Karakteristik Beras Pandan Wangi

mulai beralih pada varietas Ciherang, alasannya adalah varietas Ciherang mampu berproduksi lebih tinggi. Varietas ini mampu berproduksi hingga 5 – 8,5 ton per hektar. Deskripsi lengkap mengenai varietas Ciherang dapat dilihat pada Lampiran 5. Dari kasus peralihan penggunaan varietas IR 64 ke varietas Ciherang dapat disimpulkan bahwa pengembangan varietas padi unggulan harus tetap dilakukan. Pengembangan varietas unggul tidak hanya ditujukan pada pemenuhan keinginan konsumen beras seperti rasa yang pulen atau aroma yang wangi, namun juga mampu memenuhi keinginan petani seperti peningkatan produksi hasil dan tanaman yang tahan hama. Sejak tahun 1940 sampai dengan Maret 2004 telah dilepas 201 padi varietas unggul. Namun harus diingat bahwa setiap varietas unggul yang dilepas masing-masing akan memiliki “life expectancy” tersendiri dan berbeda satu sama lain 12 .

2.1.2. Karakteristik Beras Pandan Wangi

Perkembangan padi sawah Pandan Wangi di Kabupaten Cianjur dimulai pada tahun 1970. Pada awal tahun tersebut perkembangan padi Pandan Wangi dimulai di Desa Mayak, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur. Kemudian padi Pandan Wangi mulai ditanam di Desa Jambu Dipa dan Bunikasih, kedua daerah tersebut terletak di Kecamatan Warungkondang. Pertanaman Pandan Wangi di ketiga desa tersebut berkembang luas, karena dinilai memiliki keunggulan khusus dari beras yang dihasilkan Dinas Pertanian Kabupaten Cianjur et al.,2003. Padi varietas Pandan Wangi merupakan varietas padi aromatik yang sudah dikenal luas. Varietas Pandan Wangi merupakan varietas lokal yang 12 http:indoplasma.or.idartikelartikel_2006_manfaat_UU_29_2000.htm. Achmad Baihaki. Manfaat Dan Implementasi Uu No. 29 Th 2000 Tentang Pvt Dalam Pembangunan Industri Perbenihan. 29 Januari 2008 menjadi ciri khas Kabupaten Cianjur. Sejak tahun 1973 varietas ini dikenal sebagai nama “Pandan Wangi”. Nama Pandan Wangi berasal dari ciri khas aroma pandan yang keluar jika beras Pandan Wangi di masak. Aroma pandan yang terdeteksi dari beras Pandan Wangi merupakan komponen 2-acetyl-1- pyrroline Natalia, 2007. Menurut Buttery et al. 1983 dalam Natalia 2007 komponen ini juga pada analisis terhadap komponen volatile dari daun pandan Pandanus amaryllifolius Pandan Wangi adalah beras khas Cianjur yang berasal dari padi bulu javanica varietas lokal. Deskripsi Pandan Wangi antara lain umur tanaman 150–160 hari, tinggi tanaman 150 sampai 170 cm, bentuk gabah endosperm bulat atau gemuk berperut, berbulu, tahan rontok, berat 1.000 butir gabah 30 gram, beraroma pandan, dan potensi hasil 6 hingga 7 ton per hektar malai kering pungut. Deskripsi padi sawah varietas Pandan Wangi berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 163KptsLB.24032004 tanggal 17 Maret 2004 dapat dilihat pada Lampiran 6. Beras Pandan Wangi mengandung zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh seperti protein, gula pereduksi, dan zat besi. Dalam 100 gram beras Pandan Wangi presentasi gula pereduksi lebih besar jika dibandingkan dengan kadar protein dan lemak, yaitu sebesar 63,39 persen. Kandungan zat gizi beras Pandan Wangi per 100 gram dapat dilihat secara rinci pada Tabel 4. Tabel 4. Kandungan Zat Gizi Beras Pandan Wangi Per 100 Gram No. Parameter Hasil Satuan 1. Kadar protein 8,97 2. Kadar lemak 0,32 3. Kadar gula pereduksi 63,39 4. Zat besi Fe 4,65 Ppm 5. Cat tembaga Cu 6,42 Ppm 6. Kalori 14,81 Kggr Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Cianjur, 2001. Wilayah penyebaran Pandan Wangi selain di Kabupaten Cianjur dapat ditemui di Kabupaten Sukabumi, Garut, Ciamis, Tasikmalaya, Majalengka, dan Karawang Dinas Pertanian Kabupaten Cianjur et al.,2003. Varietas Pandan Wangi umumnya ditanam di dataran sedang dengan ketinggian sekitar 700 meter diatas permukaan laut. Pusat-pusat produksi beras Pandan Wangi di Kabupaten Cianjur adalah di Kecamatan Warungkondang, Cugenang, Cibeber, Cianjur, Cilaku, dan Campaka. Beras Pandan Wangi Kabupaten Cianjur berbeda dengan beras lainnya karena beras Pandan Wangi pulen nasinya, enak, dan wangi pandan. Salah satu keunikannya adalah jika ditanam diluar daerah Kabupaten Cianjur maka, soal rasa, aroma, kepulenan,dan ciri lain akan berbeda Dinas Pertanian Kabupaten Cianjur, 2002. Beras Pandan Wangi khas Cianjur tercipta karena paduan faktor genetik dan lingkungan. 2.2. Tinjauan Studi Terdahulu 2.2.1. Studi Empiris Mengenai Padi Pandan Wangi

Dokumen yang terkait

Evaluasi Kesesuaian Lahan Tanaman Padi Sawah (Oryza sativa L.) Di Desa Bakaran Batu Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai

12 108 56

Uji Stabilitas Varietas Padi (Oryza sativa L.) Pada Lahan Salin dan Sulfat Masam Menggunakan Analisis AMMI dan Sidik Lintas Komponen Produksi Dengan Produksi Gabah

4 55 75

Pertumbuhan Dan Produksi Empat Varietas Unggul Padi Sawah (Oryza Sativa L) Terhadap Berbagai Tingkat Genangan Air Pada Berbagai Jarak Tanam

0 30 181

Perancangan Buku Informasi Beras Pandan Wangi Di Kabupaten Cianjur

1 8 28

Analisis ekuitas merek produk beras pandan wangi:kasus di Kota Cianjur

0 13 219

Analisis Usahatani dan Tataniaga Padi Varietas Unggul (Studi Kasus Beras Pandan Wangi di Kecamatan Warungkondang Kabupaten Cianjur)

6 31 188

Analisis usahatani padi jenis ketan putih (Oryza Sativa Glutinosa (Studi Kasus Desa Jatimulya, Kecamatan Compreng, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat)

3 10 169

Penerapan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Analisis Sensitivitas Harga Pada Pengembangan Padi Varietas Unggul Hibrida (Kasus : Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur Jawa Barat)

1 10 174

Analisis sifat fisikokimia dan sifat fungsional beras (Oryza sativa) Varietas Beras Hitam dan Beras Merah asal Cianjur, Solok, dan Tangerang

1 12 67

ANALISIS PENDAPATAN DAN TATANIAGA BERAS VARIETAS PANDAN WANGI DAN VARIETAS UNGGUL BARU (Kasus Kelompok Tani Nanggeleng Jaya Desa Songgom Kecamatan Gekbrong Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat)ANALISIS PENDAPATAN DAN TATANIAGA BERAS VARIETAS PANDAN WANGI

0 0 6