55
6.2. Infrastruktur Kelembagaan
Infrastruktur kelembagaan adalah seluruh kelembagaan dalam bentuk aturan main rule of the game yang membingkai hubungan antar aktor dalam
gapoktan dan aktor-aktor lain diluar gapoktan. Dalam konteks ini, aturan main dalam gapoktan meliputi aturan formal berupa Anggaran Dasar AD dan
Anggaran Rumah Tangga ART yang mengatur gapoktan secara internal serta Undang-undang Republik Indonesia, Peraturan Menteri Pertanian, dan Peraturan
Daerah Kabupaten Magelang yang mengatur secara eksternal. Selain itu Gapoktan Desa Banyuroto juga mempunyai aturan informal yang berupa hasil-hasil
kesepakatan dan musyawarah terkait dengan jadwal rapat, jadwal kumpul, jadwal piket serta boundary rule, aturan monitoring dan sanksi, serta aturan penyelesaian
konflik dalam kelembagaan.
6.2.1. Aturan Formal
Kelembagaan Gapoktan Desa Banyuroto merupakan sebuah kelembagaan formal yang memang dibentuk karena adanya peran, keterlibatan, dan inisiasi
pemerintah. Kelembagaan gapoktan tentunya diatur oleh aturan formal. Dalam hal ini, aturan formal yang mengatur tentang gapoktan dibagi menjadi aturan main
eksternal dan internal. Aturan main eksternal, yaitu merupakan aturan formal yang mengatur tentang gapoktan secara umum. Aturan eksternal gapoktan berlaku sama
untuk seluruh kelembagaan gapoktan di Indonesia karena aturan ini berasal dari pemerintah pusat.
Aturan main yang merupakan kerangka pengembangan konseptual secara eksternal untuk Gapoktan Desa Banyuroto maupun gapoktan lain pada umumnya
yaitu berupa:
56 1.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan.
2. Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 273KptsOT.16042007 tentang
Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani Lampiran 1: Pedoman Penumbuhan dan Pengembangan kelompok tani dan Gabungan kelompok
tani. 3.
Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 42PermentanOT.14072010 tentang Pedoman Penilaian Gabungan Kelompok Tani Gapoktan Pengembangan
Usaha Agribisnis Perdesaan PUAP Berprestasi Tahun Anggaran 2009. 4.
SK Menteri Pertanian Nomor 496KptsOT.16092006 tentang Instrumen Pelaksanaan Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan.
5. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang
Pembentukan, Kedudukan, Tugas, Fungsi, Struktur Organisasi, dan Tata Kerja Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian dan Kehutanan Kabupaten
Magelang. Tabel 10 berikut ini menyajikan lebih rinci mengenai hasil analisis konten aturan
main eksternal dalam gapoktan. Tabel 10. Aturan Main Eksternal dalam Gapoktan
No. Peraturan
Hal yang Diatur Implementasi Undang-undang
1
Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 16 Tahun 2006
tentang Sistem Penyuluhan
Pertanian, Perikanan,
dan Kehutanan.
Sistem penyuluhan guna membantu kelembagaan
petani menjadi
organisasi ekonomi
yang berdaya
saing tinggi,
produktif, menerapkan tata kelola
usaha yang baik dan berkelanjutan.
Penyuluhan yang diterapkan di Gapoktan Desa Banyuroto telah tersistem dan terencana
baik melalui program penyuluhan yang disusun setiap tahunnya.
57
No. Peraturan
Hal yang diatur Implementasi Undang-Undang
2. Peraturan
Menteri Pertanian
Nomor: 273KptsOT.1604
2007 tentang Pedoman Pembinaan
Kelembagaan Petani
Lampiran 1: Pedoman Penumbuhan
dan Pengembangan
Kelompoktani dan
Gabungan Kelompoktani.
Pembentukan dan
pengembangan gapoktan, peningkatan
kemampuan gapoktan, dan pengaturan fungsi
gapoktan. Mandat Undang-undang telah terlaksana
dengan baik. Keanggotaan Gapoktan Desa Banyuroto sudah memiliki keterwakilan
serta didasarkan pada azas kekeluargaan dan kegotongroyongan, serta nilai-nilai
demokrasi. Gapoktan Desa Banyuroto sudah bisa dikategorikan sebagai gapoktan
yang kuat dan mandiri. Tetapi, perlu pembinaan lebih agar Gapoktan Desa
Banyuroto bisa semakin mandiri dan bermanfaat banyak untuk petani di Desa
Banyuroto. Gapoktan Desa Banyuroto masih
belum bisa
meningkatkan kemampuannya
sebagai kelembagaan
pertanian. Sejauh ini, gapoktan hanya baru bisa menjalankan perannya sebagai unit
usahatani dan sedikit peran sebagai unit usaha keuangan mikro, namun belum
mampu berperan sebagai unit usaha pengolahan,
pemasaran, dan
sarana prasarana produksi.
3. .
Peraturan Menteri
Pertanian Nomor:
42PermentanOT.1407 2010 tentang Pedoman
Penilaian Gabungan
Kelompok Tani
Gapoktan Pengembangan
Usaha Agribisnis
Perdesaan PUAP
Berprestasi Tahun Anggaran 2009.
Pengaturan penyaluran dana PUAP kepada
gapoktan berprestasi
sebagai bentuk
apresiasi bagi gapoktan yang
dapat meningkatkan kinerja
dan produktivitas usaha agribisninsnya.
Penyaluran dana
PUAP dan
penggunaannya di
Gapoktan Desa
Banyuroto sudah baik. Gapoktan Desa Banyuroto sebagai gapoktan berprestasi
bisa mendapatkan dan mengelola dana PUAP sebagai salah satu fasilitas bantuan
modal usaha untuk petani anggotanya sesuai dengan rencana usaha bersama
gapoktan.
4. SK Menteri Pertanian
Nomor 496KptsOT.16092006
tentang instrumen
pelaksanaan Revitalisasi Pertanian,
Perikanan, dan Kehutanan
Prima Tani merupakan model
diseminasi teknologi
yang menggunakan
pendekatan kelembagaan
dalam memasyarakatkan dan
memperkenalkan inovasi pertanian.
Gapoktan Desa Banyuroto aktif sebagai wadah pemasyarakatan dan perkenalan
inovasi teknologi pertanian melalui
pendekatan kelembagaan
dan pemberdayaan serta partisipasi aktif
masyarakat Desa Banyuroto.
5. Peraturan
Daerah Kabupaten
Magelang Nomor 33 Tahun 2004
Tentang Pembentukan, Kedudukan,
Tugas, Fungsi,
Struktur Organisasi,
dan Tata
Kerja Kantor Informasi Penyuluhan
Pertanian dan
Kehutanan Kabupaten Magelang.
Peningkatan mutu
pelayanan dan
keterpaduan penyelenggaraan
bidang pelayanan
informasi, serta
penyelenggaraan penyuluhan pertanian
dan kehutanan
di wilayah
Kabupaten Magelang.
Mutu pelayanan penyuluhan di Gapoktan Desa Banyuroto sudah baik, hal ini
ditandai dengan pembangunan klinik dan laboratorium
agribisnis yang
berkedudukan di
kantor BPPK
Kecamatan Sawangan, serta aktifnya penyuluh pertanian lapang yang terjun
langsung ke desa-desa termasuk Desa Banyuroto
melalui Gapoktan
Desa Banyuroto.
Sumber: Data sekunder 2012 diolah
58 Gapoktan Desa Banyuroto juga memiliki aturan main yang berlaku
internal berupa Anggaran Dasar AD dan Anggaran Rumah Tangga ART Gapoktan. Aturan main internal gapoktan sebenarnya juga merupakan
penyempurnaan lebih jauh implementasi aturan main eksternal agar kelembagaan Gapoktan Desa Banyuroto dapat berjalan dengan baik. ADART ini harus
dipahami, dipatuhi dan dilaksanakan oleh seluruh anggota Gapoktan Desa Banyuroto. Setiap kegiatan atau program yang akan disusun dan dijalankan juga
mengacu pada ADART tersebut. Tabel 11 menyajikan analisis aturan main
internal Gapoktan Desa Banyuroto beserta implementasinya. Tabel 11. Aturan Main Internal Gapoktan Desa Banyuroto
No Hal yang
Diatur Aturan Main Internal
Implementasi 1.
Keanggotaan
AD Bab IV Pasal 6,7, dan 8, ART Bab I Pasal 1 Keanggotaan dibuktikan dengan pernyataan dan
pencatatan dalam daftar anggota. Yang menjadi anggota kelompok tani-ternak Gapoktan Desa
Banyuroto adalah wakil-wakil kelompok tani- ternak sedesa Banyuroto dan sanggup bersedia
melakukan hak dan kewajiban sebagai anggota. Keanggotaan gapoktan adalah warga desa
Banyuroto yang sudah masuk dalam keanggotaan kelompok-kelompok tani sedesa Banyuroto.
Keanggotaan Gapoktan
Desa Banyuroto
sudah memiliki
keterwakilan serta didasarkan
pada azas kekeluargaan
dan kegotongroyongan,
serta nilai-nilai
demokrasi.
2. Gapoktan
yang
kuat dan mandiri
1. Setiap anggota wajib mengikuti musyawarah
dan rapat kelompok. 2.
Setiap anggota berkewajiban melaksanakan program kelompok.
3. Adanya ADART serta Rapat anggota
menetapkan dan
memutuskan dan
menetapkan tata tertib atau peraturan- peraturan Gapoktan.
4. Keuangan kelompok diadministrasikan secara
tertib oleh pengurusbendahara 5.
Organisasi ini dibentuk sebagai wadah kelompok-kelompok petani dan peternak
dalam kaitannya dengan pembudidayaan dan berlaku untuk waktu yang tidak ditentukan.
6. Gapoktan
Desa Banyuroto
menumbuhkembangkan jiwa petani peternak yang berwawasan lingkungan, sebagai media
informasi, menciptakan desa wisata tani- ternak, menciptakan petani-peternak andalan.
7. Gapoktan Desa Banyuroto menggalang
kepentingan bersama secara kooperatif agar lebih berdaya guna dan berhasil guna.
Gapoktan Desa
Banyuroto sudah
bisa dikategorikan sebagai
gapoktan yang
kuat dan
mandiri. Hal ini terlihat
dari kesesuaian
antara aturan main dengan
implementasinya di lapangan.
Tetapi, perlu
pembinaan lebih
agar Gapoktan Desa Banyuroto
bisa semakin
mandiri dan
bermanfaat banyak untuk petani
di Desa Banyuroto.
59 Sumber: Data Sekunder 2012 diolah
No. Hal yang
Diatur Aturan Main Internal
Implementasi
8. Sebagai awal terbentuknya sistem pemasaran
yang menguntungkan petani. 9.
Sumber keuangan kelompok didapat dari iuran anggota, sumbanganbantuan modal
usaha PUAP dari pemerintah, dan usaha- usaha lain yang sah dan halal. AD Bab II
Pasal 3
3. Hak dan
Kewajiban Anggota
1. Setiap anggota berkewajiban melaksanakan
program kelompok. 2.
Mengikuti musyawarah dan rapat kelompok. 3.
Menjunjung tinggi nama baik kelompok. 4.
Setiap anggota punya hak bicara. menyampaikan
Persepsi, usul
dalam kaitannya dengan kelompok.
5. Memperoleh perlindungan, pembelaan, dan
perlakuan yang sama. Gapoktan
Desa Banyuroto
sudah menerapkan
hak dan
kewajiban anggotanya dengan
baik.
4. Peningkatan
Kemampuan Gapoktan
1. Sebagai wadah kerukunan kelompok-kelompok tani sedesa Banyuroto.
1. Menggalang kepentingan bersama secara
kooperatif agar lebih berdaya guna dan berhasil guna.
2. Menumbuhkembangkan jiwa petani peternak
yang berwawasan lingkungan. 3.
Sebagai media informasi. 4.
Menciptakan desa wisata tani-ternak. 5.
Menciptakan petani-peternak andalan petani- peternak sejati.
6. Sebagai awal terbentuknya sistem pemasaran
yang menguntungkan petani. Gapoktan
Desa Banyuroto
masih belum
bisa meningkatkan
kemampuannya sebagai
kelembagaan pertanian.
Sejauh ini, gapoktan baru
bisa menjalankan
perannya sebagai
unit usahatani dan sedikit
peran sebagai unit usaha
keuangan mikro,
namun belum
mampu berperan
sebagai unit usaha pengolahan,
pemasaran, dan
sarana prasarana
produksi. 5.
Fungsi Gapoktan
AD Bab III Pasal 2 1.
Sarana pendidikan demokrasi. 2.
Sebagai wadah menampung aspirasi dan kreativitas
kelompok-kelompok petani
peternak. 3.
Melaksanakan kerjasama dengan berbagai pihak.
4. Melaksanakan pembinaan pendidikan atau
penyuluhan, pelatihan
dan upaya-upaya
mendapatkan segala bentuk informasi untuk kemajuan pertanian dan peternakan.
Gapoktan Desa
Banyuroto belum
sepenuhnya melakukan
fungsinya sesuai
mandat peraturan.
Perlu banyak
pengarahan dan
penyuluhan dari
pihak terkait supaya bisa
maksimal menjalankan
fungsinya.
60 Berdasarkan analisis antara aturan main dan penerapannya di lapang,
didapatkan bahwa Gapoktan Desa Banyuroto sudah cukup memenuhi syarat untuk dikatakan sebagai gapoktan yang kuat dan mandiri sesuai dengan ciri-ciri yang
dijabarkan pada Bab VI. Dalam masalah persyaratan pembentukan gapoktan, Gapoktan Desa Banyuroto juga telah memenuhi kualifikasi penumbuhan dan
pengembangan gapoktan. Tetapi untuk masalah peningkatan kemampuan dan pelaksanaan fungsi gapoktan, Gapoktan Desa Banyuroto belum maksimal
melakukannya sesuai dengan pedoman pelaksanaan yang ada. Gapoktan Desa Banyuroto selama ini lebih banyak menjalankan
perannya sebagai wadah diseminasi teknologi pertanian yang inovatif dan bersifat spesifik lokasi. Gapoktan di Desa Banyuroto sama sekali tidak mencampuri
keputusan usahatani petani anggotanya, sehingga peran yang benar-benar dirasakan oleh petani anggota adalah gapoktan merupakan wadah pemersatu
kerukunan petani yang bisa menjaga semangat pertanian selaras dengan perkembangan teknologi.
6.2.2. Aturan Informal