Kerangka Pemikiran Operasional KERANGKA PEMIKIRAN

43

3.2 Kerangka Pemikiran Operasional

Komoditi teh Camelia sinensis bagi Indonesia merupakan salah satu komoditi unggulan ekspor Indonesia serta salah satu penghasil devisa negara. Selain itu teh juga berperan dalam penyedia lapangan kerja, pelestarian lingkungan serta komoditi pertanian yang mampu menembus pasar internasional. Namun, dalam beberapa tahun terakhir ini volume ekspor teh Indonesia berfluktuasi sehingga Indonesia banyak kehilangan pangsa pasar di negara-negara yang menjadi tujuan ekspornya. Hal ini terlihat dari pangsa pasar ekspor teh Indonesia yang mengalami penurunan. Sedangkan dari segi kualitas teh Indonesia belum bisa dikatakan stabil karena teh dari Indonesia hanya sebagai teh pencampur dan bisa diganti dengan teh yang lain. Ketidakstabilan kualitas teh Indonesia juga dipengaruhi musim di Indonesia. Akibat ketidakstabilan kualitas teh maka teh Indonesia sulit ditempatkan sebagai teh utama dalam kancah perdagangan teh dunia. Munculnya pesaing-pesaing baru dalam perdagangan teh dunia seperti Vietnam mempengaruhi atau bahkan dapat menurunkan pangsa pasar Indonesia ke negara konsumen teh di dunia. Negara Vietnam sebagai pesaing Indonesia memiliki beberapa kesamaan dengan Indonesia terutama ditandai oleh rendahnya aplikasi teknologi dan padat karya. Menurut ITC 2006, pada periode 2001 – 2005 penguasaan pangsa pasar ekspor teh Vietnam terhadap dunia cenderung meningkat dan rata-rata laju pertumbuhan volume ekspor teh selama lima tahun sebesar 10,97 persen, sedangkan rata-rata laju pertumbuhan ekspor Indonesia pada periode yang sama hanya sebesar -13,29 persen. Hal ini merupakan ancaman serius bagi produk komoditi teh Indonesia. 44 Berdasarkan permasalahan tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji perkembangan produksi dan ekspor kelompok komoditi teh Indonesia, menganalisis struktur pasar teh yang dihadapi Indonesia dalam perdagangan internasional serta menganalisis posisi daya saing ekspor komoditi teh Indonesia di pasar internasional. Dalam penelitian ini terdapat beberapa penelitian terdahulu yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini. Penelitian yang dilakukan Swaranindita dapat disimpulkan bahwa kemampuan daya saing komoditi perikanan khususnya udang Indonesia memiliki daya saing yang kuat. Namun, beberapa tahun belakangan ini pangsa pasar udang Indonesia terhadap dunia cenderung menurun. Dilihat dari posisi keunggulan kompetitif, komoditi udang menghadapi berbagai faktor dan kendala sehingga industri budidaya nasional dalam negeri belakangan ini menurun daya saingnya. Tahapan pertama dalam penelitian ini adalah menganalisis pangsa pasar dan struktur pasar dengan pendekatan Herfindahl Index dan Concentration Ratio. Tahapan kedua adalah menganalisis keunggulan komparatif dengan Revealed Comparative Advantage RCA. RCA ini digunakan untuk menjelaskan kekuatan daya saing komoditi teh Indonesia secara relatif terhadap produk sejenis dari negara lain dunia yang juga menunjukkan posisi komparatif Indonesia sebagai produsen teh dibandingkan dengan negara lainnya dalam pasar teh internasional. Tahapan terakhir adalah menganalisis keunggulan kompetitif dengan pendekatan Teori Berlian Porter Porter’s Diamond Theory tentang keunggulan bersaing negara-negara. Teori Berlian Porter menganalisis faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi keunggulan kompetitif suatu negara. 45 Gambar 4. Kerangka Operasional Analisis Keunggulan Kompetitif Komoditi Teh Indonesia Teori Berlian Porter Faktor Internal dan Eksternal Analisa Keunggulan Komparatif Komoditi Teh Indonesia Analisis Indeks RCA Analisa Struktur Pasar Teh Dunia Pendekatan Indeks Herfindahl dan CR4 Kekuatan Daya Saing Teh Struktur Pasar dan Pangsa Pasar Konsep Pengembangan Daya Saing Teh dalam Menghadapi Pasar Global Posisi Daya Saing Komoditi Teh Indonesia Pasar Teh Indonesia • Produksi • Ekspor • Luas Areal Lahan • SDM • Konsumsi Teh Dalam dan Luar Negeri • IPTEK • Modal • Industri Terkait • Kebijakan Pemerintah Pasar Teh Dunia : • Nilai Ekspor Sektor Teh Negara Produsen Teh di Dunia • Total Ekspor dari Negara Produsen Teh • Total Ekspor Dunia dari Sektor Teh • Total Ekspor dunia Permasalahan yang dihadapi: • Pangsa pasar ekspor teh Indonesia menurun • Ketidakstabilan kualitas teh Indonesia • Munculnya pesaing baru 46

IV. METODE PENELITIAN

4.1 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data nilai dan jumlah ekspor teh baik menurut kelompok produk dan negara asal, serta informasi yang berkaitan dengan pasar teh secara internasional. Secara khusus juga digunakan informasi yang menyangkut potensi sumberdaya teh di Indonesia untuk kajian keunggulan kompetitif. Sumber-sumber data merupakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik, CCDC Jawa Barat, Direktorat Jenderal Perkebunan, Lembaga Riset Perkebunan Indonesia, International Trade Centre ITC, International Tea Comittee ITC, United Nations Commodity Trade Statistics Database COMTRADE serta informasi-informasi lainnya yang berkaitan dengan penelitian yang diperoleh dari buku-buku literatur, media massa maupun media elektronik internet serta wawancara dengan narasumber. Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei-Juni 2007.

4.2 Metode Pengolahan dan Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif analisis. Tujuannya adalah untuk membuat gambaran secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Analisis dan pengolahan data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis potensi, kendala dan peluang komoditi teh Indonesia, analisis keunggulan kompetitif komoditi teh Indonesia dan kondisi perdagangan internasional. Analisis kuantitatif digunakan untuk