Aspek Input Produksi Aspek Budidaya

yang digunakan petani umumnya berbentuk cair yang dilarutkan dalam air. Frekuensi penyemprotan disesuaikan dengan tingkat kerusakan yang dialami tanaman padi.

g. Panen

Setelah tanaman berumur 150-160 hari untuk Pandan Wangi dan 100- 115 hari untuk Varietas Unggul Baru, tanaman padi sudah bisa dipanen. Cara panen padi Pandan Wangi sedikit berbeda dengan padi Varietas Unggul Baru. Alat penen yang biasa digunakan untuk memanen padi Pandan Wangi adalah etem atau ani-ani, alasannya karena padi Pandan Wangi memiliki postur batang yang tinggi dengan butir gabah yang melekat kuat pada malainya. Berbeda dengan padi Varietas Unggul Baru cara memanennya cukup dengan menggunakan arit saja.

6.1.2. Permasalahan Usahatani

Masalah-masalah teknis maupun non teknis pengusahaan beras Pandan Wangi dan beras Varietas Unggul Baru mampu menurunkan jumlah output dan harga jual. Permasalahan yang dihadapi oleh para petani di desa Bunikasih mencakup aspek input produksi, budidaya, sosial dan ekonomi.

1. Aspek Input Produksi

Permasalahan yang dihadapi petani dari aspek input produksi adalah tingginya harga dan kelangkaan input produksi. Salah satu input yang berperan penting adalah benih dan pupuk anorganik. Para petani lebih banyak menggunakan benih hasil budidaya mereka sendiri dibandingkan dengan menggunakan benih berlabel yang diproduksi oleh penangkar benih. Benih tersebut didapat dari produksi padi musim sebelumnya. Mereka menganggap harga benih berlabel relatif lebih mahal, sehingga mereka menggunakan benih hasil produksi sendiri. Selain benih, input lain yang berperan penting dalam pengusahaan beras Pandan Wangi dan beras Varietas Unggul Baru adalah pupuk anorganik. Para petani mengeluhkan kelangkaan pupuk pada saat musim tanam. Saat terjadi kelangkaan tersebut harga pupuk pun meningkat hingga 16,67 persen. Akibatnya adalah beberapa petani tidak memupuk lahannya dengan pupuk lengkap N, P, K. Selain faktor harga dan kelangkaan input produksi, beberapa petani belum memahami manfaat dari penggunaan pupuk lengkap.

2. Aspek Budidaya

Dari aspek budidaya, organisme pengganggu tanaman menjadi per- masalahan yang banyak dikeluhkan oleh petani. Berdasarkan hasil wawancara dengan para petani mereka menyebutkan bahwa serangan hama tungro mampu menurunkan produksi padi hingga 20 sampai 50 persen, hama tikus 10 persen dan hama burung 10 persen. Tentunya ketiga hama tersebut tidak menyerang bersamaan. Hama tungro merupakan hama yang cukup meresahkan bagi para petani padi kedua varietas Pandan Wangi dan Varietas Unggul Baru. Masyarakat di sana menyebut penyakit tungro dengan sebutan mèntek. Penyakit tungro mengakibatkan kadar gabah hampa meningkat dan titik tumbuh padi mati. Beberapa petani tidak mengetahui apa sebenarnya penyakit tungro dan apa yang menyebabkannya, sehingga tanaman padi mereka mudah terserang oleh penyakit tersebut. Salah satu solusi untuk menanggulangi serangan organisme pengganggu tersebut adalah dengan melakukan pergiliran varietas dan pola serempak panen. Dengan demikian resiko serangan hama mampu ditekan sekecil mungkin.

3. Aspek Sosial dan Ekonomi

Dokumen yang terkait

Evaluasi Kesesuaian Lahan Tanaman Padi Sawah (Oryza sativa L.) Di Desa Bakaran Batu Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai

12 108 56

Uji Stabilitas Varietas Padi (Oryza sativa L.) Pada Lahan Salin dan Sulfat Masam Menggunakan Analisis AMMI dan Sidik Lintas Komponen Produksi Dengan Produksi Gabah

4 55 75

Pertumbuhan Dan Produksi Empat Varietas Unggul Padi Sawah (Oryza Sativa L) Terhadap Berbagai Tingkat Genangan Air Pada Berbagai Jarak Tanam

0 30 181

Perancangan Buku Informasi Beras Pandan Wangi Di Kabupaten Cianjur

1 8 28

Analisis ekuitas merek produk beras pandan wangi:kasus di Kota Cianjur

0 13 219

Analisis Usahatani dan Tataniaga Padi Varietas Unggul (Studi Kasus Beras Pandan Wangi di Kecamatan Warungkondang Kabupaten Cianjur)

6 31 188

Analisis usahatani padi jenis ketan putih (Oryza Sativa Glutinosa (Studi Kasus Desa Jatimulya, Kecamatan Compreng, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat)

3 10 169

Penerapan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Analisis Sensitivitas Harga Pada Pengembangan Padi Varietas Unggul Hibrida (Kasus : Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur Jawa Barat)

1 10 174

Analisis sifat fisikokimia dan sifat fungsional beras (Oryza sativa) Varietas Beras Hitam dan Beras Merah asal Cianjur, Solok, dan Tangerang

1 12 67

ANALISIS PENDAPATAN DAN TATANIAGA BERAS VARIETAS PANDAN WANGI DAN VARIETAS UNGGUL BARU (Kasus Kelompok Tani Nanggeleng Jaya Desa Songgom Kecamatan Gekbrong Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat)ANALISIS PENDAPATAN DAN TATANIAGA BERAS VARIETAS PANDAN WANGI

0 0 6