V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
5.1. Desa Bunikasih, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur
Desa Bunikasih secara administratif terletak di Kecamatan Warung- kondang, Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat. Kabupetan Cianjur secara
geografis berada di antara 6 derajat 21 detik Lintang Selatan - 7 derajat 25 detik Lintang Selatan dan 106 derajat 42 detik Bujur Timur - 107 derajat 25 detik Bujur
Timur. Posisi tersebut menempatkan Kabupaten Cianjur berada di tengah-tengah Wilayah Provinsi Jawa Barat, memanjang dari Utara ke Selatan.
Wilayah Kabupaten Cianjur meliputi areal seluas 350.148 hektar yang terdiri dari 30 kecamatan dengan 348 desa. Berikut adalah perbatasan wilayah
Kabupaten Cianjur: 1. Di sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kabupaten
Purwakarta 2. Di sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Bandung dan
Kabupaten Garut 3. Di sebelah Selatan berbatasan dengan Samudra Indonesia
4. Di sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Sukabumi. Keadaan topografi wilayah Kabupaten Cianjur sebagian besar berupa
daerah pegunungan, berbukit-bukit, dan sebagian merupakan dataran rendah dengan ketinggian 0 meter sampai 2.962 meter di atas permukaan laut puncak
Gunung Gede, dengan kemiringan antara 1 sampai 40 persen. Pada tahun 2005 sektor pertanian di Kabupaten Cianjur memberikan
kontribusi terhadap Produk Domestik Regional Bruto PDRB sebesar 48,64 persen dari total PDRB. Sub sektor yang memberikan kontribusi terbesar adalah
sub sektor tanaman bahan makanan yaitu sebesar 36,16 persen Dinas Pertanian Kabupaten Cianjur, 2006. Ini menunjukan bahwa sub sektor tanaman
bahan makanan memiliki peran penting dalam perekonomian Kabupaten Cianjur. Berdasarkan wilayah pembangunan Kabupaten Cianjur dibagi menjadi tiga
wilayah, yaitu: 1. Wilayah Pengembangan Utara, merupakan dataran tinggi yang terletak di
kaki Gunung Gede yang sebagian besar merupakan daerah dataran tinggi pegunungan dan sebagian lagi merupakan dataran yang digunakan
untuk areal perkebunan dan persawahan. 2. Wilayah Pengembangan Tengah, merupakan daerah yang berbukit-bukit
kecil dengan keadaan struktur tanahnya labil sehingga sering terjadi tanah longsor, dataran lainnya terdiri dari areal perkebunan dan
persawahan. 3. Wilayah Pengembangan Selatan, merupakan dataran rendah akan tetapi
terdapat bukit-bukit kecil yang diselingi oleh pegunungan yang melebar sampai ke daerah pantai Samudra Indonesia. Seperti halnya daerah
Cianjur bagian tengah, kondisi struktur tanah di daerah selatan berstruktur labil dan sering terjadi longsor. Areal perkebunan dan
persawahan di daerah ini tidak teralu luas. Daerah Pengembangan Utara merupakan daerah yang ideal untuk
pengembangan sektor pertanian di Kabupaten Cianjur. Salah satu Kecamatan yang terletak dalam daerah pengembangan utara adalah Kecamatan
Warungkondang. Kecamatan Warungkondang memiliki luas wilayah seluas 5.508 hektar dengan jumlah desa sebanyak 11 desa. Kesebelas desa tersebut
adalah Ciwalen, Bunisari, Bunikasih, Cikaroya, Cieundeur, Jambudipa, Sukamulya, Cisarandi, Bunikasih, Mekarwangi, dan Tegallega.
Desa Bunikasih memiliki potensi untuk pengembangan budidaya padi, khususnya varietas Pandan Wangi, karena jenis tanah di daerah ini bertipe
rezina. Desa Bunikasih adalah desa yang terletak dikawasan kaki Gunung Gede.
Di sebelah Barat desa ini berbatasan langsung dengan Gunung Gede Kabupaten Bogor. Karena itulah desa Bunikasih termasuk kedalam tipologi
desa dataran tinggi. Di sebelah Timur desa ini berbatasan dengan desa Ciwalen. Pada bagian Utara desa ini berbatasan dengan dua desa yaitu desa Sukajaya
dan desa Padaluyu. Kemudian di sebelah Selatan desa Bunikasih berbatasan dengan desa Bunisari dan desa Tegallega.
Berdasarkan data potensi desa Kecamatan Warungkondang 2006, lahan yang yang berfungsi sebagai tanah sawah setengah teknis adalah seluas
195,4 hektar, Tanah kering seluas 339,77 hektar, tanah perkebunan seluas 23 hektar, tanah fasilitas umum 4.205 hektar, dan tanah hutan seluas 695,5 hektar.
Didukung oleh lingkungan dan sumberdaya yang ada, desa ini berpotensi untuk lahan petanian, khususnya padi. Sebagian besar lahan petanian dipergunakan
untuk budidaya padi, yaitu seluas 183 hektar dengan rata-rata hasil delapan ton per hektar Kecamatan Warungkondang, 2006.
Desa ini terdiri dari tiga dusun, sembilan Rukun Warga, dan dua puluh enam Rukun Tetangga. Pada tahun 2006, jumlah penduduk desa Bunikasih
sebanyak 5.759 orang dengan jumlah penduduk pria sebanyak 2.848 orang dan perempuan sebanyak 2.811 orang. Mayoritas penduduk desa Bunikasih memiliki
profesi yang berkaitan dengan petanian. Terdapat 814 orang penduduk berprofesi sebagai buruh tani dan 528 orang berprofesi sebagai petani. Sisanya
berprofesi sebagai buruh swasta, PNS, pedagang, dan TNI. Berdasarkan tingkat pendidikan, terdapat 1.751 orang penduduk tidak
menamatkan pendidikan sekolah dasarnya. Sedangkan penduduk desa yang menamatkan pendidikan sekolah dasarnya sebanyak 2.535 orang. Hanya
sebagian kecil saja penduduk yang mengenyam pendidikan hingga SLTP dan SMU. Jumlah penduduk yang mencapai tingkat pendidikan SLTP sebanyak 214
orang, sedangkan tingkat SMU sebanyak 49 orang.
5.2. Karakteristik Petani Responden