Analisis Prospektif Metode Analisis Data

rangka mengkuantifikasi data kualitatif pada materi wawancara digunakan nilai skala komparasi 1 – 9 berdasarkan skala Saaty seperti pada Tabel 11. Tabel 11. Skala perbandingan berpasangan Skala Definisi 1 Kedua elemen sama pentingnya equally importance terhadap tujuan 3 Elemen yang satu sedikit lebih penting dari pada elemen lainnya moderately importance 5 Elemen satu lebih penting dari pada elemen lainnya strongly importance 7 Satu elemen jelas lebih mutlak penting dari pada elemen lainnya very strongly importance 9 Satu elemen mutlak penting dari pada elemen lainnya extremely importance 2, 4, 6 dan 8 Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan yang berdekatan intermediate value Kebalikan Jika untuk aktivitas i mendapat satu angka jika dibandingkan dengan aktivitas j, maka j mempunyai nilai kebalikannya dibanding dengan i Sumber: Saaty 1993 4. Melakukan perbandingan berpasangan. Kegiatan ini dilakukan oleh stakeholder yang berkompeten berdasarkan hasil identifikasi stakeholder. 5. Menguji konsistensinya. Indeks konsistensi menyatakan penyimpangan konsistensi dan menyatakan ukuran tentang konsisten tidaknya suatu penilaian perbandingan berpasangan. Nilai pengukuran konsistensi diperlukan untuk mengetahui konsistensi jawaban dari responden karena akan berpengaruh terhadap keabsahan hasil. Pembahasan strategi implementasi kebijakan dilalukan dengan melibatkan pakar dan stakeholder dalam bentuk FGD. FGD dilakukan untuk menemukan alternatif penyelesaian secara partisipatif. Diskusi difokuskan pada pertanyaan-pertanyaan spesifik untuk memperoleh pemahaman yang mendalam dari sudut pandang dan pengalaman peserta, persepsi, pengetahuan, dan sikap tentang pengelolaan lingkungan kawasan. Wakil stakeholder ditentukan secara sengaja purposive sampling. Dasar pertimbangan dalam menentukan atau memilih pakar untuk dijadikan responden adalah: 1 mempunyai pengalaman yang memadai sesuai dengan bidangnya, 2 mempunyai reputasi, jabatan dan telah menunjukkan kredibilitas sebagai stakeholder yang konsisten atau pakar pada bidang yang diteliti, dan 3 kesediaan untuk menjadi responden.

IV. PROFIL KAWASAN PENELITIAN

4.1. Letak Kawasan dan Aksesibilitas

Kawasan pengembangan agropolitan mencakup 4 kelurahan dan 53 kampung. Sebaran jumlah kelurahan dan kampung serta luasannya disajikan pada Tabel 12. Tabel 12. Jumlah kelurahan dan kampung serta luas keempat distrik kawasan pengembangan agropolitan Kabupaten Jayapura. No Distrik Jumlah Kelurahan Jumlah Kampung Luas Ha 1 Nimboran 1 20 24.647 2 Nimbokrang 1 9 15.057 3 Kemtuk 1 10 20.175 4 Kemtuk Gresi 1 14 25.179 Jumlah 4 53 85.058 Kawasan pengembangan ini memiliki aksesibillitas yang cukup tinggi karena dapat dijangkau dengan sarana transportasi baik dari ibukota kabupaten Sentani maupun ibukota provinsi Jayapura. Jarak tempuh dari ibukota kabupaten pada berbagai jalur transportasi alternatif disajikan pada Tabel 13. Waktu tempuh dari ibu kota kabupaten Sentani ke ibu kota distrik terjauh Nimbokrang lebih kurang 1,5 jam pada kecepatan normal. Jarak tempuh dari ibukota provinsi Jayapura ke ibukota kabupaten adalah 45 km, sehingga waktu tempuh dari ibukota provinsi ke ibukota distrik terjauh sekitar 2,5 jam pada kecepatan normal pada jalur transportasi tengah. Tabel 13. Jarak tempuh antar ibukota distrik dalam kawasan pengembangan agropolitan dan dengan ibukota kabupaten km DariKe DistrikKab Sentani Kabupaten Sabron Samon Kemtuk Genyem Nimboran Sawoy Kemtuk Gresi Nimbokrang Nimbokrang Sentani Kabupaten - 31,7 55,7 55,2 60,6 Sabron Kemtuk 31,7 - 26,3 25,8 26,2 Genyem Nimboran 55,7 26,3 - 12,4 10,8 Sawoy Kemtuk Gresi 55,2 25,8 12,4 - 20,6 Nimbokrang Nimbokrang 60,6 26,2 10,8 20,6 -

4.2. Keadaaan Biofisik dan Lingkungan.

4.2.1. Klimatologi

Letak geografis Jayapura yang berada di daerah katulistiwa menyebabkan daerah ini beriklim tropis. Perletakan Jayapura di antara Benua Asia dan Australia menyebabkan iklimnya dipengaruhi oleh angin muson tenggara yang bertiup secara bergantian 6 bulan sekali. Berdasarkan data tahun 2006 yang bersumber dari Badan Meteorologi dan Geofisika Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah V tahun 2007, suhu udara minimum dari stasiun Klimatologi Genyem adalah 20 o C dan maksimum 35 o C. keterangan lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 11 dan 12. Gambar 11. Suhu udara maksimum mutlak tahun 2004 – 2006 dalam o C Stasiun Klimatologi Genyem. Gambar 12. Suhu udara minimum mutlak tahun 2004 – 2006 dalam o C Stasiun Klimatologi Genyem.