,45
Argentina 0,17
0,16 0,22
0,46 0,37
Tanzania 0,03
0,06 1,6
1,83 1,68
Uganda 0,04
0,26 0,004
0,11 0,19
Sumber: UN Commodity Trade Statistics Database COMTRADE diolah, 2007
63 Perkembangan pangsa pasar komoditi teh hitam Indonesia HS 090230
selama tahun 2001-2005 cenderung mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun ke tahun. Pangsa pasar tertinggi di raih Indonesia pada tahun 2005 dengan
pangsa pasar sebesar 5,60 persen, sedangkan pangsa pasar terendah terjadi pada tahun 2001 dan 2003 dengan pangsa pasar sebesar 0,16 persen. Peningkatan
pangsa pasar ekspor teh hitam HS 090230 ini merupakan angin segar bagi Indonesia dan harus tetap ditingkatkan agar Indonesia bisa meningkatkan
keberadaannya sebagai eksportir kelima terbesar di dunia.
Tabel 17. Pangsa Pasar Komoditi Teh Hitam HS 090230 Sri Lanka, India, Kenya, Cina, Indonesia, Argentina, Tanzania dan Uganda Tahun
2001-2005 dalam
Negara
Pangsa Pasar
2001 2002
2003 2004
2005
Sri Lanka 32,34
32,39 33,33
28,88 33,90
India 19,37
12,61 11,51
9,72 7,62
Kenya 0,11
0,11 0,09
0,01 0,03
Cina 1,20
1,36 1,32
1,20 1,98
Indonesia 0,16
0,19 0,16
4,82 5,60
Argentina 0,06
0,05 0,04
0,04 0,07
Tanzania 0,008
0,06 0,008
0,12 Uganda
2,28 2,73
0,68 2,70
1,59 Sumber: UN Commodity Trade Statistics Database COMTRADE diolah, 2007
Perkembangan pangsa pasar komoditi teh hitam Indonesia HS 090240 selama tahun 2001 sampai tahun 2005 cenderung mengalami penurunan setiap
tahunnya. Pangsa pasar terendah terjadi pada tahun 2005 dimana pangsa pasarnya hanya sebesar 3,65 persen. Pangsa pasar tertinggi diraih oleh Indonesia pada tahun
2003 dengan pangsa pasar sebesar 5,83 persen. Peraih pangsa pasar tertinggi untuk komoditi teh hitam HS 090240 adalah negara Sri Lanka dan Kenya. Kedua
negara tersebut menguasai pangsa pasar komoditi teh hitam HS 090240 lebih dari 20 persen terhadap penguasaannya di seluruh dunia. Namun, kedua negara ini
perkembangannya selama periode 2001-2005 cenderung berfluktuasi. Hal ini
64 merupakan peluang bagi Indonesia agar dapat meningkatkan penguasaan pangsa
pasar ekspor teh hitam HS 090240 di dunia.
Tabel 18. Pangsa Pasar Komoditi Teh Hitam HS 090240 Sri Lanka, India, Kenya, Cina, Indonesia, Argentina, Tanzania dan Uganda Tahun
2001-2005 dalam
Negara
Pangsa Pasar
2001 2002
2003 2004
2005
Sri Lanka 26,67
31,45 24,81
26,99 38,05
India 12,22
18,05 15,03
16,90 24,15
Kenya 29,61
11,09 30,87
27,50 25,53
Cina 6,12
6,86 5,12
5,17 7,15
Indonesia 6,08
7,60 5,83
3,81 3,65
Argentina 2,72
3,14 2,15
2,34 3,63
Tanzania 1,85
2,29 1,40
1,50 1,84
Uganda 0,67
0,71 0,15
0,62 1,40
Sumber: UN Commodity Trade Statistics Database COMTRADE diolah, 2007
65
VI. STRUKTUR PASAR DAN PERSAINGAN KOMODITI TEH DI PASAR INTERNASIONAL