Penentuan Input Dan Output a. Input Penentuan Harga Bayangan Input dan Output 1. Harga Bayangan Output

selanjutnya dilakukan analisis dengan menggunakan Policy Analysis Matrix PAM. Langkah terakhir adalah analisis sensitivitas. Data yang diperoleh diolah menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel.

4.4.1. Penentuan Input Dan Output a. Input

Di dalam penelitian ini, input untuk usahatani padi varietas Pandan Wangi dan Varietas Unggul Baru adalah lahan pajak dan sewa lahan, benih, tenaga kerja, pupuk anorganik Urea, TSP,KCL dan NPK, pestisida, dan peralatan. b. Output Output di dalam penelitian ini adalah berupa beras Pandan Wangi dan beras Varietas Unggul Baru yang merupakan hasil dari konversi dari malai kering panen dengan besar rendemen masing-masing varietas sebesar 52 persen. Beras varietas unggul baru yang dimaksud dalam penelitian adalah veritas unggul baru yang umumnya ditanam di tempat penelitian yaitu Ciherang, IR64, Sariwangi, Morneng, dan Muaraanggke.

4.4.2 Metode Pengalokasian Komponen Biaya Domestik dan Asing

Terdapat dua pendekatan yaitu pendekatan langsung Direct Approach dan pendekatan total Total Approach dalam pengalokasian biaya ke dalam komponen asing tradable dan domestik non tradable Monke dan Pearson, 1989. Pendekatan langsung mengasumsikan bahwa seluruh biaya input yang dapat diperdagangkan baik impor maupun produksi dalam negeri dinilai sebagai komponen biaya asing dan dapat dipergunakan apabila tambahan permintaan input tradable tersebut dapat dipenuhi dari perdagangan internasional. Dengan kata lain, input non tradable yang sumbernya dari pasar domestik ditetapkan sebagai komponen domestik dan input asing yang dipergunakan dalam proses produksi barang non tradable tetap dihitung sebagai komponen biaya asing. Pendekatan total mengasumsikan setiap biaya input tradable dibagi kedalam komponen biaya domestik dan asing, dan penambahan input tradable dapat dipenuhi dari produksi domestik jika input tersebut memiliki kemungkinan untuk diproduksi di dalam negeri Monke dan Pearson, 1989. Dengan demikian pendekatan ini lebih tepat digunakan apabila produsen lokal dilindungi, sehingga tambahan input didatangkan dari produsen lokal atau pasar domestik. Di dalam penelitian ini, alokasi biaya ke dalam komponen biaya input tradable dan non tradable menggunakan pendekatan total.

1. Alokasi Biaya Produksi

Biaya produksi adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk menghasil- kan suatu komoditi atau produk baik secara tunai maupun diperhitungkan. Penentuan alokasi biaya produksi ke dalam komponen asing tradable dan domestik non tradable dapat dilihat pada Lampiran 8.

2. Alokasi Biaya Tataniaga

Biaya tataniaga merupakan biaya yang dikeluarkan untuk menambah nilai atau kegunaan suatu barang, yakni kegunaan tempat, bentuk dan waktu termasuk di dalamnya penanganan dan pengangkutan. Di dalam peneliitian ini, penentuan biaya tataniaga di tentukan dengan cara menghitung biaya yang dikeluarkan untuk penanganan perubahan bentuk dari malai kering panen menjadi beras dan biaya yang dikeluarkan untuk mengangkut barang dari produsen ke konsumen yang terdekat. Biaya tataniaga untuk beras Pandan Wangi adalah sebesar Rp. 1.480,00 per kilogram, sedangkan biaya tataniaga untuk beras Varietas Unggul Baru sebesar Rp. 1.312,69. Perbedaan harga tataniaga antara dua varietas disebabkan oleh perbedaan biaya penanganan dan biaya transportasi. Alokasi biaya tataniaga kedalam komponen biaya domestik dan asing didasarkan pada Lampiran 8. 4.4.3. Penentuan Harga Bayangan Input dan Output 4.4.3.1. Harga Bayangan Output Harga bayangan output ditentukan dengan harga perbatasan yaitu harga fob free on board bila output yang dihasilkan merupakan barang potensial untuk diekspor dan harga cif cost insurance freight untuk output yang diimpor. Namun didalam penelitian ini harga bayangan output untuk kedua varietas beras ditentukan berdasarkan harga yang terjadi di pasar supermarket. Penggunaan harga tersebut didasarkan karena kondisi pasar supermarket mendekati kondisi pasar persaingan sempurna. Harga bayangan untuk beras Pandan Wangi adalah Rp. 18.000,00 per kilogram dan harga untuk beras Varietas Unggul Baru adalah Rp. 7.229,50 per kilogram. Alasan digunakannya harga yang terjadi di pasar supermarket sebagai harga bayangan output adalah: • Data ekspor dan impor yang tersedia di BPS tidak merinci hingga varietas beras. • Khusus untuk beras pandan wangi, beras jenis ini belum diekspor maupun impor. Namun komoditas beras pandanwangi memiliki potensi ekspor output tradable karena pada tanggal 11 April 2008 telah dikeluarkan Peraturan Menteri Perdagangan nomor 12M-DAGPER42008 yang memperbolehkan beras pandan wangi di ekspor.

4.4.3.2. Harga Bayangan Input a. Harga bayangan benih

Para petani mendapatkan benih padi Pandan Wangi dari penangkar benih Pandan Wangi yang terletak pada tempat penelitian dan sebagian dari mereka memproduksi benih sendiri. Sedangkan untuk benih padi Varietas Unggul Baru, petani biasa memperoleh benih dengan membeli benih padi hasil produsen benih nasional, hasil produksi sendiri, dan beberapa petani memperoleh benih dari program bantuan pemerintah. Karena benih padi kedua varietas merupakan produksi dalam negeri, maka komponen input benih padi termasuk dalam komponen input non tradable. Harga bayangan untuk benih padi kedua varietas sama dengan harga finansialnya.

b. Harga bayangan pupuk

Pada pengusahaan komoditas padi varietas Pandan Wangi dan padi Varietas Unggul Baru input pupuk yang umumnya mengunakan pupuk Urea, TSPSP-36, KCL dan Phonska NPK. Di dalam biaya produksi pupuk anorganik terkandung berbagai macam subsidi maka kurang menggambarkan harga yang sebenarnya, sehingga harga bayangan ditentukan berdasarkan harga border price harga perbatasan. Input pupuk Urea di Indonesia sudah bisa diproduksi secara domestik, sehingga rumus perhitungan harga bayangannya berdasarkan harga fob. Harga bayangan untuk pupuk urea adalah Rp. 2.233,37 dengan besar nilai fob pupuk urea US 0,269 dan biaya tataniaga Rp. 220 per kilogram pupuk. Untuk menentukan harga bayangan pupuk urea dengan cara: Berbeda dengan pupuk urea, pupuk TSPSP-36, KCl dan Phonska NPK karena sampai saat ini sebagian besar bahan dasarnya masih diimpor, maka untuk menentukan harga bayangannya ditentukan berdasarkan harga cif. Harga cif pupuk TSPSp-36, KCl dan NPK berturut-turut adalah US 0,318, US 0,205 dan US 0,699 per kilogram. Setelah dikonversi dengan SER kemudian ditambah biaya tataniaga, maka diperolehlah harga bayangan pupuk TSP, KCl dan NPK masing-masing Rp. 3.120,26, Rp. 2.089,67, Rp. 6.595,11 per kilogram. Rumus Harga Bayangan Input Urea = fob x SER – Biaya Tataniaga

Dokumen yang terkait

Evaluasi Kesesuaian Lahan Tanaman Padi Sawah (Oryza sativa L.) Di Desa Bakaran Batu Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai

12 108 56

Uji Stabilitas Varietas Padi (Oryza sativa L.) Pada Lahan Salin dan Sulfat Masam Menggunakan Analisis AMMI dan Sidik Lintas Komponen Produksi Dengan Produksi Gabah

4 55 75

Pertumbuhan Dan Produksi Empat Varietas Unggul Padi Sawah (Oryza Sativa L) Terhadap Berbagai Tingkat Genangan Air Pada Berbagai Jarak Tanam

0 30 181

Perancangan Buku Informasi Beras Pandan Wangi Di Kabupaten Cianjur

1 8 28

Analisis ekuitas merek produk beras pandan wangi:kasus di Kota Cianjur

0 13 219

Analisis Usahatani dan Tataniaga Padi Varietas Unggul (Studi Kasus Beras Pandan Wangi di Kecamatan Warungkondang Kabupaten Cianjur)

6 31 188

Analisis usahatani padi jenis ketan putih (Oryza Sativa Glutinosa (Studi Kasus Desa Jatimulya, Kecamatan Compreng, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat)

3 10 169

Penerapan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Analisis Sensitivitas Harga Pada Pengembangan Padi Varietas Unggul Hibrida (Kasus : Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur Jawa Barat)

1 10 174

Analisis sifat fisikokimia dan sifat fungsional beras (Oryza sativa) Varietas Beras Hitam dan Beras Merah asal Cianjur, Solok, dan Tangerang

1 12 67

ANALISIS PENDAPATAN DAN TATANIAGA BERAS VARIETAS PANDAN WANGI DAN VARIETAS UNGGUL BARU (Kasus Kelompok Tani Nanggeleng Jaya Desa Songgom Kecamatan Gekbrong Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat)ANALISIS PENDAPATAN DAN TATANIAGA BERAS VARIETAS PANDAN WANGI

0 0 6