30
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Banyuroto, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang tempat program Prima Tani dilaksanakan. Lokasi penelitian
ini ditentukan secara purposive sengaja, dengan pertimbangan lokasi tersebut memiliki karakteristik yang sesuai dengan tujuan penelitian. Penelitian ini diawali
dengan pengambilan data primer ke lapangan yang dilakukan mulai bulan Maret 2012 hingga selesai.
4.2. Data dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara langsung dengan responden
dengan bantuan daftar pertanyaan terstruktur kuesioner. Adapun responden penelitian ini adalah petani anggota dan pengurus gapoktan. Sedangkan data
sekunder diperoleh dari Biro Pusat Statistik BPS Kabupaten Magelang, Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Gapoktan Desa Banyuroto, Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian BPTP Jawa Tengah, jurnal, buku, internet, maupun sumber lain yang dapat menyediakan data yang akan digunakan pada
penelitian ini. Data primer meliputi data mengenai kemandirian petani, kesejahteraan
petani, dan keberlanjutan pertanian, pola interaksi antar aktor, karakteristik kelembagaan dalam Gapoktan Desa Banyuroto, stakeholders yang berperan, dan
analisis kualitas kelembagaan terhadap peningkatan kemandirian dan
kesejahteraan petani, serta keberlanjutan pertanian strawberry. Sedangkan data sekunder meliputi data tingkat kemiskinan, PDRB Kecamatan Sawangan, data
31 monografi desa, peraturan perundang-undangan, dan ADART Gapoktan Desa
Banyuroto. Tabel 1 menyajikan matriks keterkaitan antara tujuan penelitian, parameter, dan cara mengumpulkan serta analisis data.
Tabel 1. Matriks Keterkaitan Antara Tujuan Penelitian, Parameter atau Indikator, dan Cara Mengumpulkan serta Analisis Data
No. Tujuan
Penelitian Parameter atau indikator
Cara Mengumpulkan dan Analisis Data
1. Menganalisis
tata kelola dan kualitas
kelembagaan Gapoktan Desa
Banyuroto. Identifikasi kelembagaan meliputi:
a. Tata kelola kelembagaan Gapoktan
Desa Banyuroto Aktor-aktor yang terlibat dan pola
interaksinya seperti apa Analisis konten kelembagaan berupa
aturan main, yang terdiri dari aturan eksternal aturan-aturan yang terkait
dengan gapoktan
beserta seluruh
komponennya, aturan internal aturan- aturan yang terkait dan berlaku di dalam
keanggotaan gapoktan, boundary rule, peraturan mengenai monitoring dan
sanksi,
dan aturan
mengenai penyelesaian konflik.
Biaya transaksi yang timbul bisa berupa:
biaya setting kelembagaan
biaya sosialisasi kelembagaan
biaya operasional bersama Wawancara
langsung kepada key person atau
leading actor dalam gapoktan yang terkait
dan memiliki
pengetahuan, analisis
dokumen, Peraturan
Menteri, atau ADART Gapoktan
Desa Banyuroto
dan menggunakan analisis
biaya transaksi.
b. Kualitas kelembagaan Gapoktan Desa
Banyuroto Kejelasan
kelembagaan: Struktur,
aturan, dan pengetahuan anggota tentang kelembagaan.
Keefektivan kelembagaan: Partisipasi dalam kelembagaan dan efektivitas
kelembagaan. Kuesioner
mengenai persepsi yang disusun
berdasarkan skala likert kepada seluruh petani
anggota Gapoktan
Desa Banyuroto.
2. Mengidentifikasi
peran kelembagaan
Gapoktan Desa Banyuroto
dalam mencapai keberhasilan
usahatani strawberry.
Kemandirian petani
Bargaining position petani
Kemandirian petani secara teknik bertanam
kemampuan petani memenuhi
kebutuhan modal Kesejahteraan ekonomi petani
Perbandingan pendapatan petani
Tingkat nilai tukar petani
Keberlanjutan pertanian
Penggunaan pestisida organik
Penggunaan pupuk organik
Pencemaran air dan tanah Kuesioner kepada para
petani anggota
Gapoktan Desa
Banyuroto dan untuk mendapatkan
nilai pendapatan petani dan
nilai tukar petani, maka dihitung
dengan menggunakan rumus.
32
4.3. Metode Penentuan Sampel Penelitian