Jenis Dan Sumber Data

peternakan untuk penentuan komoditas unggulan. Penetapan kualitas alternatif ini sesuai dengan jenis ternak yang banyak di pelihara di Kabupaten Jayapura. Komoditas alternatif yang ditetapkan adalah sapi potong, babi, kambing, ayam ras pedaging, ayam ras petelur, ayam buras bukan ras dan itik. b. Menyusun kriteria keputusan yang akan diambil. Penentuan kriteria dalam pemilihan komoditas unggulan ini ditentukan melalui kajian pustaka dan faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pengembangan serta kebiasaan yang lazim dalam usaha pengembangan komoditas alternatif oleh masyarakatpeternak serta pendapat dari responden. Kriteria yang digunakan adalah potensi pasar, sumberdaya peternak, kondisi sosial budaya, jumlah atau populasi ternak, ketersediaan modal, sarana dan prasarana transportasi pendukung, ketersediaan sarana produksi, keterampilan peternak, produksi dan produktifitas, teknologi, penggunaan teknologi, kebijaksanaan pemerintah dan ketersediaan lahan. c. Menentukan derajat kepentingan relatif setiap kriteria keputusan. Batasan angka penilaian adalah sebagai berikut : nilai 4 jika kriteria tersebut sangat berpengaruh, nilai 3 jika kriteria berpengaruh cukup besar, nilai 2 jika kriteria kurang berpengaruh dan nilai 1 jika kriteria tidak berpengaruh terhadap komoditas alternatif. d. Menentukan derajat kepentingan relatif setiap pilihan keputusan bobot. Penentuan bobot kriteria dilakukan berdasarkan Paired Comparison Criteria yaitu dengan memberikan panilaian atau pembobotan angka pada masing-masing kriteria. Penilaian angka pembobotan adalah sebagai berikut : nilai 2 jika kriteria horizontal lebih penting dari kriteria vertikal, nilai 1 jika kriteria horizontal sama penting dengan kriteria vertikal dan nilai 0 jika kriteria horizontal kurang penting dari kriteria vertikal. e. Melakukan perhitungan nilai dari setiap alternatif keputusan. f. Memberi peringkat nilai dari setiap alternatif keputusan. Pembobotan dari setiap penilaian dilakukan dengan menggunakan matrik seperti terlihat pada Tabel 4. Tabel 4. Matriks nilai untuk setiap kriteria alternatif keputusan NK Kriteria Alternatif Keputusan Kriteria 1 Kriteria 2 Kriteria N Nilai Rangking Alternatif keputusan I Nkn Nk12 Nk1n Alternatif keputusan II Alternatif keputusan m Nkm1 Bobot Bobot 1 Bobot 2 Bobot n Keterangan : N k m 1 = Nilai kriteria ke n untuk alternative keputusan ke m Bobot i = Bobot untuk kriteria ke I m = Pilihan Keputusan ke-m n = Kriteria ke-n

3.4.2. Analisis Perilaku Peternak dan Karakteristik Peternak

Analisis perilaku peternak bertujuan untuk mengetahui karakteristik personal umur, tingkat pendidikan, lama beternak, sumber modal, tingkat penghasilan, etnis; penduduk lokal dan transmigran dan perilaku berusaha peternak sapi potong yang mendapatkan bantuan pemerintah proyek SADP, Banpres, IDT, Dinas Koperasi, Sosial dan Transimigrasi dan petani ternak yang tidak mendapatkan bantuan pemerintah. Disamping itu juga untuk mengetahui perilaku peternak berdasarkan skala usaha.

3.4.3. Analisis Keberlanjutan

Keberlanjutan pengembangan kawasan agropolitan berbasis agribisnis peternakan sapi potong akan dianalisis melalui pendekatan multidimensional scaling MDS dengan analisis Rapfish. MDS adalah teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui keberlanjutan pembangunan wilayah secara multidisipliner. Dimensi dalam MDS menyangkut berbagai aspek. Setiap dimensi memiliki atribut atau indikator yang terkait dengan keberlanjutan pembangunan kawasan. Berdasarkan indikator tersebut dilakukan analisis status masing-masing dimensi pengelolaan lingkungan apakah mendukung atau tidak terhadap keberlanjutan ∑ = = n 1 i i bobot N k m 1 m Nilai