Tabel 6. Klasifikasi Kebijakan Pemerintah Terhadap Harga Komoditi
Instrumen Dampak Pada Produsen
Dampak Pada Konsumen Kebijakan Subsidi
• Tidak merubah
harga pasar dalam negeri
• Merubah harga
pasar dalam negeri
Subsidi pada produsen • Pada barang-barang
substitusi impor S+PI; S-PI
• Pada barang-barang orientasi ekspor
S+PE; S-PE
Subsidi Pada Konsumen • Pada barang-barang
substitusi impor S+CI; S-CI
• Pada barang-barang orientasi ekspor S+CE;
S-CE
Kebijakan perdagangan merubah harga pasar
dalam negeri Hambatan pada barang
impor TPI Hambatan pada barang
ekspor TCE
Sumber: Monke dan Pearson, 1989
Keterangan : S+ : Subsidi
S- : Pajak PE : Produsen Barang Orientasi Ekspor
PI : Produsen Barang Substitusi Impor CE
: Konsumen Barang Orientasi Ekspor CI
: Konsumen Barang Substitusi Impor TCE : Hambatan Barang Ekspor
TPI : Hambatan Barang Impor
1. Tipe Instrumen
Di dalam kriteria yang pertama ini terdapat perbedaan antara kebijakan subsidi subsidy policy dan kebijakan perdagangan Trade policy. Salvatore
1997 menjelaskan bahwa subsidi adalah pembayaran dari atau untuk pemerintah. Kebijakan subsidi terdiri dari dua kebijakan yaitu subsidi positif dan
subsidi negatif. Kebijakan subsidi positif adalah subsidi yang dibayarkan oleh pemerintah, sedangkan kebijakan subsidi negatif yaitu pembayaran kepada
pemerintah. Tujuan dari diberlakukannya kebijakan subsidi adalah untuk melindungi konsumen dan produsen dengan menciptakan harga domestik agar
berbeda dengan harga luar negeri.
Kebijakan pedagangan adalah pembatasan yang diterapkan pada impor atau ekspor suatu komoditi Monke dan Pearson, 1989. Kebijakan perdagangan
yang bisa diterapkan dapat berupa harga komoditi yang diperdagangkan tarif atau dengan membatasi jumlah komoditi yang diimpor kuota. Tujuan
diterapkannya kedua kebijakan tersebut adalah untuk menurunkan kuantitas komoditi impor dan untuk menciptakan perbedaan harga meningkat di pasar
internasional dan domestik.
Komponen utama yang menjadi dasar dalam diterapkannya salah satu kebijakan perdagangan adalah perbedaan harga komoditi di pasar internasional
dan domestik. Jika harga suatu komoditi di pasar dunia lebih murah dibandingkan dengan harga domestik, maka kebijakan yang tepat untuk dilakukan adalah
kebijakan perdagangan impor. Kebijakan impor ini bertujuan untuk melindungi produsen domestik.
Pengenaan tarif impor maupun kuota impor dilakukan agar produk impor yang dijual dalam negeri harganya menjadi lebih mahal dan jumlahnya terbatas.
Keadaan tersebut akan menyebabkan produk domestik tetap dapat bersaing dengan produk impor dan dengan sendirinya akan menguntungkan produsen
dalam negeri. Kebijakan perdagangan ekspor dimaksudkan untuk melindungi konsumen dalam negeri karena harga domestik yang lebih rendah bila
dibandingkan dengan harga di pasar dunia. Monke dan Pearson 1989, menjelaskan bahwa kebijakan perdagangan
berbeda dengan kebijakan subsidi dalam tiga aspek. Perbedaan tersebut adalah:
a. Implikasi terhadap anggaran pemerintah